Djarum 76 Kurma Royal 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Inovasi Sentuhan Rasa Kurma Alami Terbaik Untuk Kenikmatan Khas
Selamat malam,
Agak rumit untuk menjelaskan apa yang bisa diperbuat pada bulan Maret kali ini. Terlebih bahwa apa yang dinamakan kesibukan lalu menyertai dari kehidupan pribadi saya. Untuk mengungkapkan satu persatu, menjadi hal yang bahkan tidak bisa dijelaskan dalam aforisme singkat; yang secara umum menyertai dari pembuka tiap post terkait ulasan rokok. Hanya berharap bagi pembaca setia blog ini, untuk selalu menjaga kesehatan; terlebih kepada mayoritas umat di Indonesia yang pada bulan ini akan merayakan bulan penuh berkah selama sebulan penuh. Harap maklum.
Ulasan kali ini sepertinya cukup spesial bagi penulis untuk diungkapkan, pada kesempatan kali ini penulis dengan bangga akan mengulas produk yang untuk pertama kalinya, menggunakan mode promosi yang menyesuaikan dengan kepercayaan mayoritas dari masyarakat Indonesia. Lebih tepatnya, dengan selera dari masyarakat Indonesia sendiri yang mempercayai bahwa buah kurma menjadi satu hal yang wajib dikonsumsi pada bulan Ramadan. Uniknya, buah tersebut kemudian diekstrak untuk menjadi penyusun saus dari sebuah rokok.
Ya, rokok ini kemudian dapat dinamakan sebagai Djarum 76 Kurma Royal; bisa disebut juga sebagai 76 Kurma atau 76 Royal, mengingat dalam pembuatan rokok ini menggunakan ekstrak kurma yang dipadukan dengan saus kretek legendaris dari PT Djarum itu sendiri. Rokok ini mungkin saja sudah dikembangkan sejak setahun yang lalu, mengingat bahwa pengembangan terakhir yang beredar di pasaran (Djarum 76 Madu Hitam) cukup berhasil dalam menggaet animo masyarakat dalam menikmati sensasi Sigaret Kretek yang memiliki diferensiasi tertentu (dalam produk sebelumnya, PT Djarum mengkombinasikan paduan kretek khasnya dengan sentuhan madu hitam yang memiliki keunikan rasa manis alami berkarakter). Meskipun pada akhirnya bahwa animo tersebut saat ini tidak seheboh dari apa yang ditawarkan di awal produksi 76 Madu Hitam itu sendiri.
Tema khas dari lini Djarum 76 yang belakangan difokuskan kepada “Flavored SKT” itu sendiri merupakan paduan dari bahan alami yang sudah dikenal masyarakat, dengan sensasi rasa sigaret kretek yang berkarakter kuat khas SKT Djarum itu sendiri. Terhitung akhir bulan Februari 2023 lalu, lini “Flavored SKT” kedua dari PT Djarum itu sendiri (76 Kurma Royal) bisa ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, dengan promosi yang menekankan bahwa rokok ini dibuat dengan kurma alami, untuk menciptakan kenikmatan khas Nusantara (lebih tepatnya sensasi manis khas Sigaret Kretek yang punya distingsi ketat, dalam artian bahwa perbedaan dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal itu dianggap benar-benar “baru” di pasaran). Mungkin kedepan, akan ada rasa lain yang ditawarkan oleh lini Djarum 76 itu sendiri, mengingat potensi “Flavored SKT” menjadi satu hal yang dapat dianggap baik bagi pecinta Kretek itu sendiri.
Produk yang dari beberapa sumber “valid” dapat dikatakan sebagai produk yang diedarkan secara terbatas ini, kemudian dikhususkan bagi penikmat SKT yang menginginkan citarasa khas dried fruit atau buah kering (dalam hal ini sentuhan ekstrak kurma kering), yang secara umum saat ini dikuasai oleh lini SKT yang dipunyai oleh Gudang Garam. Anggapan tersebut kemudian perlu dilihat dari salah satu unsur khas Gudang Garam yang menjadi distingsi khas dan tidak dimiliki oleh rata-rata merek lain, yakni unsur prunes (semacam plum yang dikeringkan) ataupun raisins (bisa juga disebut dengan kismis). Tantangan yang menjadi satu disrupsi bagi PT Djarum itu sendiri, kemudian dijawab dengan menggabungkan salah satu unsur buah kering (yakni Kurma) dengan tujuan yang disarikan dalam komentar penulis “Djarum juga punya, sensasi rasa yang (hampir) sama dengan GG itu sendiri!”
Ya, produk ini konon diedarkan secara penuh terhitung pada bulan Maret ini, mengingat buah kurma itu sendiri menjadi satu bahan wajib untuk dikonsumsi pada bulan Ramadan. Namun apa produk ini kemudian bisa menjawab sensasi kurma yang umumnya legit dan manis khas tersebut, kemudian bisa dijawab secara satu persatu pada ulasan kali ini.
Mari kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Rokok ini saya dapatkan di salah satu Indomaret yang berlokasi di Jakarta Timur, sebagai salah satu kanal distribusi utama dari Djarum 76 Kurma Royal itu sendiri dengan harga retail sebesar Rp. 14.500,- (dengan cukai golongan I, sebesar Rp. 15.000,-) untuk kuantitas 12 Batang Kretek Tangan.
Rokok ini kemudian memiliki nilai jual yang sedikit lebih murah bila dibandingkan dengan produk SKT Premium dari PT Djarum itu sendiri (Djarum Coklat, sekitar 15.000 untuk 12 Batang). Anggap saja bahwa harga yang ditawarkan rokok ini masih cukup terjangkau untuk sebuah rokok Kretek berkualitas.
Untuk harga sendiri kemudian bisa diberi nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan gabungan beberapa warna, yakni ungu yang melambangkan elemen penambahan kurma pada rokok ini, coklat, putih, kuning dan oranye sebagai penanda khas dari lini Djarum 76 itu sendiri. Warna kemasan secara umum menggunakan latar berwarna coklat, untuk memberikan citarasa hangat khas yang ditemukan pada lini Djarum 76 itu sendiri. Bagian depan kemasan dari rokok ini terdapat penanda emblem khas yang modern di bagian kiri atas, bertuliskan DJARUM dengan font serif modern khas, latar berwarna ungu, dan outline bawah yang menggabungkan warna kuning dan jingga dalam satu kesatuan gradien yang khas. Terdapat objek utama di bagian depan kemasan yang membentuk semacam percikan atau “spark” dengan warna oranye, melambangkan sensasi “fusion” baru yang tetap mempertahankan citarasa khas dari lini Djarum 76 itu sendiri.
Objek “kurma” yang ada pada bagian kiri logo “76” itu sendiri kemudian dilambangkan dengan beberapa butir kurma (dengan jumlah 13 buah) berwarna ungu yang dilengkapi dengan efek emboss dan outline berwarna putih, yang kemudian digabungkan dengan elemen dedaunan palem khas sebanyak 5 buah, melambangkan bahwa kurma yang digunakan yakni kurma alami terbaik dan berkarakter alami khas. Emblem logo 76 kemudian menggunakan warna dasar coklat, dipadukan dengan outline luar berwarna gradasi kuning oranye, dan logo 76 yang memiliki emboss berwarna putih, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa rokok ini merupakan turunan dari lini Djarum 76 itu sendiri. Terdapat penanda varian bertuliskan “KURMA” dengan warna gradasi kuning dan oranye, dan “ROYAL” yang menandakan bahwa kurma yang digunakan mampu menciptakan kesan citarasa yang mewah namun tetap alami. Penanda khas kemudian ditemukan dengan tulisan 12 di bagian tengah, dan SIGARET KRETEK dalam latar oranye dan merah.
Bagian belakang kemasan dari rokok ini kemudian memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan. Kurma Royal sendiri kemudian memiliki deskripsi bahwa rokok ini dibuat dengan penambahan Kurma Alami terbaik (pada bagian saus, yang mampu) memberikan kenikmatan citarasa (khas) Nusantara. Apa yang kemudian tercantum dalam deskripsi kali ini, diletakkan dalam kotak berwarna oranye dan tulisan berwarna coklat. Dan secara implisit, bahwa sensasi rasa rokok ini menyerupai karakter rokok yang disukai oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Deskripsi singkat ini kemudian tercatat sebagai deskripsi ketiga pada kemasan yang digunakan setelah era PHW diberlakukan (pertama diterapkan pada Djarum 76 Madu Hitam, kedua pada LA Ice PurpleBoost). Deskripsi pada rokok ini sekiranya mampu mewakili karakter utama dari rokok ini yang memiliki sensasi manis kering khas.
Bagian samping kanan kemudian terdapat logo pohon kurma yang menandakan bahwa saus dari rokok ini menggunakan “Kurma Alami terbaik” yang dipilih secara hati-hati, kemudian diekstrak untuk mendapatkan citarasa alami yang (mungkin) disukai oleh masyarakat Indonesia. Terdapat penanda kadar Tar dan Nikotin yang secara tulisan memiliki urutan terbalik (2.1mg Nikotin dan 39mg Tar), artinya bahwa rokok ini hampir memiliki kadar yang setara dengan lini SKT PT Djarum secara umum (rokok buatan PT Djarum secara umum memiliki kadar 38mg Tar dan 2.4mg Nikotin). Bagian kiri kemasan terdapat penanda larangan jual dan barcode, dan di bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan penanda golongan cukai dari rokok ini (yakni SKT, Sigaret Kretek Tangan).
Bagian atas dari rokok ini terdapat pita cukai yang terlekat secara horizontal (artinya menutupi secara penuh bagian penutup kemasan dan beberapa bagian dari kemasan kanan dan kiri), dan bagian bawah dari rokok ini terdapat logo 76 Kurma Royal, nama produsen (PT Djarum, Kudus – Indonesia), dan penanda kode produksi khas (rokok ini saya dapatkan dalam kondisi tanggal produksi 14 Februari 2023).
Tampak bahwa rokok ini memiliki kemasan yang terhitung sangat kompleks untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000, dan hal tersebut dapat menjadi salah satu nilai jual yang dimiliki oleh rokok ini.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastik atas pembungkus rokok ini secara saksama
Untuk membuka kemasan rokok ini, mirip seperti cara membuka kemasan yang gampangnya dimiliki oleh kemasan kotak secara umum. Posisikan bagian pita cukai secara terbalik untuk menemukan lubang untuk membuka lid dari kemasan dalam rokok ini
Kemudian setelah bagian lid dalam terbuka, akan terlihat bahwa rokok ini memiliki pembungkus plastik dengan tujuan melindungi citarasa rokok dari faktor eksternal.
Untuk mempermudah dalam mengeluarkan batang rokok, maka bagian kiri dan kanan dalam penutup dapat ditarik ke belakang layaknya gambar dibawah ini
Dikarenakan pelindung rokok dalam menggunakan plastik yang dibentuk layaknya kemasan soft-pack, maka cara membuka plastik dari rokok ini, bisa dengan merobek salah satu bagian samping dari atas plastik yang dimiliki rokok ini, ataupun sesuka Anda
Susunan batang yang dimiliki oleh rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan total kuantitas yang dimiliki sebesar 12 Batang Kretek.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini (dengan kondisi plastik sudah terbuka) secara saksama
Batang rokok ini memiliki spesifikasi panjang sekitar 84mm dan diameter batang yang beragam satu sama lain sebagai hasil dari pelintingan manual (dengan angka rerata diameter sekitar 8mm). Bagian burning area menggunakan papir dengan letak horizontal dan di beberapa bagian terdapat penanda otentikasi dengan bertuliskan DJARUM pada bagian papirnya. Tampak bahwa bagian batasan bakaran memiliki penanda bertuliskan KURMA dan ROYAL berwarna ungu kecoklatan, dengan bagian garis batasan bakaran berlatar ungu kecoklatan bertuliskan DJARUM berwarna kuning, serta 76 berwarna putih.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara saksama
Pada saat sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi manis dan wangi khas dari ekstrak kurma yang dipadukan dengan unsur prunes yang memberikan tingkat keasaman yang cukup baik, sensasi rasa saus khas yang tidak begitu dominan, dengan adanya sedikit unsur beberapa buah yang menyusun sensasi fruity. Namun ketika dibakar, elemen rasa manis-masam khas dari kurma yang secara usia sangat matang, kemudian terkombinasi baik dengan unsur plum yang terbentuk menjadi prunes, kismis kuning yang memiliki sensasi rasa asam kering khas, dan beberapa unsur lain dominan nyatanya pada kombinasi buah-buah berair yang dikeringkan sedemikian rupa. Buah-buah kering tersebut (atau dried fruit) dan ekstrak kurma, kemudian dipadukan dengan sensasi fruity khas dari tangerine, ceri, dan sedikit unsur blackcurrant yang mampu memperkuat sensasi masam-manis khas bawaan dari unsur kurma itu sendiri.
Kurma yang digunakan sepertinya mengacu kepada kurma yang setengah matang, dengan catatan bahwa unsur kurma yang dibawa seakan menyatu penuh dengan saus legendaris dari Djarum itu sendiri. Paduan rasa wangi harum dan manis tersebut dipadukan dengan saus bawaan Djarum yang menggunakan paduan dari beberapa rempah (semisal kapulaga, lawang, kayumanis), madu yang sepertinya terkesan sudah menjadi mead, dengan penambahan essens havana dan aged spirits yang khas ditemukan pada kategori LTLN, yakni essens Bourbon. Karakter yang sekilas mirip rokok LTLN ini kemudian memiliki intensitas cengkeh yang tidak begitu kuat, namun kental dengan unsur hangat yang mumpuni namun tak berlebihan.
Hal tersebut menyiratkan bahwa rokok ini cukup cocok bagi Anda yang terbiasa dengan aliran dari Sampoerna (dan bila mengacu pada penggunaan dried fruit, maka rokok ini cocok bagi Anda yang menyukai Gudang Garam). Elemen lain semisal unsur malty yang menyiratkan bahwa rokok ini menggunakan unsur perisa malt, dan cocoa serta licorice, dapat dirasakan meski tidak begitu kentara. Meskipun begitu, rokok ini memiliki elemen pedas yang tebal dan kuat, meskipun pada akhirnya bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu tajam. Karakter ini kemudian menjadi penting bahwa kategori rokok ini bisa sesuai dengan Anda yang pada umumnya bertipe “perokok asbak.” Mungkin rokok ini merupakan jenis rokok “antara” yang pada akhirnya bisa menjadi jalan awal untuk merasakan sensasi legendaris dari racikan PT Djarum itu sendiri.
Elemen saus yang terkesan kompleks dengan paduan dried fruit dominan yang manis-masam, dipadukan dengan baik dengan unsur Tembakau Madura gunung yang memiliki aroma nutty halus nan aroma bawaan yang tajam, tembakau Temanggung yang mampu memperkuat elemen khas tersebut, sedikit aroma tajam dari penambahan srintil yang sudah dikurangi sedemikian rupa, dan dipadukan dengan beberapa tembakau lauk (semisal Kesturi, Pakpie dan juga Paiton) dengan rasa total yang ditimbulkan nutty halus, dengan penekanan rasa spicy yang khas, dan rasa manis alamiah yang terkesan tebal. Racikan yang memiliki unsur tembakau kompleks tersebut kemudian dapat dikatakan memiliki keseimbangan nutty yang pas, dan pada akhirnya memiliki unsur sensasi rasa earthy yang cukup halus. Dalam artian bahwa tembakau yang digunakan merupakan jenis krosok murni, yang ditanam pada lahan dengan zat hara yang baik, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang halus namun tetap berkarakter khas.
Dikeluarkan lewat hidung, aroma masam dari dried fruit berpadu baik dengan sensasi nutty yang halus nan dominan dengan unsur aroma spicy yang halus juga. Tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini terkesan memiliki efek kepulan yang cukup tebal bila dirasakan, dengan penekanan asap yang mudah terurai, dan efek hembusan yang tidak begitu kasar bila dihembuskan secara perlahan. Efek harshness pada rokok ini terkesan minim, meskipun pada beberapa waktu akan merasakan sensasi harsh yang membuat tenggorokan terasa tak nyaman, dan throat hit bawaan rokok ini yang cukup minim, dengan kick yang tidak berlebih, akan tetapi memiliki efek yang pada akhirnya membuat suara menjadi serik dan tenggorokan menjadi sedikit tak nyaman.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 18-21 menit (dengan waktu yang saya capai sekitar 20 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya bervariasi, tergantung dari bagaimana cara Anda memperlakukan batang rokok ini untuk bisa dinikmati (semisal berapa tekanan pada proses pemijatan), situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, situasi cuaca kala Anda merokok, dan faktor eksternal lain yang berkaitan. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari sensasi masam-manis dari paduan kurma dan dried fruit (raisins, prunes, sedikit kesan blackcurrant), dengan penekanan lain pada unsur aromatik khas dari saus rokok kretek PT Djarum itu sendiri, unsur nutty dan fermented yang khas dari campuran ramuan atau racikan dari rokok ini, dengan unsur aroma yang pada akhirnya terkesan bertahan lama dan memiliki aroma fragrant khas.
Kelemahan pada rokok ini terletak pada bagian hisapan yang pada akhirnya berkurang secara konsistensi rasa, sehingga sensasi rasa masam-manis dan fragrant dari paduan kurma dan dried fruit itu memudar banyak. Selain itu, seperti halnya kelemahan SKT pada umumnya, sensasi panas sangat terasa kala bakaran mendekati batasan bakaran dari rokok ini. Adapun kelemahan dari rokok ini juga, sensasi kurma bawaan yang ditimbulkan; meskipun terkesan alami namun tidak sekuat dari apa yang dibayangkan pada saat awal saya membeli rokok ini. Tentunya bahwa sensasi akhir yang ditimbulkan dari rokok ini tidak seidentik dari kurma yang berasal dari Tunisia (ataupun kurma kering yang umumnya dijual sebagai pembuka puasa). Rokok ini pada dasarnya enak, namun bila berbicara sensasi kurma bawaan yang ingin dijual oleh rokok ini, saya meragukan hal tersebut secara penuh.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.
KESIMPULAN
Melihat bahwa apa yang ditawarkan pada Djarum 76 Kurma Royal merupakan ekstrak tipe kurma kering yang dipadukan dengan elemen beberapa tipe dried fruit, membuat rokok ini pada dasarnya tidak bisa dianggap secara remeh dari segi rasa. Terlebih bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya memiliki karakter halus yang cukup impresif untuk sebuah rokok Sigaret Kretek buatan PT Djarum itu sendiri. Terlebih bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya merupakan tipe rokok “antara” yang bisa dinikmati oleh pengguna Gudang Garam ataupun Sampoerna itu sendiri. Tidak heran bagi yang memang sudah “khatam” dengan sensasi Djarum itu sendiri akan bertanya-tanya, mengapa rokok ini pada akhirnya tidak sekuat dari apa yang ditawarkan versi non varian dari lini SKT Djarum itu sendiri. Ya meskipun kemudian pertanyaan tersebut pada akhirnya sudah saya jawab, dikarenakan tipe rokok ini merupakan tipe rokok “antara”, tidak murni kompetitor ataupun murni dari PT Djarum itu sendiri.
Kelemahan rokok ini sepertinya sudah cukup jelas pada bagian atas, memiliki sensasi panas kala bakaran mendekati batasan bakaran, dan juga sensasi kurma yang nyatanya tidak murni kurma secara penuh. Hal tersebut seakan penting dalam menilai dari rasa yang ditawarkan oleh rokok 76 Kurma Royal itu sendiri. Dia terhitung enak, namun tidak se-“kurma” dari apa yang pada akhirnya bisa dirasakan secara penuh. Namun hal tersebut secara subjektif dapat dimaklumi, mengingat bahwa dalam meracik saus dari rokok itu sendiri, memerlukan lima unsur yang penting dalam merangsang kinerja dari indera perasa itu sendiri (manis, pedas, asin, pahit, dan umami). Anggap saja bahwa PT Djarum berusaha memenuhi kelima elemen itu semua dalam saus yang sudah terformulasi secara baik.
Distribusi dari rokok ini pada akhirnya secara umum mudah ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun bahwa rokok ini pada akhirnya dijual nasional melalui kanal penjualan Alfamart dan Indomaret. Untuk daerah Jawa Tengah dan Timur, rokok ini bisa saja ditemukan di warung ataupun toko kelontong/grosir. Untuk penjualan di Jabodetabek itu sendiri ataupun Jawa Barat, bila berbicara selain dua minimarket yang sudah saya sebutkan sebelumnya, mungkin pada akhirnya akan menyusul. Secara implisit bahwa rokok ini memang dijual secara nasional, itu yang terpenting; meskipun bahwa di kawasan Jakarta itu sendiri sudah bisa ditemukan di beberapa cabang Indomaret yang tersebar di Jakarta.
Nilai rerata yang harus menjadi penilaian akhir pada rokok ini, yakni 9.13 dari 10. Harga dan kemasan menyumbang banyak atas skor baik ini, namun untuk rasa perlu diperhatikan lagi bahwa kurma yang ditawarkan, tidak segamblang dari apa yang Anda bayangkan sebelumnya. Tidak perlu panjang lebar mengatakan bahwa rokok ini enak, namun bila berbicara soal hakikat kurma, maka mungkin perlu diperbaiki kembali secara penuh akan rasa kurma yang lebih autentik.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang suka dengan kategori SKT, suka berpindah-pindah merek rokok, menyukai sensasi buah-buah yang kering, dan juga memang Anda yang memang sudah menyukai tipe-tipe rokok buatan Djarum secara umum. Bila tidak? Mungkin tiada salahnya untuk mencoba, meskipun dengan catatan bahwa rasa kurma yang dihasilkan, tidak segamblang dari apa yang menjadi tajuk jualan utama rokok ini. Silahkan pikirkan dengan matang-matang.
Review ini tidak menjadi acuan pasti dalam pemilihan rokok, apa yang saya katakan bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan saya yang menulis tulisan ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
GG SHIVER Dengan Menthol Fiber, SKM LTLN Dari Gudang Garam Dengan Filter Inovatif Untuk Sensasi Dingin Yang Konsisten
Selamat siang,
Melihat kembali dari apa yang
dahulu pernah dipegang menjadi sebuah prinsip utama dan menjadi pilihan utama
tentu bukanlah sebuah usaha yang mudah. Hal-hal yang menjadi penanda dalam
mencari usaha tersebut memerlukan konsistensi rasa yang pada akhirnya bisa
menjadi pembuka dalam review kali ini. Dalam mencapai konsistensi tersebut
terkadang perlu melihat kembali fitur apa yang menjadi hal utama, melihat
kembali hal yang utama dan mengamati perubahan yang terjadi untuk memutuskan
hal tersebut layak diterima atau tidak.Pada kesempatan kali ini, penulis
dari blog ini kembali mengulas produk yang beberapa waktu silam mendapat
perlakukan rejuvenasi dalam hal fitur. Produk ini bisa disebut dengan GG Shiver
With Menthol Fiber, atau singkatnya cukup disebut sebagai GG Shiver; bahkan
dalam penyebutannya bisa disebut sebagai “Shiver” saja. Produk ini (yang
nyatanya sudah diluncurkan pada pertengahan 2014, sebagai GG Mild Shiver),
kemudian mendapat perlakuan khusus dengan tujuan untuk menonjolkan kembali
fitur rasa intens dan konsisten dari helaian benang menthol yang sudah didesain
khusus oleh Gudang Garam itu sendiri. Inovasi rasa menthol yang memiliki
karakter “fusion blend” ini kemudian dinamakan ulang pada pertengahan tahun
2021 sebagai “Menthol Fiber” yang dahulu disebut dengan “Menthol Thread
Filter”. Lalu apa perbedaan yang jelas dari kedua nama tersebut?Perubahan fitur dari sebelumnya
disebut dengan “Menthol Thread” menjadi “Menthol Fiber” tentu memiliki alasan
utama yang menurut penulis menjadi penting dalam memaknai bagaimana rokok ini
nanti saat dirasakan. Fitur “Menthol Fiber” dapat diartikan bahwa aplikasi
menthol dalam rokok ini kemudian diletakkan pada bagian serat khusus (nama
seratnya berupa serat selulosa) dengan tingkat intensitas menthol yang
dikadarkan sangat tinggi, dengan tujuan mengalirkan langsung citarasa khas
Menthol yang sangat dingin, tanpa perlu memecahkan bola (layaknya rokok kapsul
secara umum) ataupun terganggu dengan inkonsistensi rasa yang sering terjadi
pada rokok “high cooling menthol” secara umum. Fitur ini kemudian memudahkan
dalam aplikasi produksi, yang pada akhirnya berhasil mengantarkan citarasa
racikan sekaligus menthol yang konsisten, modern, dan juga memiliki jati diri
yang tetap berkarakter kuat.Penggunaan fitur “Menthol Fiber”
dapat dianggap menjadi solusi atas penyampaian sensasi rasa Gudang Garam yang
tetap mempertahankan idealismenya sebagai produsen rokok bercitarasa “Harum,
Gurih, dan Nikmat” namun tetap mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut
terlihat dari usaha dari R&D Gudang Garam yang mencoba merumuskan kembali
rasa menthol intens dan aliran dingin yang konsisten dan dapat diterima secara
umum oleh masyarakat masa kini, tanpa harus kehilangan identitas utamanya yang
menjadi kekuatan rasa dari Gudang Garam itu sendiri secara umum. Usaha ini
tidak bisa dianggap remeh pada akhirnya, dan patut diapresiasi (terutama bahwa
penulis mengakui bahwa dari sejak awal produksi rokok ini di tahun 2014,
perubahan selalu terjadi dari tahun ke tahun dalam hal intensitas menthol yang
semakin meningkat dari masa ke masa).Baiklah, itu sedikit pengantar
dari penulis terkait bagaimana produk ini harus dimaknai secara penuh. Langsung
saja kita mulai ulasan rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk
rokok ini, secara umum dapat dihargai dengan harga jual Rp. 30.500,- (ataupun
31.000-an tergantung dari kanal penjualan rokok ini, cukai 2022 golongan I
berharga Rp. 30.500) untuk kuantitas isi sebesar 16 batang. Terlihat bahwa
rokok ini memang termasuk dalam segmen premium yang secara harga terhitung
mahal secara objektif, namun sepertinya sesuai dengan apa yang kemudian
ditawarkan melalui fitur rokok ini, yang bahkan sulit ditiru secara umum oleh
pabrikan rokok lain. Ada harga namun ada kualitas rasa pada akhirnya.Untuk harga sendiri, secara
objektif saya beri nilai 6 dari 10.Kemudian kita coba lihat kemasan
rokok ini secara saksama dan perlahan-lahanKemasan rokok ini memiliki desain
yang sekilas punya unsur kompleksitas tersendiri. Latar utama kemasan yang
menggunakan warna hitam dengan unsur panel elektrik yang terbentuk melalui
beberapa pola garis dan lingkaran, seakan menandakan bahwa rokok ini sesuai
dengan karakter modern dan terkini yang ingin dijual oleh rokok ini. Penanda
utama dari kemasan rokok ini kemudian terdapat dalam sebuah lingkaran yang
dimulai dengan tiga perempat lingkaran berwarna silver, sebuah objek gradasi
dari hijau dan biru yang bila dilihat ulang membentuk tulisan “G”, dan bila
huruf “G” tersebut dipecah menjadi dua bagian akan menandakan nama lini dari
rokok ini, yakni “GG”.Motif dalam dari tulisan “G”
tersebut kemudian diikuti dengan pola concentric circle dengan penekanan gradasi
warna biru terang dan biru tua dan garis yang melingkar satu sama lain. Hal
tersebut menandakan fitur utama dari rokok ini yang memiliki unsur “futuristic
menthol”, dengan penekanan lain pada tulisan GG dan SHIVER yang memiliki unsur
holographic silver dengan emboss khas. Bagian kiri bawah terdapat tulisan 16
MENTHOL KRETEK FILTER, dan bagian kanan bawah terdapat logo “MENTHOL FIBER”
dengan penekanan logo mencerminkan fitur utama, yang akan dibicarakan pada
deskripsi belakang kemasan.Fitur “MENTHOL FIBER” yang
terdapat pada GG Shiver dengan penekanan aksen futuristik pada bagian belakang
kemasan tersebut, dapat dideskripsikan sebagaimana berikut. Teknologi Menthol
Fiber merupakan teknologi yang dirumuskan oleh pihak R&D Gudang Garam,
bertujuan untuk memberikan aliran citarasa dingin yang konsisten. Penekanan
pada logo “MENTHOL FIBER” pada rokok tersebut kemudian dapat digambarkan dengan
benang (serat) khusus yang mampu mengalirkan intensitas dingin yang mengalir
apa adanya namun tetap mencerminkan citarasa dingin yang konsisten.Bagian samping kanan kemasan
terdapat tulisan 16 dalam layang-layang khas logo Gudang Garam khas untuk lini
GG, larangan jual dan barcode yang terdapat penanda pita cukai yakni “SKM”.
Bagian samping kiri kemasan terdapat penanda pita cukai, tulisan GG SHIVER dan
kadar rokok ini (14mg Tar dan 1mg Nikotin). Bagian atas kemasan terdapat
penanda tulisan yakni GG Shiver, dengan bagian kanan atas kemasan terdapat
penanda khas yang menandakan bahwa rokok ini memiliki kualitas rasa yang sama
dengan produk buatan Gudang Garam secara umum. Bagian bawah kemasan terdapat
penanda produsen rokok (PT Gudang Garam Tbk. berlokasi di Kediri, Indonesia)
dengan kode produksi yang saya dapatkan untuk rokok ini dibuat pada tanggal 19
Desember 2022 (masih cukup segar pada akhirnya).Kemasan rokok ini sekilas
memiliki unsur futuristik yang mencerminkan fitur utama, yang juga berkesan
sangat futuristik. Membayangkan bahwa sebuah sensasi dingin dari Menthol
kemudian dialirkan dengan menggunakan sebuah serat khusus, mungkin menjadi satu
poin utama yang perlu dilihat kembali sebagai inovasi yang terkini.Untuk kemasan sendiri saya beri
nilai 10 dari 10.Kemudian kita coba buka
plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksamaTampak bahwa model frame dari
rokok ini memiliki kesamaan dengan pendahulunya (yakni GG Mild Shiver) dengan model
frame yang cenderung menutupi bagian batang rokok, dengan frame yang memiliki
lekukan khas. Model foil dari rokok ini menggunakan warna hitam yang memiliki
kesan “dark” dengan aksen warna hitam yang dilengkapi dengan tulisan GG dan
sebuah siluet yang menandakan intensitas es yang mengalami proses “Shivering” dengan
beberapa aksen es yang khas.Dikarenakan rokok ini menggunakan
fitur menthol, saya tidak bisa merobek bagian foil dari rokok tersebut,
dianjurkan dengan tujuan menjaga konsistensi rasa menthol dari rokok ini bisa
bertahan lama.Untuk kuantitas dari rokok ini,
memiliki total sebesar 16 Batang, dengan susunan 8 di depan dan 8 di belakang.
Rokok ini punya kuantitas yang sesuai dengan kompetitornya, yang juga memiliki
isi sebesar 16 batang.Kemudian kita coba tarik salah
satu batang rokok ini secara saksamaBatang rokok ini memiliki panjang
sekitar 90mm dengan diameter batang sekitar 7.4mm, khas rokok LTLN atau Mild
yang secara umum memiliki diameter slim. Model burning area yang digunakan pada
rokok ini menggunakan burning area vertikal khas, dengan model tipping paper
polos berwarna putih. Bagian tipping paper kemudian bertuliskan GG dengan warna
hijau kebiruan dan SHIVER dengan warna yang sama. Perforasi laser yang digunakan
pada rokok ini berjumlah dua baris, dengan model perforasi laser cukup lebar
dan jaraknya cukup berdekatan satu sama lain.Untuk mengenal fitur dari rokok
ini (Menthol Fiber) maka bisa dilihat dari bagian hisapan rokok yang memiliki
warna hijau kebiruanFitur Menthol Fiber pada dasarnya
merupakan serat yang sudah dibentuk menjadi helaian benang dan diresapkan
dengan menthol dengan intensitas tinggi, kemudian diberi pewarna untuk memberi
diferensiasi yang khas. Serat yang berwarna hijau kebiruan tersebut,
dimaksudkan untuk menciptakan sensasi menthol yang mengalir apa adanya dengan
intensitas kuat, tanpa harus melakukan proses tertentu untuk mendapatkan
intensitas menthol yang sangat kuat. Keuntungan ini membuat penulis tidak perlu
melakukan apapun saat membakar rokok ini. Cukup hisap, bakar, dan rasakan
sensasi menthol yang kuat dan intens.Kemudian kita coba rasakan rokok
ini secara saksamaTampak pada saat sebelum dibakar,
sensasi rokok ini punya intensitas dingin yang sudah kuat sejak awal, dengan
penekanan rasa khas berry yang dipadukan dengan aged spirits berupa brandy dan
bourbon, dengan sedikit rasa raisins, rasa balsamic yang khas dan juga buttery
khas yang menjadi ciri khas dari Gudang Garam itu sendiri. Pada saat dibakar,
rokok ini mengeluarkan sensasi rasa khas “fusion blend” yang sudah
dimodernisasi, dengan rasa menthol yang memiliki intensitas dingin kuat dan
kesejukan yang optimum, dipadukan dengan rasa khas bourbon dengan campuran saus GG yang memiliki
penekanan pada sensasi brandy, raisins, berry, dan juga sensasi rasa khas manis
dari vanilla yang semakin memperkuat sensasi dingin khas dari rokok ini. Tampak
bahwa layer fruity pada rokok ini tidak begitu optimum, dengan tujuan
menciptakan sensasi menthol yang lebih optimum, dengan rasa khas dari berry,
nangka, dan juga sekelumit pisang. Cengkeh pada rokok ini sepertinya
menggunakan tipe yang sudah dimodifikasi, dengan intensitas rasa cengkeh yang
halus, cukup kuat dari segi aroma, namun tidak begitu spicy. Sensasi spicy pada
rokok ini kentara dengan efek kayumanis
dan kapulaga, dengan sentuhan rasa khas floral dari rhubarb dan paduan rasa
rempah yang tidak begitu kental.Seperti halnya rokok dengan model
thread filter yang umum digambarkan sebagai model rokok yang futuristik, model
rokok dengan Menthol Fiber berhasil menghantarkan sensasi dingin yang sangat
intens, optimum, dengan efek rasa dingin yang sangat sesuai dengan karakter
panas dari cuaca Indonesia belakangan ini. Intensitas menthol yang terbangun
bila diskalakan dari 1-10 maka angka menthol yang diraih pada rokok ini sekitar
7.5 dari 10. Artinya bahwa sensasi menthol yang dialirkan dengan menggunakan
menthol fiber dari rokok ini berhasil menciptakan sensasi “shivering” khas yang
tidak terlalu berlebihan, pas secara karakter dingin, memiliki sensasi dingin
yang pada akhirnya bisa dikatakan secara optimum sangat baik. Menthol Fiber
pada rokok ini mampu menciptakan hal tersebut, tanpa adanya sensasi
inkonsistensi yang sering terjadi pada rokok menthol kretek secara umum di
Indonesia.Racikan dari rokok ini
menggunakan sensasi dominan dari Tembakau Virginia yang memiliki karakter manis
alamiah, smoky dari penambahan Burley yang sudah dimodifikasi dengan toasting
khas, dengan unsur nutty dominan dan fermented dari Madura, Paiton, Pakpie dan
Boyolali. Aroma nutty kemudian menjadi penanda khas bahwa rokok ini punya
sensasi gurih khas kacang yang mampu meningkatkan efek smoky toasted dari
Burley, dengan paduan Virginia yang memiliki intensitas manis alamiah yang
sekiranya mampu menciptakan efek rasa racikan yang pas, seimbang, dan
bercitarasa khas modern. Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi rasa rokok ini
memiliki efek rasa yang kuat di rongga mulut, namun berefek lokal, dengan rasa
dingin yang tidak berlebihan pada bagian hidung. Karakter hisapan pada rokok
ini memiliki efek halus yang cukup solid, dengan asap yang mudah terurai dan mudah
untuk dihembuskan. Elemen throat hit tidak tampak secara jelas pada rokok ini,
dengan sensasi cool hit yang sangat terasa di tenggorokan.Durasi bakar dari rokok ini
sebenarnya cukup lama, dengan durasi bakar sekitar 10-12 menit (dengan angka
durasi yang saya dapatkan sekitar 12 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya
tergantung pada bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda
menghisapnya, dan bagaimana cuaca mempengaruhi cara Anda menghisap rokok ini.
Aftertaste yang dapat dirasakan oleh rokok ini merupakan campuran dari rasa nutty-smoky dari tembakau
bawaan rokok ini, efek floral yang optimum dengan sensasi fermented-fruity dari
penambahan saus pada rokok ini, dengan efek rasa dingin yang intens dan
bertahan lama. Sebuah poin yang menggambarkan bahwa karakter rokok ini memang
terlahir untuk memiliki citarasa dingin menthol yang intens dan bertahan lama.Tidak banyak kelemahan yang
ditawarkan oleh rokok ini, namun secara umum bagi sebagian orang, sensasi
nutty-fermented yang dibawa memiliki mimik yang sama dengan rokok LTLN
kebanyakan dengan penambahan tembakau yang punya citarasa ‘apek’ khas. Dan juga
bagi beberapa kalangan yang memiliki alergi atau sangat sensitif dengan menthol,
maka rokok ini akan menimbulkan kesan reaksi yang bisa membuat tenggorokan
terasa sakit ataupun bibir membesar. Tidak banyak kelemahan yang kemudian
ditawarkan oleh rokok ini, yang pada akhirnya saya harus memberi nilai sangat
baik untuk sebuah rokok dengan menthol fiber thread khusus.Untuk rasa sendiri saya beri
nilai 9 dari 10.KESIMPULAN
Sebuah paduan “fusion blend” yang
dimodernisasi dengan citarasa khas dari serat menthol yang dibuat sedemikian
rupa, menjadikan rokok ini bisa menjadi opsi yang pada akhirnya sesuai dengan
karakter pencinta rokok menthol di Indonesia, menyukai sensasi rasa menthol
sekaligus dengan racikan yang sangat kuat. GG Shiver dengan serat khusus yang
dinamakan sebagai Menthol Fiber kemudian berhasil menjadi pilihan yang bisa dianggap
sangat baik, dengan catatan untuk sebuah rokok dengan kelas harga yang premium.Dengan hisapan yang sangat
konsisten dan sensasi rasa yang familiar bagi saya, menjadikan rokok ini pada
akhirnya bisa dianggap sebagai rokok harian. Namun dengan catatan bahwa
kelemahan rokok ini pada cool hit yang
beberapa orang akan merasa tak kuat, ataupun orang dengan alergi atau sensitif
dengan menthol, akan merasakan adanya rasa tak nyaman. Namun itu tidak begitu
berarti pada akhirnya.Rokok ini secara umum bisa ditemukan
pada modern trade ataupun Horeka (semisal minimarket, supermarket, bahkan club
malam dan restoran), dengan harga bervariasi dari tiap kanal penjualan.
Meskipun pada akhirnya untuk mendapatkan stok yang cukup segar, secara umum
untuk produk Gudang Garam itu sendiri hanya bisa didapatkan pada kisaran
grosir. Dan rokok ini secara umum dijual secara nasional, pada akhirnya.Nilai keseluruhan pada rokok ini
mencapai angka rerata 8.33 dari 10. Kelebihan utama pada rokok ini ada pada
bagian kemasan dan juga rasa yang konsisten dengan sensasi dingin yang sangat
optimum. Namun kelemahan utama terlihat pada harga yang secara objektif tidak
terlalu terjangkau, meskipun begitu seperti apa yang saya sampaikan sebelumnya,
ada harga tentu ada rupa. Rokok premium tentu punya harga yang premium juga,
dan kemudian kualitas berbicara lain.Apa saya merekomendasikannya?
Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok premium menthol dengan sensasi rasa
yang intens, kuat, dan konsisten. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba.Review rokok ini tidak bisa
menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu kemudian pengalaman dari
Anda dalam memilih menjadi acuan utama dalam memilih sebuah rokok. Apa yang
saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di
tangan Anda.Demikian postingan saya kali ini.
Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau
hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang
bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Sidebar Alt