Selera Sari Pucuk, SKT Hasil Kolaborasi Distribusi HM Sampoerna Dengan PR RYM Dengan Rasa Aromatik Teh Hitam Manis Klasik
Selamat sore,
Membuat review kedua dalam waktu yang bersamaan bukanlah sebuah hal yang mudah pada akhirnya untuk dilakukan. Perlu kemudian mengulangi dari apa yang sudah dituliskan sebelumnya, dan dengan kata lain bahwa untuk membuat sebuah tulisan yang baik, kadang perlu kembali mengecek apa yang sudah dituliskan relevan dengan tulisan saat ini atau tidak. Bila masih relevan, maka ada beberapa bagian yang kemudian digunakan ulang pada tulisan ini; dan bila tidak, maka tidak digunakan kembali. Sesimpel itu.
Dikarenakan dalam post sebelumnya saya membuat ulasan terkait dengan Selera Hijau Sejuk dengan rasa Teh Apel, maka pada kesempatan kali ini saya akan mengulas varian terbaru (yang baru saja diluncurkan pada akhir bulan Februari 2023 ini) dengan nama “Selera Sari Pucuk.” Hampir sama dengan Selera Hijau Sejuk (atau bisa disingkat sebagai Selera Hijau), produk ini dapat dianggap sebagai produk pengembangan dari lini “Kualitas Sempurna” dari HM Sampoerna dengan salah satu pabrikan lokal bernama PR Restu Yes Maju, berlokasi di Malang.
PR Restu Yes Maju dikenal sebagai pabrik rokok yang masih dalam tahap berkembang pesat, dan beberapa produk yang dikenal di pasaran semisal rokok Teh Manis 12 SKT dan Lotus 12 SKT, dengan kata lain bahwa pabrik ini menekankan akan inovasi rasa dengan kearifan lokal, untuk melawan “dinasti rasa” yang memang sejauh ini masih dikuasai oleh KT&G (Juara Teh Manis merupakan produk lini sigaret kretek dari KT&G).
Tentu kemudian dengan perkembangan yang cukup cepat, pabrik ini kemudian dilirik untuk bekerjasama dengan HM Sampoerna dalam mengembangkan produk yang bisa dianggap sebagai produk dalam kategori “Kualitas Sempurna” (sebuah lini yang menekankan kualitas kontrol yang hampir serupa dengan pembuatan rokok dari HM Sampoerna, namun diproduksi oleh pabrik lokal dengan penekanan pembagian keuntungan secara bagi hasil).
Salah satu lini yang menjadi bagian dari “Kualitas Sempurna” yakni flavored SKT bernama Selera. Lini Selera sendiri pada akhirnya bisa menjadi penantang utama (bila berbicara secara ekspansi) dalam kategori Flavored SKT Value For Money, yang saat ini dikuasai oleh Juara Teh Manis. Terutama pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas produk yang memiliki persamaan secara umum dengan produk SKT Teh Manis pada umumnya, namun dengan sentuhan rasa tarikan yang lebih ringan dan rasa Teh Manis yang lebih tebal bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Perbedaan ini kemudian menjadi penekanan utama dalam membedakan rasa yang ditawarkan oleh Selera Sari Pucuk dengan Selera Hijau Sejuk. Selera Sari Pucuk merupakan kategori SKT Teh Hitam Regular yang dipadukan dengan unsur vanilla dan rasa manis segar dari gula bawaan rokok ini, sedangkan Selera Hijau Sejuk merupakan sensasi teh yang menyegarkan dengan kombinasi apel dan teh hitam. Sesimpel itu kemudian membedakan varian mana yang memiliki rasa unik dan mana yang secara rasa familiar.
Baiklah, itu sedikit pengantar dari bagaimana pengantar ulasan rokok ini secara penuh. Mari kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga rokok ini bisa ditemukan dengan harga Rp. 9.000,- (cukai 2023 golongan III sebesar 7.275 per 12 Batang) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Rokok ini memiliki harga jual yang bahkan lebih rendah bila dibandingkan dengan Juara Teh Manis (dengan harga jual 14.000 per 12 Batang). Perbedaan harga ini kemudian dijelaskan dengan kategori cukai yang juga berbeda, Juara menggunakan golongan II dan Selera masih menggunakan golongan III. Dengan perbandingan yang berbeda ini, tentu kemudian Selera Sari Pucuk menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan acuan utama yakni Juara Teh Manis SKT 12.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar yakni oranye dengan gabungan warna emas dan coklat tua. Kemasan rokok ini juga menggunakan pattern khas yakni garis diagonal yang menghadap ke kanan atas, dilengkapi dengan efek emboss yang cukup terasa dan terkesan ketat. Bagian depan kemasan terdapat penanda nama rokok yakni SELERA dengan font serif berwarna coklat tua dan dilengkapi emboss, dan nama varian yakni SARI PUCUK dengan model kotak berwarna emas yang terkesan elegan dan mewah. Bagian depan kemasan juga terdapat elemen lingkaran yang menekankan rasa bawaan yang digunakan oleh rokok ini, sebuah siluet pucuk dengan dua helai daun bertangkai yang menandakan bahwa rokok ini menggunakan sensasi rasa Teh Manis. Bagian belakang dari lingkaran dengan emboss dan siluet tersebut dengan latar berwarna coklat tua, menandakan bahwa rokok ini dibuat dengan Tembakau pilihan, dengan penanda daun tembakau menggunakan warna emas dan emboss. Bagian bawahnya tertulis 12 SIGARET KRETEK, menandakan bahwa produk ini merupakan produk Sigaret Kretek Tangan.
Bagian belakang dari kemasan rokok ini menggunakan model kemasan yang hampir serupa dengan bagian depan kemasan, namun terdapat deskripsi karakter yang ingin dibangun oleh rokok ini (yang tentunya memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan oleh lini Selera secara umum. Penanda karakter dari rokok ini, rokok ini dibuat dari racikan pilihan dari tembakau dan cengkeh berkualitas, dengan inovasi rasa yang baru dan aromatik (rasa Teh Hitam Manis) dengan tujuan memberikan sensasi unik dan citarasa yang khas. Pada akhirnya deskripsi ini ditutup dengan moden helaian tembakau yang menjadi penanda kualitas untuk menghasilkan racikan rasa yang bermutu tinggi. Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan dari lini Selera yang lain, yakni Selera Hijau Sejuk.
Bagian kanan terdapat penanda pelekatan pita cukai, dengan motif yang mengikuti dengan bagian depan dan belakang kemasan; dan bagian kiri kemasan terdapat penanda kategori rokok ini (SKT), larangan jual, barcode, serta kadar tar dan nikotin yang khas dengan angka koma yang tidak bulat pada bagian nikotin (32.0mg Tar dan 1.35mg Nikotin). Bagian atas terdapat penanda varian (SELERA SARI PUCUK) dengan tiadanya pattern garis diagonal yang tercantum pada bagian depan dan belakang kemasan (yang menandakan bahwa rokok ini punya rasa Teh Hitam). Bagian bawah terdapat QR barcode yang mengarah pada situs resmi dari CV Pabrik Rokok Restu Yes Maju, dengan penanda rokok ini diproduksi oleh PR Restu Yes Maju (CV PR RYM) yang berlokasi di Malang, Indonesia.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, namun pada kemasan Selera Sari Pucuk kali ini, namun pada akhirnya saya harus mengakui bahwa pola warna yang digunakan pada kemasan kali ini terkesan lebih mewah dan elegan.
Untuk kemasan sendiri saya memberi nilai 9.2 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh kemasan Selera Hijau Sejuk, kemasan rokok ini menggunakan model flip-top box yang dirakit secara manual dengan menggunakan tangan. Bagian frame dari rokok ini menggunakan warna oranye dengan ukuran frame yang tipis, dan bagian dalam rokok kemudian dilindungi dengan sebuah plastik sebagai penjaga citarasa dan aroma dari rokok ini.
Bagian plastik dari rokok ini bisa dibuka dengan berbagai cara, namun sama seperti review Selera Hijau sejuk, plastik rokok ini pada akhirnya bisa dibuka dengan merobek bagian samping kanan atau kiri kemasan.
Susunan batang yang dijual oleh rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi 12 Batang. Tampak bahwa dalam foto di atas, rokok ini menggunakan dominan daun tembakau Flue Cured atau lazim disebut sebagai Tembakau Virginia, dengan sedikit penekanan pada warna gelap khas tembakau Dark Cured. Artinya bahwa sensasi rokok ini kemungkinan besar lebih ringan bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Kemudian kita coba tarik batang rokok yang ada dalam plastik secara saksama
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, spesifikasi rokok ini menggunakan panjang khas King Size dengan ukuran 84mm, dengan diameter bakaran yang cukup beragam satu sama lain (dengan angka rerata 7.8mm pada bagian hisapan dan 8.5mm pada bagian bakaran). Bagian burning area pada rokok ini juga menggunakan model papir dengan garis horizontal, yang menjadi ciri khas dari rokok SKT secara umum. Bagian penanda batasan bakaran kemudian menggunakan warna hijau, dengan tulisan SELERA dan siluet dua pucuk dalam lingkaran berwarna oranye kekuningan, khas SKT secara umum.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari rasa teh hitam yang manis dengan paduan unsur syrup yang membentuk sensasi manis pada rokok ini, dengan sedikit unsur vanilla yang membantu mengangkat karakter rasa manis dari rokok ini. Namun ketika dibakar, sensasi rasa teh manis yang pekat dengan unsur fruktosa ini kemudian berpadu baik dengan sensasi rasa vanilla yang mampu meningkatkan kepuasan dalam merokok. Sensasi rasa yang ditawarkan memiliki intensitas aroma yang lebih pekat dan tidak pahit, dalam artian bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung (hampir identik) dengan apa yang ditawarkan oleh Juara Teh Manis. Namun perbedaan yang umum ditemukan pada rokok ini, tidak memiliki rasa melati yang wangi, mungkin lebih tepatnya sebagai rasa Teh Hitam Vanilla dengan sentuhan cooling agent.
Rasa lain yang bisa ditawarkan sedikit menggunakan unsur leci, hanya sebagai pembantu efek fruktosa dari rokok ini. Sensasi Teh hitam yang cenderung harum dengan unsur vanilla dan rasa sedikit dingin dari penambahan cooling agent, kemudian berpadu baik dengan sedikit unsur licorice yang membantu meningkatkan efek rasa manis dari fruktosa bawaan rokok ini. Adapun sensasi buah lain sepertinya tidak ditemukan. Sensasi cengkeh terkesan netral dengan rasa aroma yang tidak berlebihan, dan menyatu dengan baik dengan apa yang ditawarkan oleh Teh manis bawaan rokok ini. Sedikit ada unsur spicy yang dominan, berasal dari tembakau bawaan rokok ini, dan juga sensasi rasa dari kayumanis dan adas manis cukup terasa pada rokok ini.
Racikan rokok ini hampir serupa dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, dengan penekanan dominan pada Tembakau Virginia dan Madura, dengan rasa nutty halus dari Kesturi dan Temanggung, misalkan. Cukup memiliki unsur woody yang terasa dari penambahan tembakau alamiah pada rokok ini, dengan meningkatnya astringency dari rasa tannin khas Teh Hitam manis. Intensitas rasa teh pada rokok ini seakan menutupi racikan tembakau yang khas, meskipun begitu masih bisa dirasakan sensasi earthy yang khas dan rasa hangat bawaan dari tembakau yang digunakan pada rokok ini, meskipun saya bisa merasakan sensasi sedikit smoky pada rokok ini. Dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki unsur aroma tannin yang tipis dengan penekanan rasa nutty halus yang dominan, dengan sedikit unsur spicy.
Tarikan bawaan rokok ini sepertinya memiliki efek kepulan yang jauh lebih ringan, dengan intensitas asap yang terkesan lebih halus dan mudah diuraikan secara umum. Meskipun terkesan lebih ringan, akan tetapi efek hisapan yang ditawarkan cenderung memiliki kemantapan yang cukup bulat dengan efek hisapan yang lebih bulat (mungkin karena lebih ringan). Efek harshness tidak begitu terasa pada rokok ini, dengan sensasi hisapan yang bila dirasakan agak sedikit membuat gatal tenggorokan, dan throat hit yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu kuat pada akhirnya bila dirasakan secara saksama. Dan tentu apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada akhirnya memiliki efek rasa yang lebih tebal secara aroma dan lebih intens, namun dengan citarasa yang lebih halus.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini sepertinya lebih cepat bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan Selera Hijau Sejuk, yakni 14-16 menit (dengan angka yang saya dapatkan pada rokok ini sekitar 15 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan bagaimana cuaca mempengaruhi cara Anda menghisap dari rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari teh manis dengan rasa vanilla dan fruktosa (berikut dengan sedikit unsur cooling agent dan leci) dengan rasa nutty yang halus dan tidak mengganggu, bahkan cenderung lebih ringan bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Kelemahan rokok ini mungkin terkesan bahwa pada akhir bakaran cenderung lebih panas dan rasa manis yang terkadang membuat mual (dikarenakan rasa manis pada rokok ini terkesan cukup kuat pada akhirnya). Meskipun pada akhirnya sensasi akhir menunjukan sedikit penambahan melati pada rokok ini, akan tetapi sensasi rasa yang kemudian ditawarkan cenderung menunjukkan bahwa rokok ini dominan memiliki rasa Teh Manis Vanilla yang terkesan nikmat. Perlu kemudian beradaptasi untuk bisa menikmati sensasi nikmat khas yang ditawarkan oleh rokok ini, dan hal tersebut pada nyatanya mampu membuat indera perasa saya merasakan hal yang cenderung bisa dinikmati dengan baik. Meskipun pada akhirnya saya harus mengakui sensasi rasa rokok ini nikmat dan pas, untuk sehari-hari.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Adakalanya, sensasi klasik dari teh hitam menjadi rasa yang justru lebih nikmat untuk dinikmati. Terlebih dengan adanya penambahan unsur vanilla yang mampu membuat lidah saya bisa merasakan kenikmatan yang cukup baik. Rokok ini menawarkan sensasi rasa teh hitam manis yang klasik, dengan sentuhan rasa vanilla dan tembakau yang manis, dan tidak pahit pada akhirnya. Namun kelemahan pada rokok ini terkesan pada bagian hisapan akhir cenderung panas di mulut dan di bibir. Hal ini sebenarnya menjadi kelemahan yang lumrah kala harus menikmati rokok SKT secara umum.
Untuk distribusi rokok ini masih terbilang terbatas, hanya bisa ditemukan di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Adapun penjualan dominan pada rokok ini bisa ditemukan pada warung dan toko kelontong yang berafiliasi dengan SRC. Untuk nasional, sepertinya kategori produk ini akan dipecah, mengingat adanya merek serupa (Kapten Sari Pucuk) yang juga diproduksi oleh PR Restu Yes Maju, dengan kemungkinan rasa yang serupa.
Nilai keseluruhan yang ditawarkan oleh rokok ini yakni 9.4 dari 10. Artinya bahwa untuk kategori rokok murah, Selera Sari Pucuk berhasil menawarkan sensasi rasa yang sangat baik di kelasnya (meskipun harus diakui bahwa nilai tinggi pada rokok ini bisa berbeda seandainya bila dikomparasikan dengan kelas premium). Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa dikarenakan rokok ini berjenis Sigaret Kretek Tangan, maka perlu adaptasi yang lebih baik dalam menikmati rokok ini.
Apakah saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan bahwa Anda memang penyuka SKT, menyukai rasa teh manis, dan juga mencari SKT yang ringan. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba rokok ini.
Review ini tidak serta merta menjadi acuan pasti dalam merokok. Pilihan di tangan Anda, saya hanya menuliskannya, bukan dalam artian saya merekomendasikan rokok ini secara penuh. Ingat, pilihan di tangan Anda.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Juara Jambu Kretek 12, SKT Pertama Di Indonesia Dengan Keunggulan Rasa Jambu Biji Manis Segar Khas
Selamat siang,
Beristirahat dalam waktu lama bukanlah sebuah keputusan yang mudah, terlebih ada penyesuaian dalam diri yang harus diselesaikan pada beberapa waktu terakhir. Namun hal tersebut pada dasarnya berhasil mengembalikan diri saya ke kondisi yang lebih prima (bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya). Memang istirahat kali ini terkesan cukup lama, namun tak apa pada akhirnya. Harap maklum.
Review kali ini akan mengulas produk yang sekiranya cukup baru terhitung di pasaran, dan juga secara produksi, produk ini belum bisa dikatakan sebagai produk skala nasional. Nama produk ini bisa dikenal sebagai Juara Jambu Sigaret Kretek 12, atau secara singkat bisa disebut dengan Juara Jambu. Produk ini nyatanya sudah beredar informasinya sekitar akhir tahun 2022 lalu; namun baru terhitung rokok ini dijual pada bulahn Maret menuju April 2023 ini, yang kemudian membuat Juara Jambu akhirnya kemudian bisa ditemukan di pasaran. Ya, meskipun pada dasarnya rokok ini merupakan pengembangan dari Juara SKT yang menjadi salah satu tonggak penjualan dari KT&G untuk pasar Indonesia itu sendiri. Rokok ini memiliki keunggulan secara umum pada rasa Jambu Biji (atau bisa juga disebut sebagai Guava kalau dari segi bahasa Inggris).
Sebagai pemimpin pasar pada flavored SKT (atau flavored kretek lebih tepatnya), KT&G dengan brand Juara bisa dikatakan selalu mengembangkan rasa-rasa yang memang terhitung unik dan terkait dengan target pasarnya, rokok ini sengaja dijual pada usia 18-30 tahun dengan karakteristik memiliki keingintahuan tinggi, menyukai petualangan dalam rasa, dan juga mencari Kretek dengan sensasi yang ringan namun tetap mempertahankan prinsipnya yang sesuai dengan generasi sebelumnya. Adapun seperti Juara Teh Manis yang kemudian menjadi pilihan banyak konsumen saat ini, tidak serta merta membuat KT&G puas dengan menjual rasa Teh Manis saja. Dengan mengusung jargon “Kretek Jaman Baru”, rokok ini pada akhirnya bisa menjadi opsi manakala Anda mencari kretek tangan dengan sensasi rasa yang ringan namun tetap kuat secara karakter rasa. Full body with smooth flow, itu kesan saya terkait dengan lini Juara itu sendiri.
Baiklah, itu sedikit pengantar dari saya terkait bagaimana rokok ini harus ditanggapi dengan serius. Langsung saja kita ke harga jual rokok ini terlebih dahulu, untuk harga rokok ini sebenarnya berada di angka Rp. 15.000,- per bungkusnya (cukai golongan II sebesar Rp. 9.000,-, namun nyatanya rokok ini saya beli dengan harga Rp. 17.000,- per bungkusnya). Rokok ini secara pemasaran pada saat saya membeli April lalu di Bandung, cukup sulit untuk ditemukan (meskipun secara promosi terkesan banyak). Meskipun secara harga rokok ini sudah melampaui harga cukai secara jauh, namun rokok ini pada dasarnya tetap terjangkau bagi saya.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar hijau muda dengan kombinasi warna kuning, emas, dan putih, dengan motif pattern batik khas yang ditemukan pada beberapa lini Juara SKT lainnya. Bagian depan kemasan terdapat penanda logo Juara dengan adanya motif bagian depan yang menyerupai sabuk, dengan outline berwarna emas dan dilengkapi dengan efek emboss dan efek hologram khas. Di bagian dalam logo, terdapat penanda kategori rokok yakni SIGARET KRETEK, dilanjutkan dengan logo JUARA yang menggabungkan batik dan motif selendang khas. Penanda varian pada rokok ini dapat ditulis sebagai JΛΛ\BU atau bila dibaca sebagai JAMBU dengan penekanan gaya yang modern. Bagian bawah kemasan terdapat penanda kuantitas rokok yakni 12 Batang.
Bagian belakang kemasan terdapat penanda kualitas yang serupa dengan lini Juara secara umum, dengan penanda tulisan “TRADISI SANG JUARA” dengan nama varian yang terdapat dalam pita hijau bertuliskan JAMBU diantara tiga titik. Hal ini kemudian dilukiskan dengan petani tembakau yang bangga dengan hasil panen tembakaunya dan memegang daun tembakau dengan penuh kebanggaan. Bagian bawah terdapat tulisan “Kombinasi Seimbang Dari Kretek Era Baru” dengan font berwarna putih. Bagian samping kanan terdapat penanda larangan jual dan barcode. Bagian kiri terdapat penanda logo JUARA, penanda kategori cukai (SKT), dan kadar tar serta nikotin (43mg Tar, 2.3mg Nikotin, mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Juara SKT umumnya). Bagian atas terdapat penanda pita cukai dan bagian bawah terdapat logo dan varian, kode produksi dan produsen (PT TRI SAKTI PURWOSARI MAKMUR, TSPM) yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Rokok ini diproduksi pada 9 Maret 2023, dengan kode batch 10, jadi terhitung masih segar.
Tidak banyak hal yang perlu dikaji pada akhirnya terkait kemasan rokok ini, secara kemasan cukup baik dan sekiranya bisa menjual. Nilai untuk kemasan rokok ini saya beri sekitar 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji bagian dalam kemasan rokok ini secara saksama
Bagian dalam terdapat penanda frame menggunakan warna hijau muda, dengan model frame yang setara dengan rokok SKT dengan pack Flip-Top secara umum yang dirakit secara manual. Bagian batang rokok ini memiliki kuantitas sebesar 12 batang, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.
Kemudian kita coba kaji bagian batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 83mm dengan diameter bagian bakaran sekitar 8mm dan bagian hisapan sekitar 7.8mm. Tampak bahwa bagian burning area menggunakan model vertikal, dengan adanya penanda batasan bakaran berwarna kombinasi hijau dan jingga. Tidak ada yang spesial pada bagian batang rokok ini, hanya saja aroma jambu biji cukup kental bila dicium aromanya menggunakan hidung.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara seksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, rokok ini menggunakan satu perisa tunggal saja yakni rasa jambu biji yang cukup manis namun terkesan samar, dengan kesan bahwa rasa jambu biji ini diaplikasikan melalui larutan gula. Tak ada perisa lain yang digunakan, meskipun ada sedikit efek cooling dari cooling agent yang digunakan berikut juga elemen astridgent yang khas untuk menciptakan elemen asam sepat khas. Namun pada saat dibakar, sensasi rokok ini pada akhirnya memiliki rasa jambu biji yang gamblang, dengan sensasi lain yakni perisa vanilla, cocoa, longan, dan fruktosa khas yang membuat citarasa jambu yang ditawarkan memiliki tingkat kemanisan yang tidak begitu manis, terkesan alami, dan nikmat. Adapun elemen rempah yang ditawarkan sepertinya menggunakan elemen kayumanis dan adas manis, sehingga rokok ini pada dasarnya tidak begitu spicy. Tampak bahwa rokok ini juga tidak punya layering yang begitu khas, hanya rasa jambu biji dengan penambahan vanilla seperti apa yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Elemen tembakau dan cengkeh pada rokok ini terkesan sangat ringan dan mudah untuk dihembuskan, dengan dominan dari tembakau Virginia dan Madura yang menciptakan kesan khas natural dan bisa mengimbangi elemen Jambu Biji yang dominan pada rokok ini. Cengkeh pada rokok ini menggunakan model cengkeh Manado, dengan aroma yang khas dan tidak begitu panas pada akhirnya. Elemen tembakau yang nutty dan woody cukup terasa pada rokok ini, dengan sensasi spicy alamiah yang tidak begitu solid pada akhirnya. Elemen blend yang ditawarkan pada dasarnya cukup balance, dengan dominan aroma saus yang kemudian menutupi sensasi tembakau bawaan oleh rokok ini. Terkesan bahwa apa yang ingin disampaikan oleh Juara Jambu sangat simpel, kretek yang menyegarkan dan bisa diterima oleh masyarakat umumnya, yang mencari sensasi rasa ringan namun dengan tarikan yang mantap. Efek khas Kretek tangan pada umumnya hanya tersampaikan melalui aroma yang halus dan tidak begitu intens, namun memiliki body note yang tebal dari segi asap.
Tarikan dari rokok ini terkesan halus, dengan kesan mantap dan solid dari efek tar yang tinggi pada rokok ini, dengan efek hembusan dari hidung yang sangat tebal dan memiliki aroma halus namun dengan body note yang sangat solid. Efek harshness terkesan tiada, meskipun agak sedikit mengganjal pada akhirnya di tenggorokan, dan throat hit pada rokok ini tidak begitu dominan, meski saya bisa merasakannya kala hisapan mendekati akhir bakaran. Durasi bakar pada rokok ini sekitar 11-13 menit (dengan durasi bakaran sekitar 12 menit lebih), tergantung dengan cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan faktor cuaca kala Anda menghisapnya. Tampak bahwa aftertaste dari rokok ini dominan dari rasa jambu biji yang bercampur dengan sensasi cocoa dan rasa nutty alamiah, dan pada dasarnya efek cooling agent dari rokok ini mampu menciptakan elemen hisapan yang kemudian menyegarkan.
Kelemahan pada rokok ini mungkin dari segi tembakau yang tidak begitu balance dan kompleks pada akhirnya dominan dengan sensasi jambu biji bawaan rokok ini, dan juga pada akhirnya rokok ini cenderung kurang begitu “menantang” bagi Anda yang mencari sensasi hisapan yang lebih kuat. Selebihnya mungkin sensasi rasa jambu biji yang khas menjadi nilai jual utama dari rokok ini, tersampaikan secara simpel dan meskipun terkesan sintetik, namun secara umum punya rasa yang simpel dan oke.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.
KESIMPULAN
Rasa jambu biji yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan citarasa jambu biji yang simpel, dengan tingkat keasaman yang baik dan mirip dengan apa yang ditawarkan oleh jus jambu biji secara umum. Sensasi hisapan yang cenderung simpel dan menyegarkan membuat saya tidak bisa mengungkapkan kata-kata dengan cara yang rumit, ya memang rokok ini hampir murni menawarkan sensasi jambu biji dominan tanpa ada efek lain yang cenderung ditemukan pada rokok SKT secara umum. Adapun kelemahan mungkin pada dasarnya ada di sensasi tembakau yang tidak begitu kompleks dan menantang, dengan elemen rasa lain yang kemudian tidak tersampaikan secara layer demi layer. Rokok ini mungkin salah satu rokok kretek dengan layer simpel yang saya bisa rasakan. Tanpa perlu bicara panjang, ya rasa akhirnya cukup baik.
Distribusi rokok ini bisa ditemukan di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya, yang memang menjadi basis utama dari Juara SKT itu sendiri, dengan catatan produk ini tidak masuk ke minimarket dan modern market pada umumnya, hanya bisa ditemukan pada warung atau toko kelontong dan grosir yang memang menjual produk KT&G secara umum. Adapun di luar wilayah Jawa Barat, mungkin akan sulit untuk menemukannya, terlebih di tempat tinggal saya yang tidak ada sama sekali.
Untuk nilai rerata dari rokok ini sekitar 8.8 dari 10, artinya rokok ini cukup unggul pada rasa dan harga jual yang ditawarkan (meskipun ada beberapa toko yang menjual produk ini secara tak masuk akal). Untuk kemasan sepertinya biasa saja, dan bukan jadi poin pengurang yang pada akhirnya keunggulan rokok ini pada sensasi rasa jambu biji yang khas.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok kretek tangan yang cenderung punya rasa menyegarkan dan tidak begitu kompleks. Bila tidak? Menurut saya tak ada salahnya untuk mencoba varian terbaru dari Juara SKT ini.
Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Djarum 76 Mangga 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Paduan Sensasi Mangga Manis Legit Dan Kretek Khas Kudus
Selamat malam,
Membuat tulisan yang paripurna bukanlah sebuah hal yang mudah pada akhirnya untuk dilakukan. Kejelian, kenetralan dari pihak yang mengamati, dan bebas dari nilai apapun menjadi satu hal yang mengawali tulisan kali ini. Adapun yang mungkin menganggap saya berasal dari pihak tertentu bukanlah sebuah jawaban yang pada akhirnya bisa menjawab dari apa yang saya tuliskan sejauh ini. Pengantar kali ini seakan menegaskan bahwa posisi saya terkait rokok berada pada tingkatan netral yang tidak memihak siapa-siapa. Harap maklum.
Tulisan kali ini seakan menjadi salah satu sesi yang menurut saya cukup istimewa, mengingat bahwa saya baru saja mendapatkan produk yang sejatinya tidak dijual untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Produk ini konon hanya menjangkau wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur saja, dan nama produk yang saya akan ulas pada kesempatan kali ini, yakni Djarum 76 Mangga, atau 76 Mangga terkesan lebih baik. Produk yang dapat diasumsikan bahwa pengembangan produk ini memakan waktu tahunan tersebut, kemudian menjadi opsi yang bisa diambil kala Anda mencoba paduan dari rasa ekstrak mangga alami yang memiliki kekentalan dan legit yang mumpuni, dengan tingkatan rasa manis yang pas, dan memiliki unsur yang pada akhirnya saya sebut sebagai “mangga yang kompleks.” Mengapa saya sebut sebagai mangga yang kompleks?
Mungkin tidak akan terpikir oleh benak konsumen bahwa paduan rasa mangga legit dengan paduan rempah dan racikan khas dari Kretek khas Kudus menjadi satu hal yang istimewa, namun pada kesempatan kali ini saya mencoba menjawab mengapa paduan tersebut pada akhirnya bisa dikatakan pas dan bisa dinikmati di berbagai suasana. Ada anggapan di luar sana bahwa menikmati Kretek Tangan hanya bisa dinikmati pada saat waktu dingin dan membutuhkan kehangatan lebih. Namun keistimewaan dari rasa mangga yang legit dan menyegarkan, yang pada akhirnya ditunjang dengan rasa kretek yang berkesan netral kala dihisap, pada dasarnya menjadi opsi yang cukup baik kala Anda menginginkan sesuatu hal yang berbeda.
Terutama membicarakan sensasi buah khas Nusantara yakni mangga (dengan paduan racikan 76 yang dimodifikasi sedemikian rupa), tentu bahwa ide eksperimental ini menjadi satu hal yang seksi kala mengingat bahwa produk serupa sudah dijual di pasaran terbilang sukses (misalkan Esse Punch POP atau Edge Punch dari KT&G yang menawarkan sensasi rasa mangga dengan kretek filter khas Indonesia). Mengingat bahwa produk serupa tersebut nyatanya dijual dalam wujud SKM atau Kretek Mesin, dan secara cukai bahwa kategori cukai SKM sudah sangat tinggi di pasaran (berikut dengan alasan preferensi budaya Indonesia yang memiliki preferensi baik pada Kretek Tangan), pada akhirnya PT Djarum berusaha menciptakan inovasi terkini, dengan menggabungkan rasa mangga legit dengan racikan Kretek khas Kudus yang sudah dimodifikasi.
Tentu ide yang dikatakan cukup unik ini diharapkan bisa laku di pasaran, mengingat bahwa preferensi rokok High Tar di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Selain itu bahwa dengan adanya variasi rasa, paling tidak bahwa perokok High Tar di Indonesia bisa memiliki opsi kala sedang bosan dengan Kretek Tangan hariannya. Mungkin ini yang sekilas mendasari “Sensasi (Khas) Nusantara” dari lini Djarum 76 itu sendiri kemudian dikembangkan, dengan tujuan agar konsumen Djarum 76 (ataupun kretek Djarum secara umum) tidak lari ke kompetitor yang menawarkan sensasi rasa beragam. Tidak banyak informasi yang kemudian bisa didapatkan terkait rokok ini, selain informasi dari situs resmi (yang ada pada QR Code di bagian samping kemasan).
Baiklah, itu sedikit pengantar dari bagaimana pada akhirnya rokok ini harus dimaknai dengan baik. Mari kita coba ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, mengingat saya membeli dengan kuantitas satu (1) slop dari salah satu member yang ada pada grup WhatsApp Review Rokok+ (permintaan grup bisa lewat chat via WhatsApp), maka rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 13.400,- per bungkusnya, meskipun bahwa pada dasarnya rokok ini dijual dengan harga retail yang disarankan sebesar Rp. 14.000,- per bungkus (cukai golongan IA sebesar Rp. 15.000,- per 12 batang).
Mengingat bahwa saya membeli rokok ini melalui kerabat, maka ongkos kirim pun kemudian dikenakan kepada saya pribadi sebesar 19.000 dari daerah Sleman, Yogyakarta ke Jakarta Timur. Jadi anggaplah bahwa saya membeli rokok ini lebih mahal bila dibandingkan dengan harga ketika saya membeli langsung di toko. Kita anggap saja bahwa rokok ini saya dapatkan dengan harga 14.000 sesuai harga jual yang disarankan. Bagi saya harga rokok ini terbilang cukup terjangkau pada akhirnya, bila dibandingkan dengan harga jual rokok SKT Golongan I lain yakni diatas 15.000 per bungkusnya.
Harga rokok ini pada akhirnya saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini pada dasarnya menggunakan palet warna gabungan kuning dan hijau, dengan warna lain pada kemasan rokok ini yakni rose gold, putih, dan orange. Bagian depan kemasan pada rokok ini menggunakan pola kemasan berupa garis yang membentuk helaian daun dengan wujud modern, dengan tujuan untuk meningkatkan kesan bahwa rasa rokok ini segar, dengan warna outline yakni abu-abu. Selain itu, pola pada kemasan rokok ini menggunakan warna gradasi dari warna kuning ke hijau muda, melambangkan bahwa rokok ini memiliki kesan rasa mangga yang kuat. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan DJARUM dengan latar warna merah dan kuning, untuk menegaskan bahwa produk ini dibuat oleh PT Djarum.
Terdapat lambang pohon mangga pada bagian kiri kemasan, dengan dua helai daun mangga dan empat buah mangga yang dilengkapi gradasi, hal ini menegaskan bahwa rokok ini memiliki rasa mangga. Bagian utama pada kemasan rokok ini yakni terdapat logo 76 dengan warna lingkaran luar yakni rose gold dengan elemen hologram, dan tulisan 76 dengan warna putih dalam latar orange. Terdapat juga tulisan MANGGA dengan warna putih dan outline berwarna hijau. Tulisan MANGGA dilengkapi dengan efek emboss untuk menciptakan kesan tegas bahwa rasa rokok ini yakni mangga. Di bagian bawah terdapat penanda khas lini 76 yakni 12 di tengah, diapit dengan tulisan SIGARET KRETEK.
Bagian belakang memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan, hanya saja ukuran logo 76 dan tulisan mangga (beserta elemen pohon mangga) menjadi lebih kecil, mengingat bahwa terdapat deskripsi yang jelas terkait rokok ini. Deskripsi singkat pada rokok ini yakni “Cita rasa mangga asli Nusantara memberikan sensasi segar” yang menandakan bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya memiliki sensasi segar dari penambahan aroma mangga. Tampak bahwa pada saat ini PT Djarum mulai berani kembali memasang deskripsi singkat pada bagian belakang produk.
Bagian samping kanan terdapat QR Code bertuliskan SCAN DI SINI berwarna putih (catatan, untuk pertama kalinya Djarum memanfaatkan teknologi QR Code sebagai media promosi) dan QR Code tersebut berada pada latar merah dengan outline hijau. QR Code tersebut kemudian bila di scan akan mengarah kepada situs Djarum 76, yakni djarum-76.com. Di bagian bawah QR Code terdapat tulisan Cita Rasa Mangga Alami dengan elemen mangga yang dilengkapi helaian daun, serta kadar tar dan nikotin (2.3mg Nikotin dan 37mg Tar, lebih enteng bila dibandingkan 76 Regular).
Bagian kiri kemasan terdapat larangan jual dan barcode. Bagian atas terdapat pembuka yang dilekatkan dengan pita cukai dengan latar kuning, dan bagian bawah terdapat logo 76 Mangga dengan outline logo berwarna hijau. Produk ini diproduksi oleh PT Djarum, Kudus dan produk yang saya dapatkan kali ini diproduksi pada tanggal 31 Juli 2023 lalu, dengan kode batch produksi pada rokok ini yakni diproduksi pada line produksi ke-14. Rokok ini pada dasarnya masih terhitung sangat segar dan sangat layak untuk dikonsumsi, mengingat produk ini sepertinya didistribusikan dengan cepat.
Kemasan rokok ini tampak sangat menjual dan sangat baik. Nilai kemasan pada rokok ini yakni 9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya secara saksama untuk membuka kemasannya
Model penutup pada kemasan rokok ini memiliki kesamaan dengan model kemasan Djarum 76 secara umum, dengan model kemasan hard pack dan penutup yang bisa dibuka kembali. Hal ini mengingat bahwa konsumen pada dasarnya tidak akan menghabiskan sekaligus dalam menikmati rokok ini.
Untuk membuka kemasannya, maka kita bisa menarik bagian lidah penutup yang ada pada bagian dalam penutup lalu menariknya ke bagian atas
Kemudian bila berhasil terbuka maka kita bisa melihat bagian dalam dari kemasan rokok ini secara saksama
Tampak bahwa bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan lidah dalam dengan warna berlainan, yakni kuning dan hijau muda. Bagian dalam tampak terbungkus dengan plastik, dengan tujuan untuk menjaga aroma tetap terjaga secara baik. Tampak juga bagian dalam rokok ini menggunakan susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas total sebesar 12 batang.
Dikarenakan rokok ini menggunakan pelindung berupa plastik, maka kita bisa mengeluarkan bagian rokok ini secara penuh
Dan untuk membuka plastik dari rokok ini bisa merobek bagian samping kanan atau kiri dari plastik tersebut. Atau kalau misalkan ingin menghabiskan seluruhnya maka bisa merobek plastik secara penuh. Ini tergantung preferensi Anda pribadi.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm khas rokok SKT secara umum, dengan diameter bakaran dan hisapan dengan angka rerata sebesar 8mm atau lebih, tergantung dari hasil pelintingan yang dilakukan oleh tiap pelinting. Bagian burning area pada rokok ini menggunakan papir dengan burning area horizontal khas PT Djarum, di beberapa batang tampak factory mark pada bagian papir bertuliskan DJARUM, yang menandakan keaslian dari rokok Djarum itu sendiri. Bagian batasan bakaran terdapat tulisan DJARUM 76 berwarna putih dalam latar kuning dan outline hijau, dan tulisan mangga dengan warna kuning.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa bawaan yang ditawarkan oleh Djarum 76 Mangga merupakan paduan rasa dari ekstrak mangga (berupa manisan mangga, kemungkinan impor dari Filipina) yang sudah diperkuat dengan perisa identik alami mangga, dengan adanya efek sensasi rasa kenyal nan lengket khas, yang pada akhirnya memiliki intensitas rasa manis yang terkesan sangat manis dan pekat. Rasa tersebut kemudian dilengkapi dengan efek rasa masam dari mangga yang sepertinya sudah terangkat dan terbantukan dengan beberapa komponen saus fruity khas Djarum itu sendiri. Namun ketika dibakar, elemen rasa mangga yang sangat pekat di awal tersebut menjadi agak samar namun tetap dinikmati secara baik, mungkin karena efek dari pembakaran tembakau dan cengkeh pada saat bakaran berlangsung.
Elemen mangga yang kemudian bisa dirasakan pada rokok ini merupakan mangga legit nan segar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, dengan efek gelatin yang memiliki sensasi kenyal dan rasa juicy yang tidak begitu kental. Mungkin mangga yang digunakan pada rokok ini merupakan perisa yang sudah melalui proses enkapsulisasi dengan bantuan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk membuat efek rasa mangga menjadi lebih stabil pada suhu panas. Adapun efek rasa mangga yang mulai bercampur dengan saus kretek khas 76, kemudian tergambar dibantu dengan adanya beberapa perisa fruity khas, diantaranya salak dan longan untuk meningkatkan efek acidity dan rasa khas, dengan catatan bahwa ada unsur fermented khas dari penambahan rasa bourbon dan nanas, dengan bantuan rasa lain yakni adanya rasa havana, licorice, dan cocoa yang cukup kental pada akhirnya. Tampak bahwa terdapat elemen lain yang kemudian dimaksudkan untuk mengamplifikasi rasa mangga yang lebih baik.
Sensasi mangga yang kemudian dianggap sebagai perisa alami tersebut, kemudian bercampur baik dengan unsur rasa spicy khas dari penambahan dominan vanilla dan kayumanis, diperkuat dengan beberapa elemen rempah khas Kretek Kudus yakni andaliman, pekak, kapulaga, dan jintan. Tampak bahwa cengkeh yang digunakan pada rokok ini terbilang cukup netral, dengan aroma lembut khas dari cengkeh Manado yang mumpuni. Sensasi mangga yang kemudian ditawarkan kemudian mangga dengan paduan rempah dan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk menciptakan rasa mangga yang lebih alami dan lebih hangat, meskipun cukup netral pada akhirnya kala dihisap. Tampak bahwa hisapan dari rokok ini terbilang tidak sepanas dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 secara umum. Cenderung bersahabat di tenggorokan dan tidak tampak secara eksplisit bahwa rokok ini merupakan produk turunan 76 secara umum.
Komponen tembakau yang kemudian bisa dirasakan merupakan racikan dari Djarum 76 yang sepertinya sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menghantarkan rasa mangga dengan baik. Tampak mungkin bahwa rokok ini menggunakan Tembakau Virginia untuk menciptakan rasa manis sekaligus membuat ramuan khas mangga menjadi lebih gamblang, Madura gunung dengan sensasi rasa nutty yang tampak sangat halus dan menciptakan sensasi aromatik khas Djarum, beberapa tembakau lauk semisal tipe Srintil tampak terasa, dengan paduan elemen Temanggung, Boyolali, Pakpie, dan Kesturi untuk menciptakan elemen rasa khas 76 namun tetap mampu menawarkan efek rasa tembakau yang kuat, akan tetapi juga racikan tersebut dituntut untuk menghantarkan rasa mangga yang baik. Tampak bahwa sensasi rasa tembakau yang kemudian ditawarkan cenderung mulai menguat pada pertengahan bakaran, dengan rasa khas yang sedikit earthy dan tampak bahwa karakter bawaan tembakau yang dijual oleh rokok ini lebih netral bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan 76 secara umum.
Dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma mangga tampak samar, namun dengan unsur aroma cocoa dan licorice yang tampak memiliki kesan baik. Tarikan tampak memiliki efek hisapan yang tidak begitu solid, dengan efek kepulan yang tampak mudah terurai, ringan untuk dinikmati dan mudah untuk dihisap pada akhirnya. Elemen harshness tampak muncul tidak begitu signifikan, dengan hampir tiadanya efek rasa menggelitik di tenggorokan, dengan efek throat hit yang terbilang tidak begitu intens, sangat baik, dan tampak bahwa rokok ini ramah untuk tenggorokan. Efek rasa akhir yang pada akhirnya terbilang sebagai penutup merupakan paduan dari ekstrak mangga yang sepertinya mulai memudar pada akhir bakaran, dengan intensitas dominan dari rasa bourbon yang sepertinya banyak terinspirasi dari rasa rokok LTLN, dengan unsur akhir cocoa dan licorice yang tampak mulai menguat. Mixture khas 76 kemudian menjadi tampak tidak begitu intens pada rokok ini.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup singkat untuk sebuah rokok Kretek Tangan, yakni sekitar 13-15 menit, dengan angka yang saya dapatkan kala sesi berlangsung mencapai 14 menit lebih. Namun hal tersebut tergantung dari bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap, dan faktor cuaca kala menghisap rokok ini. Aftertaste yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari rasa mangga yang manis dan memiliki intensitas yang sangat lengket, sensasi nutty-gurih dan hangat dari penambahan tembakau dan rempah khas 76 yang melegenda, adanya unsur licorice, vanilla, dan cocoa yang tampak begitu kuat, dengan rasa sedikit smoky pada rongga mulut dan tenggorokan.
Kelemahan rokok ini tampak bahwa rokok ini tidak seperti rokok 76 secara umum yang memiliki unsur kepadatan yang sangat dominan, cenderung meninggalkan kesan bahwa sensasi bakaran pada rokok ini sangat cepat. Mungkin hal tersebut untuk mengakomodasi perokok SKM yang mencari sensasi lebih dari segi mangga. Selain itu bahwa rokok ini pada akhirnya memiliki sensasi mangga yang memudar pada pertengahan bakaran, dengan efek panas pada jari dan mulut pada saat bakaran mendekati batasan bakaran. Terlepas dari kelemahan yang ditawarkan oleh rokok ini, rasa mangga yang ditawarkan pada rokok ini termasuk kompleks. Rasa mangga legit yang manis kemudian dipadukan dengan unsur gelatin untuk menciptakan efek juicy dan gummy khas. Selain itu bahwa hisapan yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup netral dan baik dalam penghantaran rasa mangga yang terkesan alami.
Bagi saya yang memang menyukai lini Djarum 76 secara umum, rokok ini pada dasarnya terbilang lebih baik bila dibandingkan dengan pendahulunya (76 Kurma Royal) yang tampak tidak memiliki sensasi rasa yang terbilang baru dan terkesan kering. Mungkin PT Djarum banyak mempelajari apa yang kemudian menjadi kelemahan dari Juara Mangga secara umum, dan apa yang ditawarkan pada 76 Kurma Royal pada masa itu, yang tampak memiliki rasa khas terlalu terpendam. Anggap saja bahwa penebusan dosa dari PT Djarum terbilang membuahkan hasil, dengan rasa mangga yang pada akhirnya terbilang cukup alami dan pekat, dan dapat saya interpretasikan sangat baik.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Sensasi mangga yang menggabungkan unsur chewy dan juicy (dengan adanya sensasi rasa khas gelatin yang kenyal dan legit) dan rasa manis yang lebih gamblang, serta sensasi rempah dan tembakau yang lebih tebal, membuat rasa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan paduan khas dari rasa mangga yang legit dan Kretek khas Kudus yang melegenda. Pada dasarnya, rasa yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang sangat baik dan unik untuk sebuah rokok kretek pendatang baru. Gelatinous Mango with Spicy Aromatic taste, mungkin kalau saya menyebutnya dengan bahasa Inggris seperti demikiran. Tampak juga bahwa rasa rokok ini setidaknya bisa menjadi satu opsi yang secara jujur, bisa diambil kala mencari rokok SKT dengan rasa yang lebih netral dan cocok di berbagai suasana. Paling tidak begitu.
Namun kelemahan rokok ini yang cepat habis, sensasi panas di mulut dan jari pada akhir bakaran, dan rasa yang kemudian memudar pada saat bakaran berlangsung mungkin menjadi satu kelemahan yang memang perlu diperbaiki pada produk yang akan datang. Saya menganggap bahwa kelemahan ini pada dasarnya bukan pada produk secara umum, namun pada beberapa aspek saja, mengingat bahwa produk ini memang dipasarkan secara luas. Meskipun selain itu pada akhirnya hampir tidak ditemukan kelemahan yang sangat berarti, beda halnya dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal terdahulu. Kembali lagi, anggap saja penebusan dari PT Djarum setidaknya sudah membuahkan hasil.
Produk ini pada dasarnya bisa ditemukan luas pada wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timut, meskipun saya mendengar informasi di beberapa wilayah Jawa Barat masuk melalui Alfamart dan Indomaret (terutama wilayah Bandung, meski perlu divalidasi kembali). Penjualan rokok ini untuk tiga wilayah di pulau Jawa tersebut terbilang sangat masif, bahkan di banyak warung dan toko kelontong setidaknya mudah untuk ditemukan. Untuk wilayah Jabodetabek ataupun wilayah lain di Indonesia (seperti saya ini) mungkin perlu menunggu waktu saja yang berbicara, mengingat bahwa 76 Kurma Royal di kawasan Jabodetabek sudah ditarik secara penuh. Hal ini menjadi rumit mengingat produk ini konon akan memasuki overdemand (yang berakhir pada oversupply mengingat produk ini akan heboh di awal-awal penjualan).
Nilai rerata yang didapatkan pada rokok ini mencapai 9.16 dari 10. Artinya bahwa harga rokok ini yang terbilang terjangkau dan rasa yang sangat baik (secara objektif), serta kemasan yang baik menjadi satu hal yang menurut saya sangat baik.
Dari apa yang ditawarkan oleh 76 Mangga dan dibandingkan dengan 76 Kurma Royal terdahulu, maka pada dasarnya rasa mangga yang ditawarkan merupakan mangga yang manis dan legit khas, berpadu dengan Kretek khas Kudus.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi kretek yang berbeda dengan yang lain, dengan sensasi manis legit yang dominan, serta menyukai produk PT Djarum secara umum. Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi, tapi saya pribadi cukup merekomendasikannya secara penuh.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Sidebar Alt