judi
Mustang Coffee Cream 12, SKM Full Flavor Dari Djarum Group Dengan Rasa Kopi Dan Krim Yang Halus Nan Creamy
Selamat sore,
Hari kedua setelah menulis kembali merupakan sebuah awal yang pada dasarnya memacu saya untuk bisa mengeksplorasi lebih dalam, terutama terkait kehidupan yang saat ini berada pada fase naik dan turun. Tentu tidak mudah untuk menjalani kehidupan yang naik dan turun tersebut, perlu pada akhirnya sebuah adaptasi yang dapat dilakukan untuk memenuhi apa yang sebenarnya sedang dicari, dan apa yang pada akhirnya menjadi tujuan akhir dari sebuah kehidupan. Aforisme singkat ini sepertinya akan memulai beberapa catatan terkait langkah saya ke depan, secara tersirat. Harap maklum.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba mengulas sebuah produk yang terhitung masih sangat baru untuk ditemukan di pasaran, dan berdasarkan info yang kemudian mengemuka, produk ini memang dikhususkan sebagai salah satu produk yang masuk dalam kategori lini Flavored SKM Full Flavor, dengan mengusung tema besar dimensi rasa kopi dan krim. Adapun produk yang kali ini saya coba bahas, dapat dinamakan sebagai Mustang Coffee Cream, singkat kata bisa juga disebut sebagai Mustang Coklat (merujuk pada kemasan yang digunakan pada kemasan rokok ini).
Rasa kopi dan krim sebenarnya bukanlah sebuah hal yang baru dalam dimensi rokok secara umum di Indonesia. Tentu kemudian pada era 2000-an kita mengenal sebuah produk, bernama Djarum Black (aroma) Cappuccino. Sebuah produk yang pada saat itu pertama kalinya mengusung dimensi rasa kopi yang kuat, dan dipadukan dengan aroma creamy dari penambahan flavoring krim dan sekelumit flavoring susu, yang pada akhirnya (bertahan hingga saat ini) menjadi salah satu opsi kala mencari rokok dengan rasa kopi. Dimensi ini kemudian mulai terbuka kembali kala KT&G mencoba mengeluarkan produk rasa kopi yang creamy, dengan nama Esse Cafe. Produk yang nyatanya dikeluarkan pada tahun 2020 tersebut (selain juga adanya Juara Filter di tahun 2021) dapat dianggap sebagai salah satu pencetus mengapa Djarum Group kemudian, di tahun 2023 ini mulai mencoba mengeluarkan produk yang pada akhirnya terinspirasi dari comfort drink khas Indonesia.
Adapun manuver dalam preferensi konsumen, yang nyatanya mulai terlihat sejak pandemi berlangsung, menyebabkan variasi SKM (full flavor) dapat terlihat secara jelas bisa ditemukan di pasaran, sebagai penanda saja bahwa terdapat berbagai variasi dalam menikmati SKM Full Flavor. Ya, bila bicara terkait dengan naiknya konsumen SKM Full Flavor, tentu bila hanya mengandalkan merek-merek tier 1 (semisal Djarum Super ataupun GG Surya) sepertinya tidak begitu baik (dalam jangka panjang) untuk menjadi opsi kala ingin menikmati SKM dengan tujuan memenuhi hasrat kenikmatan belaka. Mengingat bahwa kenikmatan dan semangat hidup menjadi salah satu orang mengapa mereka memutuskan menjadi perokok, menjadi sebuah hal yang pada akhirnya membuat divisi dari berbagai anak perusahaan Djarum Group membuat produk dengan tema “Sensasi khas Indonesia.” Sebuah jargon (berdasarkan hasil simpulan) yang saya buat, yang pada akhirnya membuat manuver dari Djarum Group terlihat sangat jelas terhitung 2023 ini.
Salah satu manuver yang dilakukan, yakni dengan membuat produk yang diharapkan, bisa memuaskan konsumen sekaligus juga, memenuhi rasa penasaran yang pada akhirnya membuat terjadinya variasi rasa-rasa ataupun aroma yang digunakan pada produk rokok itu sendiri. Tentu hal ini juga didukung dengan adanya divisi produk makanan (Savoria Group, salah satu holding dari Djarum Group) yang meskipun tidak terang-terangan memberikan bantuan teknis pada produk rokok dari Djarum Group, akan tetapi hal nyatanya membuat variasi rasa produk rokok dari Djarum Group menjadi terkesan lebih beragam, dan juga kreatif.
Tidak banyak pada akhirnya informasi yang bisa diberikan sebagai catatan utama dalam membahas latar belakang dari rokok ini bisa diproduksi. Namun beberapa pengantar ini mungkin jadi satu alasan yang pada akhirnya melatarbelakangi mengapa Mustang Coffee Cream bisa diluncurkan pada November 2023 ini.
Baiklah, itu sedikit pengantar mengapa Mustang Coffee Cream kemudian bisa diluncurkan pada beberapa wilayah di sekitar pulau Sumatera. Langsung saja kita ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga produk ini, berdasarkan pembelian yang bersamaan dengan MLD Cola dan beberapa produk lain yang akan menyusul untuk diulas (dalam artian saya meminta seseorang yang tinggal di Sumatera Barat untuk mengadakan pembelian barang untuk review) saya dapatkan dengan harga Rp. 15.000,- untuk kuantitas 12 Batang (cukai 2023 golongan IIA sebesar Rp. 15.325,- untuk kuantitas 12 batang).
Tentunya bahwa apa yang ditawarkan oleh Mustang Coffee Cream, terlebih sebagai rokok SKM Full Flavor, memiliki harga yang terbilang sangat terjangkau (bila dibandingkan dengan rata-rata SKM Full Flavor 12 batang yang menginjak harga diatas 20.000 per bungkusnya). Harga yang ditawarkan tentu saja bagi saya pribadi, sangatlah terjangkau dan menjadi salah satu keunggulan dari rokok ini secara umum.
Untuk harga sendiri, kemudian saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini terbilang memiliki simplisitas yang pada akhirnya memudahkan saya untuk melakukan ulasan dari segi kemasan, hanya terdapat tiga warna utama yakni coklat muda sebagai warna dasar, coklat tua sebagai warna pendukung, hitam, putih, dan merah. Bagian depan dan belakang kemasan kemudian menggunakan motif pola segitiga konsentrik yang sekiranya tidak begitu terlihat, dengan adanya efek emboss halus dan dikemas dalam latar warna coklat muda (menandakan unsur coffee dan cream). Bagian segitiga terbalik (yang banyak terinspirasi dari rokok bercitarasa American Blend) kemudian dilengkapi dengan warna coklat gelap (menandakan adanya unsur kop yang kuat), dengan adanya lambang kuda yang sedang menuai dirinya ke bagian atas (atau bisa juga dianggap posisi kuda sedang berdiri untuk menyimbolkan bahwa rokok ini memiliki karakteristik maskulin). Terdapat tulisan MUSTANG dengan font khas yang tegas, tulisan COFFEE CREAM dengan unsur modern, lukisan dua biji kopi, dan penanda dalam rounded rectangle yakni 12 FILTER KRETEKS.
Bagian samping kanan kemasan, terdapat logo buang sampah pada tempatnya, sebuah latar lanjutan dari segitiga konsentrik dengan garis lurus, tulisan MUSTANG COFFEE CREAM, dan terdapat kadar tar serta nikotin secara berurutan (32 mg Tar dan 1,3 mg Nikotin, menandakan bahwa tipe rokok ini menggunakan tembakau khas yang memiliki kadar gula tinggi namun rendah nikotin). Bagian samping kiri kemasan terdapat tempat pelekatan pita cukai, larangan jual, penanda cukai (yakni SKM) dan adanya barcode. Bagian atas kemasan terdapat tulisan MUSTANG COFFEE CREAM dengan adanya warna tulisan MUSTANG berwarna putih dan COFFEE CREAM dengan warna coklat muda. Bagian bawah terdapat tulisan MUSTANG COFFEE CREAM, dan rokok ini diproduksi oleh salah satu produsen yang menjadi afiliasi dari Djarum Group, bernama PT WIKATAMA INDAH SIGARET INDONESIA (WISI) yang berlokasi di Kudus. Kode produksi yang kali ini saya dapatkan, menunjukkan bahwa rokok ini diproduksi pada tanggal 4 November 2023 yang lalu, terhitung sangat baru di pasaran.
Tampak jelas bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang memiliki simplisitas yang baik dan terkesan cukup menjual, namun masih terkesan bahwa rokok ini merupakan “rokok murah”. Nilai kemasan dari rokok ini yakni 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama
Bagian foil dari rokok ini menggunakan warna emas dengan adanya lukisan kuda yang sedang menuai dirinya sampai berdiri. Frame dari rokok ini menggunakan warna hitam pekat yang menandakan bahwa rokok ini memiliki rasa dasar kopi.
Kemudian kita coba robek foil rokok ini secara saksama
Tampak bahwa bagian rokok ini menggunakan warna dasar cork yang cenderung memiliki pola abstrak, berbeda dengan Mustang secara umumnya yang menggunakan tipe cork dengan gaya rokok bercitarasa American Blend. Susunan batang dari rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas sebesar 12 batang.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokoknya secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 89mm (dalam artian menyerupai rokok Mustang secara umum) dengan diameter batang sebesar 7.8mm atau lebih, khas Full flavor secara umum. Tampak bahwa model burning area pada rokok ini menggunakan model horizontal, dengan tipping paper yang menggunakan model cork muda dengan motif yang lebih abstrak, dan bagian batasan tipping paper dari rokok ini menggunakan garis berwarna merah, dengan adanya segitiga terbalik khas Mustang, tulisan MUSTANG, dan di bagian bawah batasan tipping paper terdapat tulisan COFFEE CREAM.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Tampak sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan flavor kopi yang cenderung sangat lembut, penambahan rasa krim yang tidak begitu intens, dan juga rasa khas tambahan dari coffee liqueur (mungkin semacam rasa Kahlua) yang memberikan sensasi rasa khas kopi yang terkesan halus, dengan paduan rasa karamel dan krim yang baik, dan juga sensasi khas dari gula yang terfermentasi dan terdistilasi secara baik. Dalam artian rokok ini memiliki sensasi manis yang tidak sekuat dari apa yang dibayangkan sebelumnya. Ketika proses pembakaran berlangsung, sensasi rasa yang kemudian keluar secara bersamaan yakni paduan rasa kopi yang cenderung sangat ringan, dengan essens khas kopi arabika yang memiliki aroma tidak terlalu pekat, sensasi rasa mocca khas yang memadukan rasa kopi dengan kakao dalam intensitas yang sangat halus, dan sensasi rasa khas dari penambahan flavor krim dan sedikit gula laktosa yang membuat rasa rokok ini memiliki citarasa khas Djarum Group yang teramplifikasi dengan baik.
Tampak bahwa elemen rasa Kahlua kemudian mengimbangi proses pembakaran berlangsung, dengan paduan rasa gula yang terfermentasi dengan baik dan didistilasi dengan baik, rasa manis yang tidak begitu pekat namun terkesan memiliki elemen karamel yang tebal, dan rasa fermented khas yang menunjang efek pembakaran selama berlangsung. Sensasi krim yang ditawarkan kemudian tercermin dengan adanya rasa krim dari susu yang memiliki penekanan rasa gurih yang tidak begitu kuat. Elemen rasa lain yang kemudian tergambar, yakni dominan dengan unsur kayumanis, adas manis, kapulaga, pekak, dan beberapa rempah khas yang menunjang efek bawaan dari rokok ini. Terkesan cukup hangat, namun memang rokok ini pada akhirnya bisa dinikmati di berbagai suasana. Cengkeh yang digunakan sepertinya merupakan paduan dari cengkeh Jawa dan Manado, dengan rasa toasty dan oily yang khas nan aromatik.
Paduan tembakau yang digunakan pada rokok ini terkesan menggunakan dominan dari Tembakau Madura yang memiliki aroma dan sensasi khas oriental yang pekat nan halus, tembakau dari Temanggung yang memiliki sensasi nutty dan aroma yang tebal, dan beberapa tembakau lain semisal Pakpie, Boyolali, dan Kesturi yang kemudian memberikan aroma khas yang aromatik nan pedas khas. Tampak bahwa mixture dominan dari Madura Gunung kemudian memberikan rasa khas tembakau yang cukup menyengat, namun hal tersebut kemudian memberikan kenikmatan khas yang tidak bisa dilawan. Hampir mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum Super secara umum, namun dengan rasa yang bahkan, sangat-sangat lembut meskipun terkesan tajam. Mengingat bahwa dominan Madura dan Temanggung menjadi kunci dari produk Djarum secara umum, sensasi racikan yang kemudian ditawarkan terkesan sangat roasty, memiliki efek smoky yang mendalam, namun dengan efek nikotin yang terkesan sangat lamban khas.
Dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki penekanan aroma khas gabungan dari unsur nutty dan smoky, dengan aroma kopi yang cukup baik dan aroma krim yang terhantarkan dengan baik. Tarikan pada rokok ini dapat digambarkan dengan rasa yang cukup tajam, memiliki intensitas kepulan yang tebal namun tidak begitu solid, dan pada akhirnya mudah untuk dihembuskan dan terurai, akan tetapi memiliki efek khas yang menjadi ciri khas Djarum yang baru terasa efeknya pada saat akhir bakaran berlangsung. Sensasi di tenggorokan terkesan tidak begitu menggelitik, namun dengan efek rasa yang terkesan cukup tajam di tenggorokan. Elemen harshness mungkin cukup terasa kala bakaran berlangsung, dengan sensasi khas yang meskipun tajam, tidak begitu mengganggu tenggorokan. Throat hit yang ditawarkan cenderung halus, namun memiliki efek rasa yang terkesan lamban dengan nikotin yang tidak begitu kuat. Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini sekitar 14-16 menit (dengan angka yang saya dapatkan sekitar 15 menit). Hal ini tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap rokok ini dan faktor eksternal yang berkaitan.
Aftertaste yang kemudian ditawarkan rokok ini yakni gabungan dari unsur khas spicy yang cukup dominan dengan unsur kayumanis, sensasi rasa creamy dan gurih khas susu yang meninggalkan kesan cukup baik, dengan elemen kopi yang terkesan tidak begitu intens, elemen rasa smoky dan nutty yang terkesan memiliki efek slow-release, dan aroma khas yang meninggalkan kesan leafy yang membuat sensasi kala menikmati rokok ini menjadi sangat baik. Kelemahan yang kemudian saya rasakan, yakni sensasi manis yang tidak begitu kencang khas rokok murah secara umum, sensasi rasa yang meninggalkan aroma tajam khas di baju dan jari, serta efek rasa khas mixture oriental yang meninggalkan kesan khas namun bagi sebagian orang, cukup mengganggu. Sensasi rasa kopi yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, kemudian tidak sekuat dari apa yang Anda bayangkan, cukup tersirat namun tergambar secara cukup baik.
Dimensi rasa dari rokok ini pada dasarnya bisa dianggap cukup baik, namun bila rasa kopinya kemudian diperkuat, mungkin akan menambah kesan rasa yang lebih optimum. Mungkin ini juga sebab mengapa harga rokok ini terhitung sangat terjangkau.
Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 8.8 dari 10.
KESIMPULAN
Kenikmatan yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan kenikmatan khas dari produk full flavor dari Djarum Group, yang kemudian diperkuat dari segi rasa kopi, moka, dan krim khas bawaan. Namun apa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini kemudian menawarkan dimensi kenikmatan yang tidak bisa dibayangkan secara instan, perlu beberapa kali sesi dan tarik napas secara mendalam untuk menikmatinya secara penuh. Rokok ini memang menawarkan kenikmatan yang pada akhirnya bisa dinikmati terutama kala menghisapnya bersama dengan kopi 3 in 1 secara umum, namun bahwa catatan utama kelemahan dari rokok ini, mungkin akan mengurangi kenikmatan kala merokok. Meskipun pada akhirnya bahwa tidak semua kelemahan ini menjadi kelemahan secara penuh, malah justru menjadi kelebihan bagi beberapa kalangan.
Distribusi rokok ini setelah saya mencari info, yang sudah pasti mendapatkannya yakni beberapa wilayah di Sumatera itu sendiri, selain juga ada kemungkinan di luar Sumatera pasti akan mendapatkannya dalam waktu yang bertahap. Produk ini bisa ditemukan di minimarket, dan warung yang ada di beberapa wilayah Sumatera tersebut. Apa kemungkinan rokok ini masuk Jabodetabek? Mungkin saja! Mengingat bahwa nama dan reputasi Mustang di Jabodetabek tidak seburuk dari apa yang Anda bayangkan. Namun memang (bersama dengan beberapa produk lain dari Djarum Group) membutuhkan waktu yang menjawab hal tersebut secara penuh. Mengingat juga bahwa akan ada produk yang khusus untuk wilayah Jabodetabek, namun hal tersebut sepertinya belum bisa dikonfirmasi secara lebih lanjut.
Nilai rerata yang dicapai oleh rokok ini yakni 8.76 dari 10. Artinya bahwa apa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini secara umum dari segi harga dan kemasan cukup baik. Namun bahwa kemasan rokok ini memiliki kesan murahan, ya memang begitulah kelemahan utama yang ditawarkan oleh rokok ini. Pada intinya, jangan melihat seseorang dari segi kemasannya, perlu dibuktikan apakah rasa dan kemasannya sesuai ataupun tidak.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi rasa kopi dan krim yang menyatu dengan baik dan Anda memang mengejar kenikmatan yang tidak bersifat instan. Bila tidak? Ini tergantung keputusan Anda pribadi.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Ingat! bahwa Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Djarum Super MLD Fresh Cola 16, SKM LTLN Boost Pertama Dengan Sensasi Segar Colamint Capsule
Selamat siang,
Menulis kembali bukanlah sebuah keputusan yang mudah untuk diambil. Terlebih ketika situasi dan kondisi memaksa kita untuk beradaptasi ulang dengan keadaan sebelumnya. Namun pada akhirnya bahwa apa yang menjadi putusan kali ini bisa menjadi satu awal yang kemudian dikatakan sebagai awal yang baru. Tentu bahwa pengantar kali ini sepertinya menjadi awal yang memang cukup baik untuk sebuah langkah yang baru. Harap maklum sekali lagi.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba mengulas produk yang memang terhitung sangat baru di pasaran, dan nyatanya bahwa produk ini justru diluncurkan di beberapa wilayah besar yang pada akhirnya tidak terpikirkan sebelumnya. Produk ini kemudian dinamakan sebagai Djarum Super MLD Fresh Cola, singkat saja bisa disebut sebagai MLD Cola atau MLD Fresh Cola. Produk yang sejatinya merupakan pengganti lini MLD Putih 16 yang sudah meredup dari segi penjualan ini, kemudian mengusung sensasi rasa yang sangat unik.
Untuk pertama kalinya di Indonesia (dan juga Asia Tenggara secara umum), sensasi rasa Cola yang kemudian melegenda sebagai minuman penyegar kala cuaca sedang panas, kemudian bisa diterapkan dalam wujud rokok (atau sigaret) yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. Tentu kemudian fitur utama yang juga pertama kalinya diterapkan pada lini MLD, yakni adanya kapsul berisikan flavor Cola-mint, sebagai fitur yang pada akhirnya membantu sensasi rasa Cola bawaan menjadi lebih menguat.
Sensasi rasa Cola yang pada dasarnya merupakan sensasi dari rasa Kacang Kola dan gabungan dari Vanilla dan Karamel, memiliki daya tarik rasa yang tentunya tidak bisa dianggap remeh dan tentunya perlu disikapi secara serius. Mengapa harus disikapi secara serius? Tentu hal ini berkaitan juga dengan iklim Indonesia yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami musim kemarau yang sangat panjang, dan pada akhirnya bahwa cuaca yang panas ini memaksa kita untuk mencari sesuatu yang mampu menyegarkan diri dan memberikan sensasi nyaman pada diri kita.
Minuman soda, terutama Cola, menjadi salah satu opsi yang diambil masyarakat kala menyejukkan diri dengan situasi yang panas. Dengan paduan rasa karamel, beberapa jenis rempah, vanilla, dan sensasi rasa Kacang Kola, tentu kita akan merujuk hal tersebut pada sebuah hal (yakni minuman Cola) yang pada akhirnya membantu kita untuk bertahan dalam situasi yang sangat panas ini.
Situasi cuaca yang panas di berbagai wilayah Indonesia ini, kemudian juga membuat PT Djarum mengambil keputusan yang baik, kala lini SKM LTLN juga sekiranya mengalami kelesuan yang terhitung berlebihan. Bila melihat segmen SKM LTLN yang pada akhirnya melesu karena preferensi perokok yang menginginkan sensasi rasa yang kuat nan tebal, membuat PT Djarum mereformulasikan produk yang sekiranya sudah ada (existing) namun dengan perubahan kepribadian yang tidak dominan, akan tetapi menghasilkan sebuah impact yang pada akhirnya dikatakan besar.
Ya, dari berbagai opsi yang sudah dibuat oleh divisi R&D Djarum selama bertahun-tahun (berikut juga PT Djarum yang saya kira sudah memiliki fasilitas softgel encapsulation untuk membuat rokok dengan fitur klik atau rokok dengan kapsul), pada akhirnya solusi yang kemudian ditawarkan yakni sebuah rokok LTLN dengan adanya rasa Cola dan menthol bawaan untuk menciptakan efek menyegarkan secara optimum, dan hal tersebut didukung dengan adanya penambahan kapsul Cola-mint untuk memperkuat sensasi bawaan dari Cola dan menthol yang menjadi daya tarik utama dari rokok ini secara umum. Produk ini pada akhirnya diluncurkan di beberapa wilayah (terkecuali pulau Jawa) di Indonesia pada awal November 2023 ini, dengan harapan masyarakat mendapat dimensi yang baru dalam menikmati rasa Kretek Mild yang berkualitas, sekaligus menawarkan sensasi rasa yang belum pernah ditemukan pada rokok buatan kompetitor.
Hal ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh, mengingat bahwa pada produk sebelumnya yang terhitung booming di pasaran (LA Ice Purpleboost), kemudian menawarkan sebuah dimensi rokok kapsul yang berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh kompetitor secara umum. Kompetitor hanya menawarkan fitur rasa pada bagian kapsul saja, namun PT Djarum berusaha mendobrak hal tersebut dengan menambahkan fitur rasa bawaan yang sebenarnya sudah enak, akan tetapi penambahan kapsul dimaksudkan untuk mendukung sensasi “boost” atau memperkuat rasa bawaan yang pada akhirnya menawarkan dimensi lain dalam menikmati Kretek Mild, yang menyegarkan sekaligus memberi rasa yang tebal khas sesuai karakter PT Djarum itu sendiri.
Sekelumit pengantar tersebut kemudian bisa dianggap sebagai awal dari ulasan rokok ini harus dimulai. Baiklah, mari kita langsung saja memulai ulasan rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga rokok ini saya dapatkan pada harga Rp. 30.000,- pas (cukai 2023 golongan I sebesar Rp. 32.900,- per 16 batang). Dan sekilas info, bahwa barang yang kali ini diulas, berasal dari wilayah Sumatera Barat, yang menjadi salah satu wilayah tempat awal dari rokok ini diluncurkan. Kalau saya tanyakan ke orang yang berhasil mengadakan produk ini, sekiranya bahwa rokok ini bisa ditemukan pada beberapa warung yang ada di wilayah Padang (tempat orang tersebut tinggal, tidak ada minimarket nasional yang terhitung masuk di wilayahnya).
Harga rokok ini kemudian terhitung cukup mahal untuk sebuah pendatang baru, namun harga tersebut pada dasarnya terhitung lebih murah bila dibandingkan dengan kompetitor terdekatnya (Esse Honey Pop) yang saat ini sudah mencapai 32.000 per bungkusnya, yang juga menawarkan fitur boost rasa bawaan. Namun sepertinya harga tersebut terbilang standar untuk sebuah rokok golongan I dengan isi 16 batang.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 7 dari 10.
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan gabungan warna dari warna dasar putih, merah gelap, coklat gelap, dan jingga. Bagian depan kemasan terdapat sebuah latar dengan emboss dari pola wave (pada bagian foto yang tidak terlalu terlihat jelas), yang kemudian efek wave tersebut terkesan cukup rapat dan memiliki tekstur yang tidak begitu mencolok. Bagian tulisan “DJARUM SUPER” kemudian menggunakan warna hitam dengan font serif yang pada bagian tulisannya tidak memiliki emboss dan memiliki aksen tulisan yang sangat pekat.
Pada tulisan “MLD” kemudian memiliki model tulisan yang sangat modern dan terkesan rigid, dengan adanya tulisan MLD berwarna merah dan memiliki efek emboss yang tebal dari penggunaan hot stamp, dan tulisan MLD kali ini tampak tidak memiliki garis berwarna hitam di huruf M, khas logo MLD terbaru. Tulisan Fresh Cola menggunakan font script dengan adanya emboss tebal berwarna coklat gelap, menandakan bahwa rokok ini menggunakan rasa cola sebagai nilai jual utamanya.
Adanya sebuah efek splash di bagian bawah dengan adanya gabungan warna dari merah, jingga, dan coklat, seakan menandakan bahwa rokok ini memiliki efek rasa cola yang sangat menyegarkan. Terdapat penanda kapsul yakni “FRESH CAPSULE” menandakan adanya fitur yang untuk pertama kalinya diterapkan pada lini Djarum Super, yakni adanya kapsul Cola (berisikan rasa Cola-mint) yang menyegarkan. Bagian kanan terdapat penanda beberapa garis diagonal dan tulisan 16 khas lini MLD secara umum.
Bagian belakang kemasan terdapat penanda QR Code yang ditengahnya terdapat logo khas Djarum Super (yang mengarahkan pada link bit.ly/SUPERJOURNEY, sebuah microsite yang menggambarkan proses produksi dari Djarum Super secara umum), dan untuk kesekian kalinya PT Djarum kemudian menambahkan deskripsi fitur utama pada rokok ini. Fitur tersebut digambarkan dirancang oleh ahli terkemuka yang disempurnakan melalui hasrat (dalam mencapai kesempurnaan), untuk menciptakan pengalaman sensasi rasa Cola yang terbaik. Penanda deskripsi ini seakan menandakan bahwa rasa cola yang akan dirasakan merupakan cola yang bersifat baik dan dirancang oleh ahli (R&D).
Bagian kanan kemasan terdapat logo buang sampah pada tempatnya, penanda logo dengan adanya efek emboss bertuliskan DJARUM SUPER MLD dan Fresh Cola, serta penanda nikotin dan tar dari rokok ini (0,8 mg nikotin dan 16 mg tar, rokok ini bisa disimpulkan sementara memiliki kemantapan optimum namun dengan efek hisapan yang sangat halus). Bagian kiri kemasan terdapat penanda peletakan pita cukai, larangan jual, dan barcode. Bagian atas kemasan terdapat penanda logo, dan bagian bawah kemasan terdapat penanda kode produksi (rokok ini diproduksi pada tanggal 7 November 2023, singkatnya begitu).
Kemasan rokok ini terkesan sangat dinamis dan stylish, dan juga memiliki aksen yang terkesan lebih dinamis bila dibandingkan dengan kemasan MLD secara umum. Untuk kemasan sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama
Tampak bahwa rokok ini memiliki model frame yang sekilas memiliki kesamaan dengan LA Ice Purpleboost, yakni adanya penanda kapsul (FRESH CAPSULE) dan deskripsi yang berisikan CLICK TO BOOST THE FRESH COLA SENSATION. Foil pada rokok ini menggunakan warna coklat karamel dengan adanya sebuah gelombang dan tulisan Fresh Cola. Setelah saya rasakan pada saat sesi foto berlangsung, ternyata rokok ini pada dasarnya memiliki menthol bawaan, jadi tidak dianjurkan untuk merobek foil rokok ini, dengan harapan sensasi cola dan menthol bawaan tetap terjaga dari awal sampai akhir sesi hisapan. Mengingat bahwa PT Djarum menggunakan aplikasi flavoring dan menthol dengan menggunakan foil bawaan.
Kuantitas yang ditawarkan oleh rokok ini sebesar 16 Batang, dengan susunan 8 di depan dan 8 di belakang, khas rokok 16 batang secara umum yang memiliki susunan serupa.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok dalam kemasan untuk mengkajinya secara saksama
Batang rokok ini memiliki susunan panjang dan diameter khas dari MLD secara umum, dengan diameter 7.5mm atau kurang dan panjang khas lini Djarum Super yakni 90mm. Batang rokok ini memiliki burning area horizontal khas dari lini MLD secara umum, dengan tipping paper menggunakan batasan berwarna merah, tulisan Djarum Super MLD, dan penanda kapsul yang berada pada sepertiga awal bagian filter rokok. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai rasa Cola Mint yang lebih dalam dan menyegarkan. Perforasi laser yang diterapkan pada rokok ini berjumlah dua baris, dengan adanya model dot dan jarak yang berdekatan satu sama lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kesan rasa yang halus, dengan adanya ventilasi udara untuk menguraikan rasa yang tidak diinginkan.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini kala posisinya sebelum diklik
Tampak sebelum dibakar, rokok ini menawarkan sensaai rasa soda yang terkesan fizzy, dengan adanya rasa kacang kola yang rapat dominan dengan paduan karamel dan vanilla khas minuman Cola secara umum, serta unsur balsamic dari beberapa rempah khas barat yang menunjukkan bahwa rokok ini merupakan rokok dengan rasa cola bawaan. Tidak tampak adanya rasa lain yang menunjukkan bahwa rokok ini memang masih bersaudara dengan Djarum Super MLD, malah justru sekilas merupakan entitas yang bersifat sangat-sangat baru. Pada saat dibakar, sensasi rasa cola kemudian mulai menurun, dan justru rasa khas dari cola yang kemudian menurun ini, seakan mulai terasa bahwa rokok ini pada dasarnya merupakan Djarum Super MLD yang dilengkapi rasa menthol dan sedikit Cola. Perlu dasarnya untuk melakukan proses boost kala menghisap rokok ini.
Sensasi rasa bawaan yang kemudian ditemukan kala sebelum diklik adalah paduan dari tangerine, bourbon, cocoa, havana, nangka, longan, dengan sedikit aksen minty bawaan dari penambahan minyak atsiri. Rasa bawaan ini kemudian membuat rasa cola yang ingin dijual menjadi berkurang, dan proses klik kapsul menjadi sebuah keharusan. Meskipun rasa bawaan cola menurun, akan tetapi sensasi manis khas karamel kemudian menjadi note utama yang menjadi fitur yang harus diperkuat dengan adanya fresh capsule. Sensasi cengkeh bawaan terkesan khas dengan rasa cengkeh yang sangat tebal, dan memiliki butiran yang sangat halus nan khas dari Superfine Cloves. Adanya note vanilla dan karamel menjadi note utama dalam merasakan sensasi kala sebelum diklik.
Aksen tembakau yang kemudian muncul dari tembakau rokok ini, yakni paduan dari beberapa tembakau yang memiliki kesan ringan nan kuat. Didominasi dari rasa Tembakau Virginia, sedikit Burley, Madura yang memiliki intensitas aroma yang tebal, Temanggung, dan Kesturi, menjadi satu hal yang pada akhirnya tidak bisa terbantahkan dari segi rasa. Dengan racikan yang cenderung mampu memperkuat kesan rasa Kacang Kola yang baik, racikan rokok ini tampak didesain sedemikian rupa untuk menimbulkan kesan manis yang optimum namun tidak berlebihan. Tidak tampak bahwa rasa nutty bawaan menjadi faktor utama dalam rasa, justru rasa smoky dan fermented dengan kadar gula optimum, menjadi daya tarik utama kala rokok ini sebelum diklik. Sensasi racikan tampak sangat baik, dengan sedikit rasa earthy yang membuat sensasi cola menjadi teramplifikasi dengan baik.
Tarikan nampak terkesan cukup solid namun mudah terurai, dengan efek hembusan yang terkesan sangat ringan namun tetap menjual kesan mantap khas dari efek asap yang dibuat secara optimum. Dihembuskan dari hidung nampak bahwa rasa cola bawaan seakan meredup, dengan adanya efek rasa yang cenderung memiliki aroma netral. Efek harshness nampak tidak ada, begitu juga dengan efek throat hit yang nampak tidak ada. Sangat-sangat lembut, mungkin ini juga disebabkan karena penambahan menthol bawaan dan efek balsamic dari mixture cola yang dibuat sedemikian rupa. Durasi bakar mencapai 8-10 menit, tergantung bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisap, dan faktor lain yang berkaitan.
Aftertaste yang ditawarkan terbilang cukup unik meskipun proses klik belum berlangsung. Aksen rasa kacang kola yang unik, dengan sedikit efek dari cooling agent yakni menthol dalam intensitas yang mudah meredup, paduan karamel dan vanilla, efek fizzy khas karbon dioksida, dan efek balsamic dari berbagai rempah khas barat, meskipun kemudian aksen ini terkesan mulai meredup kala hisapan sudah berakhir cukup lama. Note lain yang kemudian ditemukan yakni sedikit unsur smoky dan fermented khas, dengan nutty yang tidak begitu optimum kala dirasakan. Mungkin rasa netral yang kemudian ingin dijual kala rokok ini sebelum diklik, dengan harapan kala di klik akan memunculkan sensasi rasa yang sangat optimum.
Mengingat rokok ini merupakan rokok kapsul, maka pada dasarnya proses klik bisa dilakukan dengan memposisikan bagian telunjuk dan jempol ke bagian filter yang sudah ditandai dengan adanya gambar semacam bola
Hempitkanm bagian telunjuk dan jempol hingga cukup terasa adanya kapsul pada bagian filter
Kemudian, bila berhasil maka kapsul yang cukup lunak tersebut akhirnya berhasil dipecahkan dengan penanda bunyi ‘klik’. Maka deskripsi FRESH COLA Capsule kemudian bisa dirasakan secara baik. Sangat disarankan untuk diklik pada seperempat awal bakaran
Sensasi unik kemudian muncul kala kapsul FRESH COLA diaktifkan, dengan rasa khas fizzy dari karbon dioksida yang memiliki sensasi khas, sensasi kacang kola yang seakan sangat tebal nan khas dari minuman cola ini, note karamel yang seakan berpadu baik dengan sensasi vanilla, sensasi balsamic dari berbagai rempah khas barat, dan rasa segar dari penambahan mint untuk menciptakan efek dingin khas dari rokok ini. Sensasi yang pada akhirnya menjadi daya tarik tersendiri dan hal tersebut kemudian tidak dapat dianggap remeh. Mengingat bahwa sensasi cola yang ditawarkan cenderung sangat menyegarkan, dan juga memiliki kesan rasa yang tebal nan khas minuman soda berupa cola.
Sensasi rasa cola yang ditawarkan kemudian terkesan sangat tebal, rapat, dan memiliki unsur rasa yang sangat optimum, dengan adanya paduan manis-asam-pahit segar yang khas dan terkesan mampu menjual sensasi cola yang sangat nyata. Sensasi ini pada setengah bakaran mulai terasa bahwa sensasi cola yang ditawarkan sudah dirancang sedemikian rupa dengan rasa vanilla yang sangat optimum. Adapun note lain yang bisa dirasakan yakni penambahan kayumanis, pala, dan sedikit rasa kulit jeruk. Rasa cola yang menurut saya sangat baik dan impresif, namun hal tersebut nyatanya tidak membuat rasa tembakau tertutupi secara penuh. Justru note tembakau memperkuat kesan nyata dari efek sweet-spicy yang ditawarkan oleh kapsul pada rokok ini.
Tarikan cenderung menimbulkan kesan rasa yang lebih kaya kala posisi kapsul diklik, dengan rapatan dingin yang sangat tebal nan intens, namun dengan efek hisapan yang tetap mudah untuk terurai. Kapsul pada rokok ini terkesan memiliki efek rasa yang lokal, dengan adanya rasa kola dan mint kuat pada saat hisapan berlangsung, namun bila dihembuskan melalui hidung menjadi kurang begitu terasa. Efek harshness dan throat hit tampak memiliki intensitas yang cenderung sama dan tidak berlebihan. Durasi bakar yang saya dapatkan setelah proses klik berlangsung sekitar 7-9 menit (dengan angka hisapan yang saya dapatkan sekitar 8 menit), namun hal tersebut tergantung dengan situasi dan kondisi, serta cuaca kala Anda menghisap rokok ini.
Aftertaste yang ditawarkan merupakan gabungan rasa kacang kola, karamel, vanilla, dan beberapa rempah khas Barat, dengan unsur rasa khas karbon dioksida yang terkesan sangat optimum. Adapun sensasi rasa ini kemudian ditunjang dengan rasa bawaan manis yang tidak begitu kuat, dengan sedikit aksen rasa pahit khas dari kacang Kola itu sendiri. Tentunya bahwa rasa ini bisa dianggap sebagai sensasi rasa yang bersifat lokal, hanya kuat di rongga mulut dan lidah saja, dan tidak memiliki sensasi rasa cola yang terlalu kuat, ataupun terlalu lemah. Dalam keadaan yang bisa dibilang cukup baik, berada pada tingkatan yang sangat baik.
Kelemahan rokok ini cukup simpel, rokok ini mengharuskan Anda untuk mengklik kapsul rokok ini, dan juga bahwa ada sensasi soda yang terkesan memiliki kesan hampa (khas perisa minuman soda secara umum). Tidak ada kelemahan lain yang sekiranya muncul pada rokok ini, selain dua kelemahan itu saja. Tambahan saja, bahwa durasi rokok ini terhitung pendek untuk sebuah rokok dengan kadar 16mg Tar. Khas LTLN secara umum.
Secara rasa bahwa penilaian saya pada rokok ini terkesan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Rasa paduan kacang kola, karamel, vanilla, dan rempah khas barat yang terkesan memiliki kesan soda yang baik. Tidak mudah kemudian untuk menciptakan sensasi seperti itu, perlu keahlian dan ketelitian kala meramu produk yang bisa dibilang baik seperti MLD Fresh Cola ini. Cukup kompleks dan unik untuk sebuah rokok LTLN.
Untuk rasa saya beri nilai 9.2 dari 10.
KESIMPULAN
Tidak banyak kelemahan yang bisa ditemukan pada rokok ini, dan bahkan apa yang saya rasakan pada rokok ini terbilang sangat baik. Impresi saya pada rokok ini mengingatkan saya pada minuman Cola secara umum yang memiliki efek serupa. Paduan berbagai unsur dalam minuman Cola (bahkan sekelas rasa soda khas minuman bersoda) kemudian diterapkan juga secara baik dan paripurna. Tentu bahwa usaha dalam mencapai rasa tersebut tidaklah semudah menambahkan rasa cola, perlu adanya note tambahan untuk menciptakan efek rasa yang bahkan, membuat saya bersendawa kala setelah merokok MLD Cola. Kelemahan mungkin pada keharusan mengklik kapsul bawaan, kesan soda yang sedikit hampa, dan juga durasi bakar yang sangat cepat.
Distribusi rokok ini, pada akhirnya hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah yang memang dikuasai oleh Djarum Super MLD, yakni pada tiga pulau utama di Indonesia (Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan). Selain tiga pulau tersebut, sepertinya cukup sulit untuk menemukan rokok ini, bahkan setelah saya mencari-cari info, rokok ini pada akhirnya belum masuk pada wilayah Pulau Jawa dalam waktu dekat. Perlu kemudian sedikit bersabar untuk bisa menemukan rokok ini secara penuh di seluruh wilayah Indonesia.
Nilai rerata yang dicapai oleh rokok ini yakni 8.4 dari 10. Artinya bahwa kemasan dan rasa rokok ini memang menjadi nilai jual utama yang dicapai oleh rokok ini secara penuh. Hanya saja untuk harga rokok ini memang tidak semurah dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi rasa yang unik dan berbeda dengan apa yang sejauh ini ditawarkan oleh rokok pada umumnya. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba, mengingat bahwa sensasi rasa rokok ini terhitung sangat unik.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Selera Sari Pucuk, SKT Hasil Kolaborasi Distribusi HM Sampoerna Dengan PR RYM Dengan Rasa Aromatik Teh Hitam Manis Klasik
Selamat sore,
Membuat review kedua dalam waktu yang bersamaan bukanlah sebuah hal yang mudah pada akhirnya untuk dilakukan. Perlu kemudian mengulangi dari apa yang sudah dituliskan sebelumnya, dan dengan kata lain bahwa untuk membuat sebuah tulisan yang baik, kadang perlu kembali mengecek apa yang sudah dituliskan relevan dengan tulisan saat ini atau tidak. Bila masih relevan, maka ada beberapa bagian yang kemudian digunakan ulang pada tulisan ini; dan bila tidak, maka tidak digunakan kembali. Sesimpel itu.
Dikarenakan dalam post sebelumnya saya membuat ulasan terkait dengan Selera Hijau Sejuk dengan rasa Teh Apel, maka pada kesempatan kali ini saya akan mengulas varian terbaru (yang baru saja diluncurkan pada akhir bulan Februari 2023 ini) dengan nama “Selera Sari Pucuk.” Hampir sama dengan Selera Hijau Sejuk (atau bisa disingkat sebagai Selera Hijau), produk ini dapat dianggap sebagai produk pengembangan dari lini “Kualitas Sempurna” dari HM Sampoerna dengan salah satu pabrikan lokal bernama PR Restu Yes Maju, berlokasi di Malang.
PR Restu Yes Maju dikenal sebagai pabrik rokok yang masih dalam tahap berkembang pesat, dan beberapa produk yang dikenal di pasaran semisal rokok Teh Manis 12 SKT dan Lotus 12 SKT, dengan kata lain bahwa pabrik ini menekankan akan inovasi rasa dengan kearifan lokal, untuk melawan “dinasti rasa” yang memang sejauh ini masih dikuasai oleh KT&G (Juara Teh Manis merupakan produk lini sigaret kretek dari KT&G).
Tentu kemudian dengan perkembangan yang cukup cepat, pabrik ini kemudian dilirik untuk bekerjasama dengan HM Sampoerna dalam mengembangkan produk yang bisa dianggap sebagai produk dalam kategori “Kualitas Sempurna” (sebuah lini yang menekankan kualitas kontrol yang hampir serupa dengan pembuatan rokok dari HM Sampoerna, namun diproduksi oleh pabrik lokal dengan penekanan pembagian keuntungan secara bagi hasil).
Salah satu lini yang menjadi bagian dari “Kualitas Sempurna” yakni flavored SKT bernama Selera. Lini Selera sendiri pada akhirnya bisa menjadi penantang utama (bila berbicara secara ekspansi) dalam kategori Flavored SKT Value For Money, yang saat ini dikuasai oleh Juara Teh Manis. Terutama pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas produk yang memiliki persamaan secara umum dengan produk SKT Teh Manis pada umumnya, namun dengan sentuhan rasa tarikan yang lebih ringan dan rasa Teh Manis yang lebih tebal bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Perbedaan ini kemudian menjadi penekanan utama dalam membedakan rasa yang ditawarkan oleh Selera Sari Pucuk dengan Selera Hijau Sejuk. Selera Sari Pucuk merupakan kategori SKT Teh Hitam Regular yang dipadukan dengan unsur vanilla dan rasa manis segar dari gula bawaan rokok ini, sedangkan Selera Hijau Sejuk merupakan sensasi teh yang menyegarkan dengan kombinasi apel dan teh hitam. Sesimpel itu kemudian membedakan varian mana yang memiliki rasa unik dan mana yang secara rasa familiar.
Baiklah, itu sedikit pengantar dari bagaimana pengantar ulasan rokok ini secara penuh. Mari kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Harga rokok ini bisa ditemukan dengan harga Rp. 9.000,- (cukai 2023 golongan III sebesar 7.275 per 12 Batang) dengan kuantitas isi sebesar 12 batang. Rokok ini memiliki harga jual yang bahkan lebih rendah bila dibandingkan dengan Juara Teh Manis (dengan harga jual 14.000 per 12 Batang). Perbedaan harga ini kemudian dijelaskan dengan kategori cukai yang juga berbeda, Juara menggunakan golongan II dan Selera masih menggunakan golongan III. Dengan perbandingan yang berbeda ini, tentu kemudian Selera Sari Pucuk menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan acuan utama yakni Juara Teh Manis SKT 12.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 10 dari 10
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar yakni oranye dengan gabungan warna emas dan coklat tua. Kemasan rokok ini juga menggunakan pattern khas yakni garis diagonal yang menghadap ke kanan atas, dilengkapi dengan efek emboss yang cukup terasa dan terkesan ketat. Bagian depan kemasan terdapat penanda nama rokok yakni SELERA dengan font serif berwarna coklat tua dan dilengkapi emboss, dan nama varian yakni SARI PUCUK dengan model kotak berwarna emas yang terkesan elegan dan mewah. Bagian depan kemasan juga terdapat elemen lingkaran yang menekankan rasa bawaan yang digunakan oleh rokok ini, sebuah siluet pucuk dengan dua helai daun bertangkai yang menandakan bahwa rokok ini menggunakan sensasi rasa Teh Manis. Bagian belakang dari lingkaran dengan emboss dan siluet tersebut dengan latar berwarna coklat tua, menandakan bahwa rokok ini dibuat dengan Tembakau pilihan, dengan penanda daun tembakau menggunakan warna emas dan emboss. Bagian bawahnya tertulis 12 SIGARET KRETEK, menandakan bahwa produk ini merupakan produk Sigaret Kretek Tangan.
Bagian belakang dari kemasan rokok ini menggunakan model kemasan yang hampir serupa dengan bagian depan kemasan, namun terdapat deskripsi karakter yang ingin dibangun oleh rokok ini (yang tentunya memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan oleh lini Selera secara umum. Penanda karakter dari rokok ini, rokok ini dibuat dari racikan pilihan dari tembakau dan cengkeh berkualitas, dengan inovasi rasa yang baru dan aromatik (rasa Teh Hitam Manis) dengan tujuan memberikan sensasi unik dan citarasa yang khas. Pada akhirnya deskripsi ini ditutup dengan moden helaian tembakau yang menjadi penanda kualitas untuk menghasilkan racikan rasa yang bermutu tinggi. Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan dari lini Selera yang lain, yakni Selera Hijau Sejuk.
Bagian kanan terdapat penanda pelekatan pita cukai, dengan motif yang mengikuti dengan bagian depan dan belakang kemasan; dan bagian kiri kemasan terdapat penanda kategori rokok ini (SKT), larangan jual, barcode, serta kadar tar dan nikotin yang khas dengan angka koma yang tidak bulat pada bagian nikotin (32.0mg Tar dan 1.35mg Nikotin). Bagian atas terdapat penanda varian (SELERA SARI PUCUK) dengan tiadanya pattern garis diagonal yang tercantum pada bagian depan dan belakang kemasan (yang menandakan bahwa rokok ini punya rasa Teh Hitam). Bagian bawah terdapat QR barcode yang mengarah pada situs resmi dari CV Pabrik Rokok Restu Yes Maju, dengan penanda rokok ini diproduksi oleh PR Restu Yes Maju (CV PR RYM) yang berlokasi di Malang, Indonesia.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, namun pada kemasan Selera Sari Pucuk kali ini, namun pada akhirnya saya harus mengakui bahwa pola warna yang digunakan pada kemasan kali ini terkesan lebih mewah dan elegan.
Untuk kemasan sendiri saya memberi nilai 9.2 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasannya secara saksama
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh kemasan Selera Hijau Sejuk, kemasan rokok ini menggunakan model flip-top box yang dirakit secara manual dengan menggunakan tangan. Bagian frame dari rokok ini menggunakan warna oranye dengan ukuran frame yang tipis, dan bagian dalam rokok kemudian dilindungi dengan sebuah plastik sebagai penjaga citarasa dan aroma dari rokok ini.
Bagian plastik dari rokok ini bisa dibuka dengan berbagai cara, namun sama seperti review Selera Hijau sejuk, plastik rokok ini pada akhirnya bisa dibuka dengan merobek bagian samping kanan atau kiri kemasan.
Susunan batang yang dijual oleh rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan kuantitas isi 12 Batang. Tampak bahwa dalam foto di atas, rokok ini menggunakan dominan daun tembakau Flue Cured atau lazim disebut sebagai Tembakau Virginia, dengan sedikit penekanan pada warna gelap khas tembakau Dark Cured. Artinya bahwa sensasi rokok ini kemungkinan besar lebih ringan bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Kemudian kita coba tarik batang rokok yang ada dalam plastik secara saksama
Tidak jauh berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, spesifikasi rokok ini menggunakan panjang khas King Size dengan ukuran 84mm, dengan diameter bakaran yang cukup beragam satu sama lain (dengan angka rerata 7.8mm pada bagian hisapan dan 8.5mm pada bagian bakaran). Bagian burning area pada rokok ini juga menggunakan model papir dengan garis horizontal, yang menjadi ciri khas dari rokok SKT secara umum. Bagian penanda batasan bakaran kemudian menggunakan warna hijau, dengan tulisan SELERA dan siluet dua pucuk dalam lingkaran berwarna oranye kekuningan, khas SKT secara umum.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari rasa teh hitam yang manis dengan paduan unsur syrup yang membentuk sensasi manis pada rokok ini, dengan sedikit unsur vanilla yang membantu mengangkat karakter rasa manis dari rokok ini. Namun ketika dibakar, sensasi rasa teh manis yang pekat dengan unsur fruktosa ini kemudian berpadu baik dengan sensasi rasa vanilla yang mampu meningkatkan kepuasan dalam merokok. Sensasi rasa yang ditawarkan memiliki intensitas aroma yang lebih pekat dan tidak pahit, dalam artian bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini cenderung (hampir identik) dengan apa yang ditawarkan oleh Juara Teh Manis. Namun perbedaan yang umum ditemukan pada rokok ini, tidak memiliki rasa melati yang wangi, mungkin lebih tepatnya sebagai rasa Teh Hitam Vanilla dengan sentuhan cooling agent.
Rasa lain yang bisa ditawarkan sedikit menggunakan unsur leci, hanya sebagai pembantu efek fruktosa dari rokok ini. Sensasi Teh hitam yang cenderung harum dengan unsur vanilla dan rasa sedikit dingin dari penambahan cooling agent, kemudian berpadu baik dengan sedikit unsur licorice yang membantu meningkatkan efek rasa manis dari fruktosa bawaan rokok ini. Adapun sensasi buah lain sepertinya tidak ditemukan. Sensasi cengkeh terkesan netral dengan rasa aroma yang tidak berlebihan, dan menyatu dengan baik dengan apa yang ditawarkan oleh Teh manis bawaan rokok ini. Sedikit ada unsur spicy yang dominan, berasal dari tembakau bawaan rokok ini, dan juga sensasi rasa dari kayumanis dan adas manis cukup terasa pada rokok ini.
Racikan rokok ini hampir serupa dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk, dengan penekanan dominan pada Tembakau Virginia dan Madura, dengan rasa nutty halus dari Kesturi dan Temanggung, misalkan. Cukup memiliki unsur woody yang terasa dari penambahan tembakau alamiah pada rokok ini, dengan meningkatnya astringency dari rasa tannin khas Teh Hitam manis. Intensitas rasa teh pada rokok ini seakan menutupi racikan tembakau yang khas, meskipun begitu masih bisa dirasakan sensasi earthy yang khas dan rasa hangat bawaan dari tembakau yang digunakan pada rokok ini, meskipun saya bisa merasakan sensasi sedikit smoky pada rokok ini. Dikeluarkan lewat hidung, rokok ini memiliki unsur aroma tannin yang tipis dengan penekanan rasa nutty halus yang dominan, dengan sedikit unsur spicy.
Tarikan bawaan rokok ini sepertinya memiliki efek kepulan yang jauh lebih ringan, dengan intensitas asap yang terkesan lebih halus dan mudah diuraikan secara umum. Meskipun terkesan lebih ringan, akan tetapi efek hisapan yang ditawarkan cenderung memiliki kemantapan yang cukup bulat dengan efek hisapan yang lebih bulat (mungkin karena lebih ringan). Efek harshness tidak begitu terasa pada rokok ini, dengan sensasi hisapan yang bila dirasakan agak sedikit membuat gatal tenggorokan, dan throat hit yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu kuat pada akhirnya bila dirasakan secara saksama. Dan tentu apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada akhirnya memiliki efek rasa yang lebih tebal secara aroma dan lebih intens, namun dengan citarasa yang lebih halus.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini sepertinya lebih cepat bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan Selera Hijau Sejuk, yakni 14-16 menit (dengan angka yang saya dapatkan pada rokok ini sekitar 15 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, bagaimana situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan bagaimana cuaca mempengaruhi cara Anda menghisap dari rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari teh manis dengan rasa vanilla dan fruktosa (berikut dengan sedikit unsur cooling agent dan leci) dengan rasa nutty yang halus dan tidak mengganggu, bahkan cenderung lebih ringan bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh Selera Hijau Sejuk.
Kelemahan rokok ini mungkin terkesan bahwa pada akhir bakaran cenderung lebih panas dan rasa manis yang terkadang membuat mual (dikarenakan rasa manis pada rokok ini terkesan cukup kuat pada akhirnya). Meskipun pada akhirnya sensasi akhir menunjukan sedikit penambahan melati pada rokok ini, akan tetapi sensasi rasa yang kemudian ditawarkan cenderung menunjukkan bahwa rokok ini dominan memiliki rasa Teh Manis Vanilla yang terkesan nikmat. Perlu kemudian beradaptasi untuk bisa menikmati sensasi nikmat khas yang ditawarkan oleh rokok ini, dan hal tersebut pada nyatanya mampu membuat indera perasa saya merasakan hal yang cenderung bisa dinikmati dengan baik. Meskipun pada akhirnya saya harus mengakui sensasi rasa rokok ini nikmat dan pas, untuk sehari-hari.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Adakalanya, sensasi klasik dari teh hitam menjadi rasa yang justru lebih nikmat untuk dinikmati. Terlebih dengan adanya penambahan unsur vanilla yang mampu membuat lidah saya bisa merasakan kenikmatan yang cukup baik. Rokok ini menawarkan sensasi rasa teh hitam manis yang klasik, dengan sentuhan rasa vanilla dan tembakau yang manis, dan tidak pahit pada akhirnya. Namun kelemahan pada rokok ini terkesan pada bagian hisapan akhir cenderung panas di mulut dan di bibir. Hal ini sebenarnya menjadi kelemahan yang lumrah kala harus menikmati rokok SKT secara umum.
Untuk distribusi rokok ini masih terbilang terbatas, hanya bisa ditemukan di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Adapun penjualan dominan pada rokok ini bisa ditemukan pada warung dan toko kelontong yang berafiliasi dengan SRC. Untuk nasional, sepertinya kategori produk ini akan dipecah, mengingat adanya merek serupa (Kapten Sari Pucuk) yang juga diproduksi oleh PR Restu Yes Maju, dengan kemungkinan rasa yang serupa.
Nilai keseluruhan yang ditawarkan oleh rokok ini yakni 9.4 dari 10. Artinya bahwa untuk kategori rokok murah, Selera Sari Pucuk berhasil menawarkan sensasi rasa yang sangat baik di kelasnya (meskipun harus diakui bahwa nilai tinggi pada rokok ini bisa berbeda seandainya bila dikomparasikan dengan kelas premium). Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa dikarenakan rokok ini berjenis Sigaret Kretek Tangan, maka perlu adaptasi yang lebih baik dalam menikmati rokok ini.
Apakah saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan bahwa Anda memang penyuka SKT, menyukai rasa teh manis, dan juga mencari SKT yang ringan. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba rokok ini.
Review ini tidak serta merta menjadi acuan pasti dalam merokok. Pilihan di tangan Anda, saya hanya menuliskannya, bukan dalam artian saya merekomendasikan rokok ini secara penuh. Ingat, pilihan di tangan Anda.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Djarum 76 Kurma Royal 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Inovasi Sentuhan Rasa Kurma Alami Terbaik Untuk Kenikmatan Khas
Selamat malam,
Agak rumit untuk menjelaskan apa yang bisa diperbuat pada bulan Maret kali ini. Terlebih bahwa apa yang dinamakan kesibukan lalu menyertai dari kehidupan pribadi saya. Untuk mengungkapkan satu persatu, menjadi hal yang bahkan tidak bisa dijelaskan dalam aforisme singkat; yang secara umum menyertai dari pembuka tiap post terkait ulasan rokok. Hanya berharap bagi pembaca setia blog ini, untuk selalu menjaga kesehatan; terlebih kepada mayoritas umat di Indonesia yang pada bulan ini akan merayakan bulan penuh berkah selama sebulan penuh. Harap maklum.
Ulasan kali ini sepertinya cukup spesial bagi penulis untuk diungkapkan, pada kesempatan kali ini penulis dengan bangga akan mengulas produk yang untuk pertama kalinya, menggunakan mode promosi yang menyesuaikan dengan kepercayaan mayoritas dari masyarakat Indonesia. Lebih tepatnya, dengan selera dari masyarakat Indonesia sendiri yang mempercayai bahwa buah kurma menjadi satu hal yang wajib dikonsumsi pada bulan Ramadan. Uniknya, buah tersebut kemudian diekstrak untuk menjadi penyusun saus dari sebuah rokok.
Ya, rokok ini kemudian dapat dinamakan sebagai Djarum 76 Kurma Royal; bisa disebut juga sebagai 76 Kurma atau 76 Royal, mengingat dalam pembuatan rokok ini menggunakan ekstrak kurma yang dipadukan dengan saus kretek legendaris dari PT Djarum itu sendiri. Rokok ini mungkin saja sudah dikembangkan sejak setahun yang lalu, mengingat bahwa pengembangan terakhir yang beredar di pasaran (Djarum 76 Madu Hitam) cukup berhasil dalam menggaet animo masyarakat dalam menikmati sensasi Sigaret Kretek yang memiliki diferensiasi tertentu (dalam produk sebelumnya, PT Djarum mengkombinasikan paduan kretek khasnya dengan sentuhan madu hitam yang memiliki keunikan rasa manis alami berkarakter). Meskipun pada akhirnya bahwa animo tersebut saat ini tidak seheboh dari apa yang ditawarkan di awal produksi 76 Madu Hitam itu sendiri.
Tema khas dari lini Djarum 76 yang belakangan difokuskan kepada “Flavored SKT” itu sendiri merupakan paduan dari bahan alami yang sudah dikenal masyarakat, dengan sensasi rasa sigaret kretek yang berkarakter kuat khas SKT Djarum itu sendiri. Terhitung akhir bulan Februari 2023 lalu, lini “Flavored SKT” kedua dari PT Djarum itu sendiri (76 Kurma Royal) bisa ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia, dengan promosi yang menekankan bahwa rokok ini dibuat dengan kurma alami, untuk menciptakan kenikmatan khas Nusantara (lebih tepatnya sensasi manis khas Sigaret Kretek yang punya distingsi ketat, dalam artian bahwa perbedaan dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal itu dianggap benar-benar “baru” di pasaran). Mungkin kedepan, akan ada rasa lain yang ditawarkan oleh lini Djarum 76 itu sendiri, mengingat potensi “Flavored SKT” menjadi satu hal yang dapat dianggap baik bagi pecinta Kretek itu sendiri.
Produk yang dari beberapa sumber “valid” dapat dikatakan sebagai produk yang diedarkan secara terbatas ini, kemudian dikhususkan bagi penikmat SKT yang menginginkan citarasa khas dried fruit atau buah kering (dalam hal ini sentuhan ekstrak kurma kering), yang secara umum saat ini dikuasai oleh lini SKT yang dipunyai oleh Gudang Garam. Anggapan tersebut kemudian perlu dilihat dari salah satu unsur khas Gudang Garam yang menjadi distingsi khas dan tidak dimiliki oleh rata-rata merek lain, yakni unsur prunes (semacam plum yang dikeringkan) ataupun raisins (bisa juga disebut dengan kismis). Tantangan yang menjadi satu disrupsi bagi PT Djarum itu sendiri, kemudian dijawab dengan menggabungkan salah satu unsur buah kering (yakni Kurma) dengan tujuan yang disarikan dalam komentar penulis “Djarum juga punya, sensasi rasa yang (hampir) sama dengan GG itu sendiri!”
Ya, produk ini konon diedarkan secara penuh terhitung pada bulan Maret ini, mengingat buah kurma itu sendiri menjadi satu bahan wajib untuk dikonsumsi pada bulan Ramadan. Namun apa produk ini kemudian bisa menjawab sensasi kurma yang umumnya legit dan manis khas tersebut, kemudian bisa dijawab secara satu persatu pada ulasan kali ini.
Mari kita coba ulas rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Rokok ini saya dapatkan di salah satu Indomaret yang berlokasi di Jakarta Timur, sebagai salah satu kanal distribusi utama dari Djarum 76 Kurma Royal itu sendiri dengan harga retail sebesar Rp. 14.500,- (dengan cukai golongan I, sebesar Rp. 15.000,-) untuk kuantitas 12 Batang Kretek Tangan.
Rokok ini kemudian memiliki nilai jual yang sedikit lebih murah bila dibandingkan dengan produk SKT Premium dari PT Djarum itu sendiri (Djarum Coklat, sekitar 15.000 untuk 12 Batang). Anggap saja bahwa harga yang ditawarkan rokok ini masih cukup terjangkau untuk sebuah rokok Kretek berkualitas.
Untuk harga sendiri kemudian bisa diberi nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba ulas kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan gabungan beberapa warna, yakni ungu yang melambangkan elemen penambahan kurma pada rokok ini, coklat, putih, kuning dan oranye sebagai penanda khas dari lini Djarum 76 itu sendiri. Warna kemasan secara umum menggunakan latar berwarna coklat, untuk memberikan citarasa hangat khas yang ditemukan pada lini Djarum 76 itu sendiri. Bagian depan kemasan dari rokok ini terdapat penanda emblem khas yang modern di bagian kiri atas, bertuliskan DJARUM dengan font serif modern khas, latar berwarna ungu, dan outline bawah yang menggabungkan warna kuning dan jingga dalam satu kesatuan gradien yang khas. Terdapat objek utama di bagian depan kemasan yang membentuk semacam percikan atau “spark” dengan warna oranye, melambangkan sensasi “fusion” baru yang tetap mempertahankan citarasa khas dari lini Djarum 76 itu sendiri.
Objek “kurma” yang ada pada bagian kiri logo “76” itu sendiri kemudian dilambangkan dengan beberapa butir kurma (dengan jumlah 13 buah) berwarna ungu yang dilengkapi dengan efek emboss dan outline berwarna putih, yang kemudian digabungkan dengan elemen dedaunan palem khas sebanyak 5 buah, melambangkan bahwa kurma yang digunakan yakni kurma alami terbaik dan berkarakter alami khas. Emblem logo 76 kemudian menggunakan warna dasar coklat, dipadukan dengan outline luar berwarna gradasi kuning oranye, dan logo 76 yang memiliki emboss berwarna putih, dimaksudkan untuk menegaskan bahwa rokok ini merupakan turunan dari lini Djarum 76 itu sendiri. Terdapat penanda varian bertuliskan “KURMA” dengan warna gradasi kuning dan oranye, dan “ROYAL” yang menandakan bahwa kurma yang digunakan mampu menciptakan kesan citarasa yang mewah namun tetap alami. Penanda khas kemudian ditemukan dengan tulisan 12 di bagian tengah, dan SIGARET KRETEK dalam latar oranye dan merah.
Bagian belakang kemasan dari rokok ini kemudian memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan. Kurma Royal sendiri kemudian memiliki deskripsi bahwa rokok ini dibuat dengan penambahan Kurma Alami terbaik (pada bagian saus, yang mampu) memberikan kenikmatan citarasa (khas) Nusantara. Apa yang kemudian tercantum dalam deskripsi kali ini, diletakkan dalam kotak berwarna oranye dan tulisan berwarna coklat. Dan secara implisit, bahwa sensasi rasa rokok ini menyerupai karakter rokok yang disukai oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Deskripsi singkat ini kemudian tercatat sebagai deskripsi ketiga pada kemasan yang digunakan setelah era PHW diberlakukan (pertama diterapkan pada Djarum 76 Madu Hitam, kedua pada LA Ice PurpleBoost). Deskripsi pada rokok ini sekiranya mampu mewakili karakter utama dari rokok ini yang memiliki sensasi manis kering khas.
Bagian samping kanan kemudian terdapat logo pohon kurma yang menandakan bahwa saus dari rokok ini menggunakan “Kurma Alami terbaik” yang dipilih secara hati-hati, kemudian diekstrak untuk mendapatkan citarasa alami yang (mungkin) disukai oleh masyarakat Indonesia. Terdapat penanda kadar Tar dan Nikotin yang secara tulisan memiliki urutan terbalik (2.1mg Nikotin dan 39mg Tar), artinya bahwa rokok ini hampir memiliki kadar yang setara dengan lini SKT PT Djarum secara umum (rokok buatan PT Djarum secara umum memiliki kadar 38mg Tar dan 2.4mg Nikotin). Bagian kiri kemasan terdapat penanda larangan jual dan barcode, dan di bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan penanda golongan cukai dari rokok ini (yakni SKT, Sigaret Kretek Tangan).
Bagian atas dari rokok ini terdapat pita cukai yang terlekat secara horizontal (artinya menutupi secara penuh bagian penutup kemasan dan beberapa bagian dari kemasan kanan dan kiri), dan bagian bawah dari rokok ini terdapat logo 76 Kurma Royal, nama produsen (PT Djarum, Kudus – Indonesia), dan penanda kode produksi khas (rokok ini saya dapatkan dalam kondisi tanggal produksi 14 Februari 2023).
Tampak bahwa rokok ini memiliki kemasan yang terhitung sangat kompleks untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000, dan hal tersebut dapat menjadi salah satu nilai jual yang dimiliki oleh rokok ini.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastik atas pembungkus rokok ini secara saksama
Untuk membuka kemasan rokok ini, mirip seperti cara membuka kemasan yang gampangnya dimiliki oleh kemasan kotak secara umum. Posisikan bagian pita cukai secara terbalik untuk menemukan lubang untuk membuka lid dari kemasan dalam rokok ini
Kemudian setelah bagian lid dalam terbuka, akan terlihat bahwa rokok ini memiliki pembungkus plastik dengan tujuan melindungi citarasa rokok dari faktor eksternal.
Untuk mempermudah dalam mengeluarkan batang rokok, maka bagian kiri dan kanan dalam penutup dapat ditarik ke belakang layaknya gambar dibawah ini
Dikarenakan pelindung rokok dalam menggunakan plastik yang dibentuk layaknya kemasan soft-pack, maka cara membuka plastik dari rokok ini, bisa dengan merobek salah satu bagian samping dari atas plastik yang dimiliki rokok ini, ataupun sesuka Anda
Susunan batang yang dimiliki oleh rokok ini yakni 6 di depan dan 6 di belakang, dengan total kuantitas yang dimiliki sebesar 12 Batang Kretek.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini (dengan kondisi plastik sudah terbuka) secara saksama
Batang rokok ini memiliki spesifikasi panjang sekitar 84mm dan diameter batang yang beragam satu sama lain sebagai hasil dari pelintingan manual (dengan angka rerata diameter sekitar 8mm). Bagian burning area menggunakan papir dengan letak horizontal dan di beberapa bagian terdapat penanda otentikasi dengan bertuliskan DJARUM pada bagian papirnya. Tampak bahwa bagian batasan bakaran memiliki penanda bertuliskan KURMA dan ROYAL berwarna ungu kecoklatan, dengan bagian garis batasan bakaran berlatar ungu kecoklatan bertuliskan DJARUM berwarna kuning, serta 76 berwarna putih.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara saksama
Pada saat sebelum dibakar, rokok ini mengeluarkan sensasi manis dan wangi khas dari ekstrak kurma yang dipadukan dengan unsur prunes yang memberikan tingkat keasaman yang cukup baik, sensasi rasa saus khas yang tidak begitu dominan, dengan adanya sedikit unsur beberapa buah yang menyusun sensasi fruity. Namun ketika dibakar, elemen rasa manis-masam khas dari kurma yang secara usia sangat matang, kemudian terkombinasi baik dengan unsur plum yang terbentuk menjadi prunes, kismis kuning yang memiliki sensasi rasa asam kering khas, dan beberapa unsur lain dominan nyatanya pada kombinasi buah-buah berair yang dikeringkan sedemikian rupa. Buah-buah kering tersebut (atau dried fruit) dan ekstrak kurma, kemudian dipadukan dengan sensasi fruity khas dari tangerine, ceri, dan sedikit unsur blackcurrant yang mampu memperkuat sensasi masam-manis khas bawaan dari unsur kurma itu sendiri.
Kurma yang digunakan sepertinya mengacu kepada kurma yang setengah matang, dengan catatan bahwa unsur kurma yang dibawa seakan menyatu penuh dengan saus legendaris dari Djarum itu sendiri. Paduan rasa wangi harum dan manis tersebut dipadukan dengan saus bawaan Djarum yang menggunakan paduan dari beberapa rempah (semisal kapulaga, lawang, kayumanis), madu yang sepertinya terkesan sudah menjadi mead, dengan penambahan essens havana dan aged spirits yang khas ditemukan pada kategori LTLN, yakni essens Bourbon. Karakter yang sekilas mirip rokok LTLN ini kemudian memiliki intensitas cengkeh yang tidak begitu kuat, namun kental dengan unsur hangat yang mumpuni namun tak berlebihan.
Hal tersebut menyiratkan bahwa rokok ini cukup cocok bagi Anda yang terbiasa dengan aliran dari Sampoerna (dan bila mengacu pada penggunaan dried fruit, maka rokok ini cocok bagi Anda yang menyukai Gudang Garam). Elemen lain semisal unsur malty yang menyiratkan bahwa rokok ini menggunakan unsur perisa malt, dan cocoa serta licorice, dapat dirasakan meski tidak begitu kentara. Meskipun begitu, rokok ini memiliki elemen pedas yang tebal dan kuat, meskipun pada akhirnya bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini tidak begitu tajam. Karakter ini kemudian menjadi penting bahwa kategori rokok ini bisa sesuai dengan Anda yang pada umumnya bertipe “perokok asbak.” Mungkin rokok ini merupakan jenis rokok “antara” yang pada akhirnya bisa menjadi jalan awal untuk merasakan sensasi legendaris dari racikan PT Djarum itu sendiri.
Elemen saus yang terkesan kompleks dengan paduan dried fruit dominan yang manis-masam, dipadukan dengan baik dengan unsur Tembakau Madura gunung yang memiliki aroma nutty halus nan aroma bawaan yang tajam, tembakau Temanggung yang mampu memperkuat elemen khas tersebut, sedikit aroma tajam dari penambahan srintil yang sudah dikurangi sedemikian rupa, dan dipadukan dengan beberapa tembakau lauk (semisal Kesturi, Pakpie dan juga Paiton) dengan rasa total yang ditimbulkan nutty halus, dengan penekanan rasa spicy yang khas, dan rasa manis alamiah yang terkesan tebal. Racikan yang memiliki unsur tembakau kompleks tersebut kemudian dapat dikatakan memiliki keseimbangan nutty yang pas, dan pada akhirnya memiliki unsur sensasi rasa earthy yang cukup halus. Dalam artian bahwa tembakau yang digunakan merupakan jenis krosok murni, yang ditanam pada lahan dengan zat hara yang baik, sehingga menimbulkan sensasi rasa yang halus namun tetap berkarakter khas.
Dikeluarkan lewat hidung, aroma masam dari dried fruit berpadu baik dengan sensasi nutty yang halus nan dominan dengan unsur aroma spicy yang halus juga. Tarikan yang ditawarkan oleh rokok ini terkesan memiliki efek kepulan yang cukup tebal bila dirasakan, dengan penekanan asap yang mudah terurai, dan efek hembusan yang tidak begitu kasar bila dihembuskan secara perlahan. Efek harshness pada rokok ini terkesan minim, meskipun pada beberapa waktu akan merasakan sensasi harsh yang membuat tenggorokan terasa tak nyaman, dan throat hit bawaan rokok ini yang cukup minim, dengan kick yang tidak berlebih, akan tetapi memiliki efek yang pada akhirnya membuat suara menjadi serik dan tenggorokan menjadi sedikit tak nyaman.
Durasi bakar dari rokok ini sekitar 18-21 menit (dengan waktu yang saya capai sekitar 20 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya bervariasi, tergantung dari bagaimana cara Anda memperlakukan batang rokok ini untuk bisa dinikmati (semisal berapa tekanan pada proses pemijatan), situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, situasi cuaca kala Anda merokok, dan faktor eksternal lain yang berkaitan. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari sensasi masam-manis dari paduan kurma dan dried fruit (raisins, prunes, sedikit kesan blackcurrant), dengan penekanan lain pada unsur aromatik khas dari saus rokok kretek PT Djarum itu sendiri, unsur nutty dan fermented yang khas dari campuran ramuan atau racikan dari rokok ini, dengan unsur aroma yang pada akhirnya terkesan bertahan lama dan memiliki aroma fragrant khas.
Kelemahan pada rokok ini terletak pada bagian hisapan yang pada akhirnya berkurang secara konsistensi rasa, sehingga sensasi rasa masam-manis dan fragrant dari paduan kurma dan dried fruit itu memudar banyak. Selain itu, seperti halnya kelemahan SKT pada umumnya, sensasi panas sangat terasa kala bakaran mendekati batasan bakaran dari rokok ini. Adapun kelemahan dari rokok ini juga, sensasi kurma bawaan yang ditimbulkan; meskipun terkesan alami namun tidak sekuat dari apa yang dibayangkan pada saat awal saya membeli rokok ini. Tentunya bahwa sensasi akhir yang ditimbulkan dari rokok ini tidak seidentik dari kurma yang berasal dari Tunisia (ataupun kurma kering yang umumnya dijual sebagai pembuka puasa). Rokok ini pada dasarnya enak, namun bila berbicara sensasi kurma bawaan yang ingin dijual oleh rokok ini, saya meragukan hal tersebut secara penuh.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.
KESIMPULAN
Melihat bahwa apa yang ditawarkan pada Djarum 76 Kurma Royal merupakan ekstrak tipe kurma kering yang dipadukan dengan elemen beberapa tipe dried fruit, membuat rokok ini pada dasarnya tidak bisa dianggap secara remeh dari segi rasa. Terlebih bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya memiliki karakter halus yang cukup impresif untuk sebuah rokok Sigaret Kretek buatan PT Djarum itu sendiri. Terlebih bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya merupakan tipe rokok “antara” yang bisa dinikmati oleh pengguna Gudang Garam ataupun Sampoerna itu sendiri. Tidak heran bagi yang memang sudah “khatam” dengan sensasi Djarum itu sendiri akan bertanya-tanya, mengapa rokok ini pada akhirnya tidak sekuat dari apa yang ditawarkan versi non varian dari lini SKT Djarum itu sendiri. Ya meskipun kemudian pertanyaan tersebut pada akhirnya sudah saya jawab, dikarenakan tipe rokok ini merupakan tipe rokok “antara”, tidak murni kompetitor ataupun murni dari PT Djarum itu sendiri.
Kelemahan rokok ini sepertinya sudah cukup jelas pada bagian atas, memiliki sensasi panas kala bakaran mendekati batasan bakaran, dan juga sensasi kurma yang nyatanya tidak murni kurma secara penuh. Hal tersebut seakan penting dalam menilai dari rasa yang ditawarkan oleh rokok 76 Kurma Royal itu sendiri. Dia terhitung enak, namun tidak se-“kurma” dari apa yang pada akhirnya bisa dirasakan secara penuh. Namun hal tersebut secara subjektif dapat dimaklumi, mengingat bahwa dalam meracik saus dari rokok itu sendiri, memerlukan lima unsur yang penting dalam merangsang kinerja dari indera perasa itu sendiri (manis, pedas, asin, pahit, dan umami). Anggap saja bahwa PT Djarum berusaha memenuhi kelima elemen itu semua dalam saus yang sudah terformulasi secara baik.
Distribusi dari rokok ini pada akhirnya secara umum mudah ditemukan di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun bahwa rokok ini pada akhirnya dijual nasional melalui kanal penjualan Alfamart dan Indomaret. Untuk daerah Jawa Tengah dan Timur, rokok ini bisa saja ditemukan di warung ataupun toko kelontong/grosir. Untuk penjualan di Jabodetabek itu sendiri ataupun Jawa Barat, bila berbicara selain dua minimarket yang sudah saya sebutkan sebelumnya, mungkin pada akhirnya akan menyusul. Secara implisit bahwa rokok ini memang dijual secara nasional, itu yang terpenting; meskipun bahwa di kawasan Jakarta itu sendiri sudah bisa ditemukan di beberapa cabang Indomaret yang tersebar di Jakarta.
Nilai rerata yang harus menjadi penilaian akhir pada rokok ini, yakni 9.13 dari 10. Harga dan kemasan menyumbang banyak atas skor baik ini, namun untuk rasa perlu diperhatikan lagi bahwa kurma yang ditawarkan, tidak segamblang dari apa yang Anda bayangkan sebelumnya. Tidak perlu panjang lebar mengatakan bahwa rokok ini enak, namun bila berbicara soal hakikat kurma, maka mungkin perlu diperbaiki kembali secara penuh akan rasa kurma yang lebih autentik.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang suka dengan kategori SKT, suka berpindah-pindah merek rokok, menyukai sensasi buah-buah yang kering, dan juga memang Anda yang memang sudah menyukai tipe-tipe rokok buatan Djarum secara umum. Bila tidak? Mungkin tiada salahnya untuk mencoba, meskipun dengan catatan bahwa rasa kurma yang dihasilkan, tidak segamblang dari apa yang menjadi tajuk jualan utama rokok ini. Silahkan pikirkan dengan matang-matang.
Review ini tidak menjadi acuan pasti dalam pemilihan rokok, apa yang saya katakan bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan saya yang menulis tulisan ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
GG SHIVER Dengan Menthol Fiber, SKM LTLN Dari Gudang Garam Dengan Filter Inovatif Untuk Sensasi Dingin Yang Konsisten
Selamat siang,
Melihat kembali dari apa yang
dahulu pernah dipegang menjadi sebuah prinsip utama dan menjadi pilihan utama
tentu bukanlah sebuah usaha yang mudah. Hal-hal yang menjadi penanda dalam
mencari usaha tersebut memerlukan konsistensi rasa yang pada akhirnya bisa
menjadi pembuka dalam review kali ini. Dalam mencapai konsistensi tersebut
terkadang perlu melihat kembali fitur apa yang menjadi hal utama, melihat
kembali hal yang utama dan mengamati perubahan yang terjadi untuk memutuskan
hal tersebut layak diterima atau tidak.Pada kesempatan kali ini, penulis
dari blog ini kembali mengulas produk yang beberapa waktu silam mendapat
perlakukan rejuvenasi dalam hal fitur. Produk ini bisa disebut dengan GG Shiver
With Menthol Fiber, atau singkatnya cukup disebut sebagai GG Shiver; bahkan
dalam penyebutannya bisa disebut sebagai “Shiver” saja. Produk ini (yang
nyatanya sudah diluncurkan pada pertengahan 2014, sebagai GG Mild Shiver),
kemudian mendapat perlakuan khusus dengan tujuan untuk menonjolkan kembali
fitur rasa intens dan konsisten dari helaian benang menthol yang sudah didesain
khusus oleh Gudang Garam itu sendiri. Inovasi rasa menthol yang memiliki
karakter “fusion blend” ini kemudian dinamakan ulang pada pertengahan tahun
2021 sebagai “Menthol Fiber” yang dahulu disebut dengan “Menthol Thread
Filter”. Lalu apa perbedaan yang jelas dari kedua nama tersebut?Perubahan fitur dari sebelumnya
disebut dengan “Menthol Thread” menjadi “Menthol Fiber” tentu memiliki alasan
utama yang menurut penulis menjadi penting dalam memaknai bagaimana rokok ini
nanti saat dirasakan. Fitur “Menthol Fiber” dapat diartikan bahwa aplikasi
menthol dalam rokok ini kemudian diletakkan pada bagian serat khusus (nama
seratnya berupa serat selulosa) dengan tingkat intensitas menthol yang
dikadarkan sangat tinggi, dengan tujuan mengalirkan langsung citarasa khas
Menthol yang sangat dingin, tanpa perlu memecahkan bola (layaknya rokok kapsul
secara umum) ataupun terganggu dengan inkonsistensi rasa yang sering terjadi
pada rokok “high cooling menthol” secara umum. Fitur ini kemudian memudahkan
dalam aplikasi produksi, yang pada akhirnya berhasil mengantarkan citarasa
racikan sekaligus menthol yang konsisten, modern, dan juga memiliki jati diri
yang tetap berkarakter kuat.Penggunaan fitur “Menthol Fiber”
dapat dianggap menjadi solusi atas penyampaian sensasi rasa Gudang Garam yang
tetap mempertahankan idealismenya sebagai produsen rokok bercitarasa “Harum,
Gurih, dan Nikmat” namun tetap mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut
terlihat dari usaha dari R&D Gudang Garam yang mencoba merumuskan kembali
rasa menthol intens dan aliran dingin yang konsisten dan dapat diterima secara
umum oleh masyarakat masa kini, tanpa harus kehilangan identitas utamanya yang
menjadi kekuatan rasa dari Gudang Garam itu sendiri secara umum. Usaha ini
tidak bisa dianggap remeh pada akhirnya, dan patut diapresiasi (terutama bahwa
penulis mengakui bahwa dari sejak awal produksi rokok ini di tahun 2014,
perubahan selalu terjadi dari tahun ke tahun dalam hal intensitas menthol yang
semakin meningkat dari masa ke masa).Baiklah, itu sedikit pengantar
dari penulis terkait bagaimana produk ini harus dimaknai secara penuh. Langsung
saja kita mulai ulasan rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk
rokok ini, secara umum dapat dihargai dengan harga jual Rp. 30.500,- (ataupun
31.000-an tergantung dari kanal penjualan rokok ini, cukai 2022 golongan I
berharga Rp. 30.500) untuk kuantitas isi sebesar 16 batang. Terlihat bahwa
rokok ini memang termasuk dalam segmen premium yang secara harga terhitung
mahal secara objektif, namun sepertinya sesuai dengan apa yang kemudian
ditawarkan melalui fitur rokok ini, yang bahkan sulit ditiru secara umum oleh
pabrikan rokok lain. Ada harga namun ada kualitas rasa pada akhirnya.Untuk harga sendiri, secara
objektif saya beri nilai 6 dari 10.Kemudian kita coba lihat kemasan
rokok ini secara saksama dan perlahan-lahanKemasan rokok ini memiliki desain
yang sekilas punya unsur kompleksitas tersendiri. Latar utama kemasan yang
menggunakan warna hitam dengan unsur panel elektrik yang terbentuk melalui
beberapa pola garis dan lingkaran, seakan menandakan bahwa rokok ini sesuai
dengan karakter modern dan terkini yang ingin dijual oleh rokok ini. Penanda
utama dari kemasan rokok ini kemudian terdapat dalam sebuah lingkaran yang
dimulai dengan tiga perempat lingkaran berwarna silver, sebuah objek gradasi
dari hijau dan biru yang bila dilihat ulang membentuk tulisan “G”, dan bila
huruf “G” tersebut dipecah menjadi dua bagian akan menandakan nama lini dari
rokok ini, yakni “GG”.Motif dalam dari tulisan “G”
tersebut kemudian diikuti dengan pola concentric circle dengan penekanan gradasi
warna biru terang dan biru tua dan garis yang melingkar satu sama lain. Hal
tersebut menandakan fitur utama dari rokok ini yang memiliki unsur “futuristic
menthol”, dengan penekanan lain pada tulisan GG dan SHIVER yang memiliki unsur
holographic silver dengan emboss khas. Bagian kiri bawah terdapat tulisan 16
MENTHOL KRETEK FILTER, dan bagian kanan bawah terdapat logo “MENTHOL FIBER”
dengan penekanan logo mencerminkan fitur utama, yang akan dibicarakan pada
deskripsi belakang kemasan.Fitur “MENTHOL FIBER” yang
terdapat pada GG Shiver dengan penekanan aksen futuristik pada bagian belakang
kemasan tersebut, dapat dideskripsikan sebagaimana berikut. Teknologi Menthol
Fiber merupakan teknologi yang dirumuskan oleh pihak R&D Gudang Garam,
bertujuan untuk memberikan aliran citarasa dingin yang konsisten. Penekanan
pada logo “MENTHOL FIBER” pada rokok tersebut kemudian dapat digambarkan dengan
benang (serat) khusus yang mampu mengalirkan intensitas dingin yang mengalir
apa adanya namun tetap mencerminkan citarasa dingin yang konsisten.Bagian samping kanan kemasan
terdapat tulisan 16 dalam layang-layang khas logo Gudang Garam khas untuk lini
GG, larangan jual dan barcode yang terdapat penanda pita cukai yakni “SKM”.
Bagian samping kiri kemasan terdapat penanda pita cukai, tulisan GG SHIVER dan
kadar rokok ini (14mg Tar dan 1mg Nikotin). Bagian atas kemasan terdapat
penanda tulisan yakni GG Shiver, dengan bagian kanan atas kemasan terdapat
penanda khas yang menandakan bahwa rokok ini memiliki kualitas rasa yang sama
dengan produk buatan Gudang Garam secara umum. Bagian bawah kemasan terdapat
penanda produsen rokok (PT Gudang Garam Tbk. berlokasi di Kediri, Indonesia)
dengan kode produksi yang saya dapatkan untuk rokok ini dibuat pada tanggal 19
Desember 2022 (masih cukup segar pada akhirnya).Kemasan rokok ini sekilas
memiliki unsur futuristik yang mencerminkan fitur utama, yang juga berkesan
sangat futuristik. Membayangkan bahwa sebuah sensasi dingin dari Menthol
kemudian dialirkan dengan menggunakan sebuah serat khusus, mungkin menjadi satu
poin utama yang perlu dilihat kembali sebagai inovasi yang terkini.Untuk kemasan sendiri saya beri
nilai 10 dari 10.Kemudian kita coba buka
plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksamaTampak bahwa model frame dari
rokok ini memiliki kesamaan dengan pendahulunya (yakni GG Mild Shiver) dengan model
frame yang cenderung menutupi bagian batang rokok, dengan frame yang memiliki
lekukan khas. Model foil dari rokok ini menggunakan warna hitam yang memiliki
kesan “dark” dengan aksen warna hitam yang dilengkapi dengan tulisan GG dan
sebuah siluet yang menandakan intensitas es yang mengalami proses “Shivering” dengan
beberapa aksen es yang khas.Dikarenakan rokok ini menggunakan
fitur menthol, saya tidak bisa merobek bagian foil dari rokok tersebut,
dianjurkan dengan tujuan menjaga konsistensi rasa menthol dari rokok ini bisa
bertahan lama.Untuk kuantitas dari rokok ini,
memiliki total sebesar 16 Batang, dengan susunan 8 di depan dan 8 di belakang.
Rokok ini punya kuantitas yang sesuai dengan kompetitornya, yang juga memiliki
isi sebesar 16 batang.Kemudian kita coba tarik salah
satu batang rokok ini secara saksamaBatang rokok ini memiliki panjang
sekitar 90mm dengan diameter batang sekitar 7.4mm, khas rokok LTLN atau Mild
yang secara umum memiliki diameter slim. Model burning area yang digunakan pada
rokok ini menggunakan burning area vertikal khas, dengan model tipping paper
polos berwarna putih. Bagian tipping paper kemudian bertuliskan GG dengan warna
hijau kebiruan dan SHIVER dengan warna yang sama. Perforasi laser yang digunakan
pada rokok ini berjumlah dua baris, dengan model perforasi laser cukup lebar
dan jaraknya cukup berdekatan satu sama lain.Untuk mengenal fitur dari rokok
ini (Menthol Fiber) maka bisa dilihat dari bagian hisapan rokok yang memiliki
warna hijau kebiruanFitur Menthol Fiber pada dasarnya
merupakan serat yang sudah dibentuk menjadi helaian benang dan diresapkan
dengan menthol dengan intensitas tinggi, kemudian diberi pewarna untuk memberi
diferensiasi yang khas. Serat yang berwarna hijau kebiruan tersebut,
dimaksudkan untuk menciptakan sensasi menthol yang mengalir apa adanya dengan
intensitas kuat, tanpa harus melakukan proses tertentu untuk mendapatkan
intensitas menthol yang sangat kuat. Keuntungan ini membuat penulis tidak perlu
melakukan apapun saat membakar rokok ini. Cukup hisap, bakar, dan rasakan
sensasi menthol yang kuat dan intens.Kemudian kita coba rasakan rokok
ini secara saksamaTampak pada saat sebelum dibakar,
sensasi rokok ini punya intensitas dingin yang sudah kuat sejak awal, dengan
penekanan rasa khas berry yang dipadukan dengan aged spirits berupa brandy dan
bourbon, dengan sedikit rasa raisins, rasa balsamic yang khas dan juga buttery
khas yang menjadi ciri khas dari Gudang Garam itu sendiri. Pada saat dibakar,
rokok ini mengeluarkan sensasi rasa khas “fusion blend” yang sudah
dimodernisasi, dengan rasa menthol yang memiliki intensitas dingin kuat dan
kesejukan yang optimum, dipadukan dengan rasa khas bourbon dengan campuran saus GG yang memiliki
penekanan pada sensasi brandy, raisins, berry, dan juga sensasi rasa khas manis
dari vanilla yang semakin memperkuat sensasi dingin khas dari rokok ini. Tampak
bahwa layer fruity pada rokok ini tidak begitu optimum, dengan tujuan
menciptakan sensasi menthol yang lebih optimum, dengan rasa khas dari berry,
nangka, dan juga sekelumit pisang. Cengkeh pada rokok ini sepertinya
menggunakan tipe yang sudah dimodifikasi, dengan intensitas rasa cengkeh yang
halus, cukup kuat dari segi aroma, namun tidak begitu spicy. Sensasi spicy pada
rokok ini kentara dengan efek kayumanis
dan kapulaga, dengan sentuhan rasa khas floral dari rhubarb dan paduan rasa
rempah yang tidak begitu kental.Seperti halnya rokok dengan model
thread filter yang umum digambarkan sebagai model rokok yang futuristik, model
rokok dengan Menthol Fiber berhasil menghantarkan sensasi dingin yang sangat
intens, optimum, dengan efek rasa dingin yang sangat sesuai dengan karakter
panas dari cuaca Indonesia belakangan ini. Intensitas menthol yang terbangun
bila diskalakan dari 1-10 maka angka menthol yang diraih pada rokok ini sekitar
7.5 dari 10. Artinya bahwa sensasi menthol yang dialirkan dengan menggunakan
menthol fiber dari rokok ini berhasil menciptakan sensasi “shivering” khas yang
tidak terlalu berlebihan, pas secara karakter dingin, memiliki sensasi dingin
yang pada akhirnya bisa dikatakan secara optimum sangat baik. Menthol Fiber
pada rokok ini mampu menciptakan hal tersebut, tanpa adanya sensasi
inkonsistensi yang sering terjadi pada rokok menthol kretek secara umum di
Indonesia.Racikan dari rokok ini
menggunakan sensasi dominan dari Tembakau Virginia yang memiliki karakter manis
alamiah, smoky dari penambahan Burley yang sudah dimodifikasi dengan toasting
khas, dengan unsur nutty dominan dan fermented dari Madura, Paiton, Pakpie dan
Boyolali. Aroma nutty kemudian menjadi penanda khas bahwa rokok ini punya
sensasi gurih khas kacang yang mampu meningkatkan efek smoky toasted dari
Burley, dengan paduan Virginia yang memiliki intensitas manis alamiah yang
sekiranya mampu menciptakan efek rasa racikan yang pas, seimbang, dan
bercitarasa khas modern. Bila dikeluarkan lewat hidung, sensasi rasa rokok ini
memiliki efek rasa yang kuat di rongga mulut, namun berefek lokal, dengan rasa
dingin yang tidak berlebihan pada bagian hidung. Karakter hisapan pada rokok
ini memiliki efek halus yang cukup solid, dengan asap yang mudah terurai dan mudah
untuk dihembuskan. Elemen throat hit tidak tampak secara jelas pada rokok ini,
dengan sensasi cool hit yang sangat terasa di tenggorokan.Durasi bakar dari rokok ini
sebenarnya cukup lama, dengan durasi bakar sekitar 10-12 menit (dengan angka
durasi yang saya dapatkan sekitar 12 menit lebih). Hal tersebut sebenarnya
tergantung pada bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda
menghisapnya, dan bagaimana cuaca mempengaruhi cara Anda menghisap rokok ini.
Aftertaste yang dapat dirasakan oleh rokok ini merupakan campuran dari rasa nutty-smoky dari tembakau
bawaan rokok ini, efek floral yang optimum dengan sensasi fermented-fruity dari
penambahan saus pada rokok ini, dengan efek rasa dingin yang intens dan
bertahan lama. Sebuah poin yang menggambarkan bahwa karakter rokok ini memang
terlahir untuk memiliki citarasa dingin menthol yang intens dan bertahan lama.Tidak banyak kelemahan yang
ditawarkan oleh rokok ini, namun secara umum bagi sebagian orang, sensasi
nutty-fermented yang dibawa memiliki mimik yang sama dengan rokok LTLN
kebanyakan dengan penambahan tembakau yang punya citarasa ‘apek’ khas. Dan juga
bagi beberapa kalangan yang memiliki alergi atau sangat sensitif dengan menthol,
maka rokok ini akan menimbulkan kesan reaksi yang bisa membuat tenggorokan
terasa sakit ataupun bibir membesar. Tidak banyak kelemahan yang kemudian
ditawarkan oleh rokok ini, yang pada akhirnya saya harus memberi nilai sangat
baik untuk sebuah rokok dengan menthol fiber thread khusus.Untuk rasa sendiri saya beri
nilai 9 dari 10.KESIMPULAN
Sebuah paduan “fusion blend” yang
dimodernisasi dengan citarasa khas dari serat menthol yang dibuat sedemikian
rupa, menjadikan rokok ini bisa menjadi opsi yang pada akhirnya sesuai dengan
karakter pencinta rokok menthol di Indonesia, menyukai sensasi rasa menthol
sekaligus dengan racikan yang sangat kuat. GG Shiver dengan serat khusus yang
dinamakan sebagai Menthol Fiber kemudian berhasil menjadi pilihan yang bisa dianggap
sangat baik, dengan catatan untuk sebuah rokok dengan kelas harga yang premium.Dengan hisapan yang sangat
konsisten dan sensasi rasa yang familiar bagi saya, menjadikan rokok ini pada
akhirnya bisa dianggap sebagai rokok harian. Namun dengan catatan bahwa
kelemahan rokok ini pada cool hit yang
beberapa orang akan merasa tak kuat, ataupun orang dengan alergi atau sensitif
dengan menthol, akan merasakan adanya rasa tak nyaman. Namun itu tidak begitu
berarti pada akhirnya.Rokok ini secara umum bisa ditemukan
pada modern trade ataupun Horeka (semisal minimarket, supermarket, bahkan club
malam dan restoran), dengan harga bervariasi dari tiap kanal penjualan.
Meskipun pada akhirnya untuk mendapatkan stok yang cukup segar, secara umum
untuk produk Gudang Garam itu sendiri hanya bisa didapatkan pada kisaran
grosir. Dan rokok ini secara umum dijual secara nasional, pada akhirnya.Nilai keseluruhan pada rokok ini
mencapai angka rerata 8.33 dari 10. Kelebihan utama pada rokok ini ada pada
bagian kemasan dan juga rasa yang konsisten dengan sensasi dingin yang sangat
optimum. Namun kelemahan utama terlihat pada harga yang secara objektif tidak
terlalu terjangkau, meskipun begitu seperti apa yang saya sampaikan sebelumnya,
ada harga tentu ada rupa. Rokok premium tentu punya harga yang premium juga,
dan kemudian kualitas berbicara lain.Apa saya merekomendasikannya?
Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok premium menthol dengan sensasi rasa
yang intens, kuat, dan konsisten. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba.Review rokok ini tidak bisa
menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu kemudian pengalaman dari
Anda dalam memilih menjadi acuan utama dalam memilih sebuah rokok. Apa yang
saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di
tangan Anda.Demikian postingan saya kali ini.
Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau
hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang
bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.Juara Jambu Kretek 12, SKT Pertama Di Indonesia Dengan Keunggulan Rasa Jambu Biji Manis Segar Khas
Selamat siang,
Beristirahat dalam waktu lama bukanlah sebuah keputusan yang mudah, terlebih ada penyesuaian dalam diri yang harus diselesaikan pada beberapa waktu terakhir. Namun hal tersebut pada dasarnya berhasil mengembalikan diri saya ke kondisi yang lebih prima (bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya). Memang istirahat kali ini terkesan cukup lama, namun tak apa pada akhirnya. Harap maklum.
Review kali ini akan mengulas produk yang sekiranya cukup baru terhitung di pasaran, dan juga secara produksi, produk ini belum bisa dikatakan sebagai produk skala nasional. Nama produk ini bisa dikenal sebagai Juara Jambu Sigaret Kretek 12, atau secara singkat bisa disebut dengan Juara Jambu. Produk ini nyatanya sudah beredar informasinya sekitar akhir tahun 2022 lalu; namun baru terhitung rokok ini dijual pada bulahn Maret menuju April 2023 ini, yang kemudian membuat Juara Jambu akhirnya kemudian bisa ditemukan di pasaran. Ya, meskipun pada dasarnya rokok ini merupakan pengembangan dari Juara SKT yang menjadi salah satu tonggak penjualan dari KT&G untuk pasar Indonesia itu sendiri. Rokok ini memiliki keunggulan secara umum pada rasa Jambu Biji (atau bisa juga disebut sebagai Guava kalau dari segi bahasa Inggris).
Sebagai pemimpin pasar pada flavored SKT (atau flavored kretek lebih tepatnya), KT&G dengan brand Juara bisa dikatakan selalu mengembangkan rasa-rasa yang memang terhitung unik dan terkait dengan target pasarnya, rokok ini sengaja dijual pada usia 18-30 tahun dengan karakteristik memiliki keingintahuan tinggi, menyukai petualangan dalam rasa, dan juga mencari Kretek dengan sensasi yang ringan namun tetap mempertahankan prinsipnya yang sesuai dengan generasi sebelumnya. Adapun seperti Juara Teh Manis yang kemudian menjadi pilihan banyak konsumen saat ini, tidak serta merta membuat KT&G puas dengan menjual rasa Teh Manis saja. Dengan mengusung jargon “Kretek Jaman Baru”, rokok ini pada akhirnya bisa menjadi opsi manakala Anda mencari kretek tangan dengan sensasi rasa yang ringan namun tetap kuat secara karakter rasa. Full body with smooth flow, itu kesan saya terkait dengan lini Juara itu sendiri.
Baiklah, itu sedikit pengantar dari saya terkait bagaimana rokok ini harus ditanggapi dengan serius. Langsung saja kita ke harga jual rokok ini terlebih dahulu, untuk harga rokok ini sebenarnya berada di angka Rp. 15.000,- per bungkusnya (cukai golongan II sebesar Rp. 9.000,-, namun nyatanya rokok ini saya beli dengan harga Rp. 17.000,- per bungkusnya). Rokok ini secara pemasaran pada saat saya membeli April lalu di Bandung, cukup sulit untuk ditemukan (meskipun secara promosi terkesan banyak). Meskipun secara harga rokok ini sudah melampaui harga cukai secara jauh, namun rokok ini pada dasarnya tetap terjangkau bagi saya.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar hijau muda dengan kombinasi warna kuning, emas, dan putih, dengan motif pattern batik khas yang ditemukan pada beberapa lini Juara SKT lainnya. Bagian depan kemasan terdapat penanda logo Juara dengan adanya motif bagian depan yang menyerupai sabuk, dengan outline berwarna emas dan dilengkapi dengan efek emboss dan efek hologram khas. Di bagian dalam logo, terdapat penanda kategori rokok yakni SIGARET KRETEK, dilanjutkan dengan logo JUARA yang menggabungkan batik dan motif selendang khas. Penanda varian pada rokok ini dapat ditulis sebagai JΛΛ\BU atau bila dibaca sebagai JAMBU dengan penekanan gaya yang modern. Bagian bawah kemasan terdapat penanda kuantitas rokok yakni 12 Batang.
Bagian belakang kemasan terdapat penanda kualitas yang serupa dengan lini Juara secara umum, dengan penanda tulisan “TRADISI SANG JUARA” dengan nama varian yang terdapat dalam pita hijau bertuliskan JAMBU diantara tiga titik. Hal ini kemudian dilukiskan dengan petani tembakau yang bangga dengan hasil panen tembakaunya dan memegang daun tembakau dengan penuh kebanggaan. Bagian bawah terdapat tulisan “Kombinasi Seimbang Dari Kretek Era Baru” dengan font berwarna putih. Bagian samping kanan terdapat penanda larangan jual dan barcode. Bagian kiri terdapat penanda logo JUARA, penanda kategori cukai (SKT), dan kadar tar serta nikotin (43mg Tar, 2.3mg Nikotin, mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Juara SKT umumnya). Bagian atas terdapat penanda pita cukai dan bagian bawah terdapat logo dan varian, kode produksi dan produsen (PT TRI SAKTI PURWOSARI MAKMUR, TSPM) yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Rokok ini diproduksi pada 9 Maret 2023, dengan kode batch 10, jadi terhitung masih segar.
Tidak banyak hal yang perlu dikaji pada akhirnya terkait kemasan rokok ini, secara kemasan cukup baik dan sekiranya bisa menjual. Nilai untuk kemasan rokok ini saya beri sekitar 8.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji bagian dalam kemasan rokok ini secara saksama
Bagian dalam terdapat penanda frame menggunakan warna hijau muda, dengan model frame yang setara dengan rokok SKT dengan pack Flip-Top secara umum yang dirakit secara manual. Bagian batang rokok ini memiliki kuantitas sebesar 12 batang, dengan susunan 6 di depan dan 6 di belakang.
Kemudian kita coba kaji bagian batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 83mm dengan diameter bagian bakaran sekitar 8mm dan bagian hisapan sekitar 7.8mm. Tampak bahwa bagian burning area menggunakan model vertikal, dengan adanya penanda batasan bakaran berwarna kombinasi hijau dan jingga. Tidak ada yang spesial pada bagian batang rokok ini, hanya saja aroma jambu biji cukup kental bila dicium aromanya menggunakan hidung.
Kemudian kita coba rasakan rokoknya secara seksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, rokok ini menggunakan satu perisa tunggal saja yakni rasa jambu biji yang cukup manis namun terkesan samar, dengan kesan bahwa rasa jambu biji ini diaplikasikan melalui larutan gula. Tak ada perisa lain yang digunakan, meskipun ada sedikit efek cooling dari cooling agent yang digunakan berikut juga elemen astridgent yang khas untuk menciptakan elemen asam sepat khas. Namun pada saat dibakar, sensasi rokok ini pada akhirnya memiliki rasa jambu biji yang gamblang, dengan sensasi lain yakni perisa vanilla, cocoa, longan, dan fruktosa khas yang membuat citarasa jambu yang ditawarkan memiliki tingkat kemanisan yang tidak begitu manis, terkesan alami, dan nikmat. Adapun elemen rempah yang ditawarkan sepertinya menggunakan elemen kayumanis dan adas manis, sehingga rokok ini pada dasarnya tidak begitu spicy. Tampak bahwa rokok ini juga tidak punya layering yang begitu khas, hanya rasa jambu biji dengan penambahan vanilla seperti apa yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Elemen tembakau dan cengkeh pada rokok ini terkesan sangat ringan dan mudah untuk dihembuskan, dengan dominan dari tembakau Virginia dan Madura yang menciptakan kesan khas natural dan bisa mengimbangi elemen Jambu Biji yang dominan pada rokok ini. Cengkeh pada rokok ini menggunakan model cengkeh Manado, dengan aroma yang khas dan tidak begitu panas pada akhirnya. Elemen tembakau yang nutty dan woody cukup terasa pada rokok ini, dengan sensasi spicy alamiah yang tidak begitu solid pada akhirnya. Elemen blend yang ditawarkan pada dasarnya cukup balance, dengan dominan aroma saus yang kemudian menutupi sensasi tembakau bawaan oleh rokok ini. Terkesan bahwa apa yang ingin disampaikan oleh Juara Jambu sangat simpel, kretek yang menyegarkan dan bisa diterima oleh masyarakat umumnya, yang mencari sensasi rasa ringan namun dengan tarikan yang mantap. Efek khas Kretek tangan pada umumnya hanya tersampaikan melalui aroma yang halus dan tidak begitu intens, namun memiliki body note yang tebal dari segi asap.
Tarikan dari rokok ini terkesan halus, dengan kesan mantap dan solid dari efek tar yang tinggi pada rokok ini, dengan efek hembusan dari hidung yang sangat tebal dan memiliki aroma halus namun dengan body note yang sangat solid. Efek harshness terkesan tiada, meskipun agak sedikit mengganjal pada akhirnya di tenggorokan, dan throat hit pada rokok ini tidak begitu dominan, meski saya bisa merasakannya kala hisapan mendekati akhir bakaran. Durasi bakar pada rokok ini sekitar 11-13 menit (dengan durasi bakaran sekitar 12 menit lebih), tergantung dengan cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan faktor cuaca kala Anda menghisapnya. Tampak bahwa aftertaste dari rokok ini dominan dari rasa jambu biji yang bercampur dengan sensasi cocoa dan rasa nutty alamiah, dan pada dasarnya efek cooling agent dari rokok ini mampu menciptakan elemen hisapan yang kemudian menyegarkan.
Kelemahan pada rokok ini mungkin dari segi tembakau yang tidak begitu balance dan kompleks pada akhirnya dominan dengan sensasi jambu biji bawaan rokok ini, dan juga pada akhirnya rokok ini cenderung kurang begitu “menantang” bagi Anda yang mencari sensasi hisapan yang lebih kuat. Selebihnya mungkin sensasi rasa jambu biji yang khas menjadi nilai jual utama dari rokok ini, tersampaikan secara simpel dan meskipun terkesan sintetik, namun secara umum punya rasa yang simpel dan oke.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 8.9 dari 10.
KESIMPULAN
Rasa jambu biji yang ditawarkan oleh rokok ini merupakan citarasa jambu biji yang simpel, dengan tingkat keasaman yang baik dan mirip dengan apa yang ditawarkan oleh jus jambu biji secara umum. Sensasi hisapan yang cenderung simpel dan menyegarkan membuat saya tidak bisa mengungkapkan kata-kata dengan cara yang rumit, ya memang rokok ini hampir murni menawarkan sensasi jambu biji dominan tanpa ada efek lain yang cenderung ditemukan pada rokok SKT secara umum. Adapun kelemahan mungkin pada dasarnya ada di sensasi tembakau yang tidak begitu kompleks dan menantang, dengan elemen rasa lain yang kemudian tidak tersampaikan secara layer demi layer. Rokok ini mungkin salah satu rokok kretek dengan layer simpel yang saya bisa rasakan. Tanpa perlu bicara panjang, ya rasa akhirnya cukup baik.
Distribusi rokok ini bisa ditemukan di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya, yang memang menjadi basis utama dari Juara SKT itu sendiri, dengan catatan produk ini tidak masuk ke minimarket dan modern market pada umumnya, hanya bisa ditemukan pada warung atau toko kelontong dan grosir yang memang menjual produk KT&G secara umum. Adapun di luar wilayah Jawa Barat, mungkin akan sulit untuk menemukannya, terlebih di tempat tinggal saya yang tidak ada sama sekali.
Untuk nilai rerata dari rokok ini sekitar 8.8 dari 10, artinya rokok ini cukup unggul pada rasa dan harga jual yang ditawarkan (meskipun ada beberapa toko yang menjual produk ini secara tak masuk akal). Untuk kemasan sepertinya biasa saja, dan bukan jadi poin pengurang yang pada akhirnya keunggulan rokok ini pada sensasi rasa jambu biji yang khas.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari rokok kretek tangan yang cenderung punya rasa menyegarkan dan tidak begitu kompleks. Bila tidak? Menurut saya tak ada salahnya untuk mencoba varian terbaru dari Juara SKT ini.
Review rokok ini tidak bisa menjadi acuan pasti dalam menilai sebuah rokok. Tentu apa yang saya rasakan, bisa jadi berbeda dengan apa yang Anda rasakan. Pilihan ada di tangan Anda.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Saroja Kretek 12, SKT Dari Nojorono Tobacco International Dengan Sensasi Rasa Kretek Halus Khas Dan Mantap
Selamat malam,
Beberapa waktu ke depan mungkin menjadi waktu yang sangat tepat dalam membuat ulasan produk tembakau (yakni dalam bentuk rokok) mengingat bahwa ternyata waktu luang yang saya miliki cukup besar untuk melakukan hal tersebut. Mengingat bahwa perlu setidaknya waktu untuk bisa kembali seperti dahulu, pada masa-masa yang indah di kala itu. Aforisme ini sedikit menggambarkan suasana hati saya pada kali ini, harap maklum.
Review rokok kali ini akan mengulas produk yang sekiranya baru tersedia di pasaran dalam jumlah yang masih terbatas. Nama produk ini yakni Saroja Kretek, atau cukup disingkat sebagai Saroja saja untuk mempermudah dalam pembelian. Rokok yang diproduksi oleh PT Nojorono Tobacco International, diyakini oleh pihak mereka sebagai calon produk terlaris mereka. Mengingat bahwa rokok ini diluncurkan secara cukup massif, dan bila kita cek di Google (terkait produk ini) maka hasil penelusuran akan rokok ini akan mengarah kepada Press Conference dari peluncuran produk ini (pada tanggal 16 Mei 2023 lalu).
Berdasarkan Press Conference yang mereka adakan (dan muncul pada beberapa portal online terkemuka), rokok ini menyasar pada target yang terhitung cukup luas (yakni perokok muda berusia 18 Tahun ke atas dan juga kalangan yang tua) dengan wilayah penjualan berada pada daerah Jawa dan Sumatera, dengan target pasar utama rokok ini akan menyasar konsumen loyalis “mayoritas perokok SKT di Indonesia”, yakni bila dijabarkan secara penuh maka sesuai target pasar utama dari rokok ini, Saroja akan menyasar perokok dengan preferensi pilihan merek mereka dengan tipe utama rasa low flavor high impact (atau cukup disebut dengan tipe tobacco based, penulis) dengan pemimpin pasar utama yakni Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek. Berdasarkan Press Conference juga dipaparkan, bahwa pengembangan (brand architecture dan blend) rokok ini konon memakan waktu satu tahun, dengan filosofi utama yang ingin dijual rokok ini sebagai “pilihan yang membumi dengan harga yang bersahabat.”
Asal usul nama Saroja, yang juga dipaparkan pada Press Conference, diambil dari sebuah karya linguistik asal Jawa Tengah bernama “Tembung Saroja.” Tembung ini memiliki gabungan kata rangkap yang saling menguatkan satu sama lain, semisal pada kata “urip (iku) urup” yang dapat diartikan sebagai “hidup (itu) yang menghidupi (lainnya)”. Selain berkaitan dengan karya sastra “Tembang Saroja” bila kita cek di Google maka Saroja akan mengarah kepada sebuah nama lain dari tanaman Teratai. Makna dari Teratai yakni sebuah tanaman yang dianggap suci namun bisa hidup di daerah dengan air yang kotor. Teratai juga dianggap sebagai tanaman yang daunnya tahan terhadap air, jadi pada akhirnya ada dua makna yang digunakan pada kata “Saroja”. Pertama merupakan ikatan yang saling merangkap satu sama lain, kedua kualitas yang bisa dinikmati dengan harga yang sangat membumi.
Dengan mengusung fitur utama yakni “Harga Teman” produk ini diharapkan bisa menjadi salah satu penyokong utama dari volume produksi PT Nojorono Tobacco International, Kudus itu sendiri. Namun hal yang sebenarnya unik (seperti review yang saya buat pada umumnya) yakni pada rasanya. Apakah rasa rokok ini kemudian sekedar membumi dengan konsumen saja, atau bisa melampaui dari produk yang sudah ada di pasaran? Pertanyaan ini menjadi sangat rumit kala saya akan membahas rasa rokok ini, bisa melampaui dari produk yang sudah ada sebelumnya di pasaran. Mengapa rokok ini sekiranya bisa menjadi pilihan tepat yang kualitasnya melampaui produk serupa? Mari kita simak secara perlahan-lahan.
Mari kita review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu, harga rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 9.000 hingga 10.000 tergantung toko (meskipun harga jual pasti dari rokok ini yakni 10.000 per 12 batang, cukai Golongan III Rp. 8.800 untuk 12 batang). Kalau kita lihat secara harga jual, harga rokok terhitung sangat-sangat terjangkau, dan bisa menjadi awal penilaian yang baik untuk sebuah produk baru.
Secara nilai, harga rokok ini mencapai 10 dari 10.
Kemudian kita coba review kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Rokok ini memiliki warna dasar merah dan emas, dengan elemen utama pada bagian depan dan belakang kemasan menggunakan motif emboss menyerupai kain tenun yang sudah dimodernisasi. Aksen gabungan total dari kain tenun itu sendiri menggunakan motif emboss transparan yang menguatkan kesan solid dan membumi yang ingin dibawa oleh rokok ini. Terdapat tulisan SAROJA dengan font serif yang klasik, dengan penekanan gabungan dari dua elemen garis yang membentuk tulisan khas yang elegan, dengan penekanan utama pada huruf “O” yang di dalamnya terdapat lambang menyerupai bunga Teratai atau Seroja.
Tulisan SAROJA menggunakan emboss yang cukup halus dan terkesan solid saat diraba. Bagian tulisan SAROJA terdapat dalam kotak persegi panjang dengan model khas pita, dan dibawahnya terdapat tulisan 12 SIGARET KRETEK TANGAN dengan font khas Gotham yang modern. Bagian bawah tulisan terdapat penanda khas sebagai lanjutan dari pita pada tulisan SAROJA, dan di bagian bawah terdapat logo NOJORONO dan KUDUS sebagai penanda bahwa rokok ini dibuat oleh Nojorono Tobacco International.
Bagian samping kanan terdapat larangan jual, barcode dan kadar tar serta nikotin dari rokok ini (39mg Tar dan 2.3mg Nikotin, rokok ini memiliki kadar yang menyerupai dengan Dji Sam Soe 234). Bagian kiri kemasan terdapat penanda pelekatan pita cukai sepanjang bagian kiri kemasan hingga sedikit bagian atas dan bawah kemasan. Bagian atas kemasan terdapat tulisan SAROJA, dan panduan dari membuka kemasan rokok ini dengan bertuliskan “BUKA DI SINI” dan bagian bawah terdapat tulisan SAROJA dan produsen dari rokok ini (PT N.T.I. atau Nojorono Tobacco International, berlokasi di Kudus – Indonesia) serta kode produksi berupa tanggal produksi dari rokok ini.
Kemasan rokok ini sekilas memiliki daya tarik yang bagi saya pribadi cukup baik untuk sebuah rokok dengan harga dibawah 15.000. Terlebih dengan kemasan bawaan yang pada akhirnya bukan kemasan Soft-Pack, melainkan kemasan hard-pack dengan adanya motif khas emboss yang cukup baik. Sederhana namun cukup menjual.
Kemasan rokok ini saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya secara saksama untuk mulai membuka bagian penutupnya
Penutup rokok ini tampaknya memiliki model yang hampir serupa dengan Sampoerna Kretek, dengan model pembuka segel berada di bagian kanan penutup. Terdapat tulisan BUKA DI SINI untuk membuka bagian dalam penutup dari rokok ini. Untuk mempermudah saja, maka kita bisa merobek bagian samping kanan kemasan sembari mendorongnya ke arah kiri layaknya gambar di bawah berikut
Ketika kita bisa membuka bagian dalam kemasan, ternyata model penutup kemasan rokok ini sangat menyerupai apa yang ditawarkan Sampoerna Kretek produksi diatas tahun 2020. Buka lalu selipkan bagian penutup kemasan. Dapat dilihat bahwa bagian penutup kemasan pada rokok ini memiliki mekanisme penutup menyerupai lidah, layaknya gambar dibawah berikut
Untuk membuka bagian dalam kemasan, maka kita bisa menarik bagian dalam lidah ke luar dengan menarik sembari mendorong ke luar dengan menggunakan jari telunjuk layaknya gambar di bawah ini
Maka tampak bahwa rokok ini memiliki model bukaan yang serupa dengan Sampoerna Kretek secara umum. Anda harus membuka bagian segel penutup lalu sembari menarik bagian dalam lidah kemasan layaknya gambar di bawah berikut
(Posisi bagian lidah kemasan terbuka ke arah luar)
Batang rokok ini memiliki susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas sebesar 12 batang. Tampak bahwa bagian dalam rokok memiliki model tembakau berwarna terang yang cukup baik dan warna tembakau gelap yang tidak begitu dominan. Untuk menarik bagian dalam agar bisa mengeluarkan batang tembakaunya, maka Anda bisa menarik secara langsung ataupun memutarbalik posisi bagian kemasan ke arah bawah.
Kemudian kita coba tarik batang rokok ini secara saksama untuk melihat bagian batangnya
Tampak bahwa rokok ini memiliki panjang 78mm dengan diameter batang bervariasi tergantung pelintingan, dengan diameter bakaran sekitar 8mm dan ujung hisapan sebesar 7.4mm. Rokok ini pada dasarnya memiliki panjang yang cukup pendek untuk kelas rokok SKT, mungkin dimaksudkan agar sensasi hisapan yang ditawarkan bisa lebih halus dan lebih intens. Bagian burning area menggunakan model linear horizontal, dengan bagian batasan bakaran berwarna merah bertuliskan SAROJA.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa bawaan dari rokok ini merupakan gabungan dari rasa khas licorice, tangerine, dan honey yang berpadu baik dengan maple syrup, dalam intensitas rasa manis yang tampak tidak begitu kuat. Tampak juga rokok ini menggunakan Havana dan perisa Bourbon untuk menciptakan karakter rasa sweet-fermented yang tidak begitu kencang dan menimbulkan kesan rasa yang sangat khas dengan tipe natural type. Tampak pada saat pembakaran berlangsung, sensasi kuat dari mixture tembakau dengan saus natural type yang memiliki gabungan rasa vanilla, cocoa, dan juga licorice mulai tampak dengan intensitas rasa menengah. Adapun sensasi saus yang kemudian didominasi dari penambahan essens tangerine, licorice, dan sensasi manis khas syrup mulai memuncak dengan intensitas manis-gurih dalam kadar yang tidak begitu tinggi namun juga tidak begitu rendah. Rokok ini juga kental dengan unsur rasa vanilla yang pada akhirnya mengingatkan saya pada jenis rokok LTLN yang umum ditemukan di pasaran. Tidak seperti 234 ataupun saudara terdekatnya (Aroma SKT), rokok ini punya sensasi manis yang terbilang sangat halus dan terkesan tidak murahan. Hampir seperti apa yang bisa dirasakan pada spiced Pancake yang dipadukan dengan asam citrus tangy, namun dengan penekanan syrup yang terkesan sangat-sangat lembut untuk dirasakan.
Sensasi rasa yang sekilas mengingatkan saya pada gaya khas ramuan yang mengacu pada tipe rokok SKM LTLN ini, memiliki unsur sweet-fermented yang semakin dirasakan maka semakin nikmat untuk dihirup dengan saksama. Tampak jelas juga rokok ini mengandung perisa longan dan leci untuk menciptakan efek rasa netral yang mampu meningkatkan kadar bawaan saus sweet-fermented khas dari Bourbon dan Havana. Elemen spicy terdorong kuat dari penambahan dominan kayumanis, adas manis, pekak, dan beberapa rempah lain yang sekiranya membantu menciptakan karakter spicy yang sangat halus dan tidak mencolok. Tampak bahwa rokok ini menggunakan tipe cengkeh khas LTLN, yakni Cengkeh Manado dengan intensitas rasa yang terbilang sangat lembut untuk sebuah rokok kretek, tak tampak memiliki sensasi oily yang memang mencolok, dan memiliki kehangatan rasa yang cukup netral untuk sebuah tipe rokok natural type based. Tak tampak bahwa rokok ini punya sensasi panas yang dominan, cukup netral dari segi penekanan kehangatannya, dan tidak membuat tenggorokan terasa panas ataupun tak nyaman.
Elemen penggunaan tembakau yang terdapat pada rokok ini sekilas memiliki unsur yang sama dengan apa yang ditawarkan oleh rokok LTLN secara umum. Virginia yang ditanam dengan sangat baik, dengan kesan rasa manis alami yang mampu mendukung saus bawaan rokok ini, dengan elemen sedikit Burley ataupun analognya yang memiliki kesan smoky yang sangat lembut, dengan tembakau Madura gunung yang memiliki rasa nutty sangat halus dan tidak menusuk, serta beberapa penambahan tembakau semisal Temanggung dan Pakpie yang mampu menciptakan elemen rasa woody-nutty yang memiliki sensasi rasa yang tak nampak bahwa harga jual rokok ini yakni 10.000 untuk per bungkus. Mirip dengan apa yang disampaikan Clas Mild secara umum, namun dengan penekanan rasa nutty halus yang lebih kuat, dengan elemen earthy-spicy bawaan yang memanjakan lidah dan tenggorokan, dan tampak bahwa penekanan Virginia pada rokok ini menjadi dominan dalam menciptakan efek khas LTLN yang jarang ditemukan pada rokok Kretek Tangan.
Dikeluarkan lewat hidung, sensasi rasa bawaan rokok ini nampaknya mengeluarkan elemen nutty-smoky yang memiliki aroma sangat halus, bahkan terhituntg mungkin Kretek kelas menengah dengan aroma yang tidak begitu intens dan menarik untuk dinikmati. Tarikan rokok ini nampak tergambar dalam intensitas asap yang tidak begitu kencang, cukup solid dan mantap, namun dengan efek hembusan asap yang sekilas mudah untuk diuraikan. Tarikan halus khas LTLN yang bagi saya sendiri baru pertama kalinya menemukan dalam wujud kretek tangan, bahkan secara jujur saya harus mengakui meskipun rokok ini tidak memiliki filter, hembusan yang dikeluarkan sangatlah enteng untuk rokok yang memiliki kadar Tar sebesar 39mg. Efek hisapan tidak menimbulkan harsh yang kuat di tenggorokan dan rongga hidung, dengan sensasi throat hit yang terhitung hampir tiada untuk sebuah rokok murah. Impresi saya terkait rokok ini lebih tepatnya mirip dengan racikan khas LTLN yang dibuat dalam wujud Kretek Tangan. Apa yang membuatnya menjadi sangat halus, sampai saat ini sulit untuk dijelaskan secara penuh.
Durasi bakaran pada rokok ini terbilang cukup singkat, 15-17 menit dengan catatan saya mendapatkan durasi bakaran total sekitar 16 menit lebih. Hal tersebut mungkin berbeda untuk tiap individu, dengan catatan bahwa durasi bakar tersebut tergantung dari situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, faktor cuaca kala Anda menghisap rokok ini, dan faktor eksternal lain yang sekiranya mempengaruhi durasi pembakaran. Aftertaste dari rokok ini sangatlah mengesankan untuk sebuah rokok kelas menengah, dengan catatan bahwa aftertaste ini sering ditemukan pada rokok kelas LTLN, yakni sensasi rasa nutty-woody yang berpadu baik dengan elemen smoky natural, dengan kesan manis dan rasa gurih yang tidak berlebihan, dan juga sensasi rasa syrup-tangerine serta spicy yang sekiranya bertahan cukup lama di rongga mulut dan lidah, namun dalam intensitas menengah. Tidak tampak bahwa rokok ini memiliki aftertaste yang bertahan sangat lama di rongga mulut dan tenggorokan, terbilang cukup ideal untuk sebuah rokok kretek tangan dengan racikan yang bagi saya sangat impresif. Dan juga tak tampak bahwa mixture rokok ini memiliki intensitas rasa yang sangat kasar (layaknya 234 misalkan).
Rokok ini sebenarnya hampir tidak memiliki kelemahan secara berarti, kecuali sensasi panas di jari kala rokok ini mendekati batasan bakaran dan juga sensasi aroma yang cukup menempel baik khas Kretek Tangan. Terbilang bahwa rokok ini sudah dibuat dengan sedemikian baik, dengan sensasi rajangan yang juga sangat halus dan terkesan tidak murahan. Saya justru bingung kala harus memberi kelemahan yang secara umum harus saya ungkapkan untuk sebuah produk rokok yang memang harga berbanding jauh dengan kualitas yang bisa melampaui kompetitornya. Mengingat bahwa rasa yang disampaikan oleh rokok ini terbilang impresif dan bahkan melampaui produk serupa (semisal Wismilak Arja ataupun Sampoerna Kretek) ataupun produk yang harganya jauh diatasnya (semisal Dji Sam Soe 234). Apa yang saya sampaikan memang tak menjadi salah satu nilai jual utama yang disampaikan pada kesempatan kali ini, namun impresi saya pada rokok ini ada dalam satu kalimat: Sangat mengesankan namun dengan harga yang mengejutkan!
Untuk rasa sendiri, saya beri nilai 9.5 dari 10.
KESIMPULAN
Dari segi rasa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, Saroja menawarkan pengalaman yang sangat impresif untuk sebuah rokok Kretek dengan harga yang sangat terjangkau. Mungkin bila dikomparasikan lebih dalam dengan kompetitornya (semisal Sampoerna Kretek atau Wismilak Arja), rokok ini memang memiliki tipe rasa yang jauh lebih kalem dan lebih bersahabat (terutama bagi konsumen LTLN ataupun Putihan yang ingin mencoba rokok Kretek). Sebagai rokok yang masuk kategori entry level, pada akhirnya Saroja menawarkan fitur rasa yang berkualitas dan terkesan “tidak murahan” dan bahkan melampaui kategori serupa (atau yang lebih mahal) dengan rasa yang jauh lebih halus dan bersahabat.
Anggapan ini tentu bisa saja berbeda dengan apa yang Anda rasakan, namun sejauh ini, bagi saya yang bahkan lebih menyukai tipe LTLN untuk pilihan rokok Kretek, maka Saroja bisa menjadi opsi kala Anda ingin mencoba sensasi rokok kretek, dengan rasa yang sangat familiar nan sangat halus. Kelemahan rokok ini mungkin pada bagian kemasan yang tampak sedikit merepotkan, dan sensasi panas yang tampak ketika bakaran mendekati batasan akhir. Namun selebihnya rokok ini hampir tidak memiliki kelemahan yang sangat berarti bagi saya, meskipun posisi saya saat ini sudah jarang merokok tipe konvensional (dalam artian, elektrik).
Distribusi rokok ini konon sudah beredar di beberapa wilayah pulau Jawa dan Sumatera, dengan fokus utama (dari apa yang saya ketahui) pada sebagian wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Rokok ini memang tidak masuk pada wilayah tempat tinggal saya, yakni Jakarta Timur. Dan rokok ini hanya beredar pada warung, toko kelontong dan toko sembako (grosir) yang memang lengkap dalam urusan menjual rokok. Semisal minimarket mungkin akan menyusul suatu saat (namun dalam waktu yang sampai saat ini saya tak ketahui), namun besar kemungkinan ke depan akan masuk ke Alfa Group sebagai partner utama distribusi Nojorono Group itu sendiri. Selain Alfa Group mungkin agak sulit untuk dijual.
Untuk nilai rokok secara keseluruhan, angkanya bagi saya secara subjektif dan objektif, memiliki rata-rata 9.5 dari 10. Angka yang sebetulnya jarang sekali saya memberikan rate rokok dengan total keseluruhan yang tinggi. Terlebih bahwa keunggulan utama pada rokok ini ada di rasa dan harga, meski kemasannya memang agak sedikit merepotkan bila disimak pada bagian atas.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang bisa menghisap Kretek Tangan, atau Anda yang terbiasa merokok LTLN namun berusaha ‘sedikit’ naik tingkat ke arah rokok dengan tipe hisapan yang lebih berat, dan juga Anda yang penasaran dengan model SKT (bagi Anda yang belum pernah merokok SKT). Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi, tapi saya sendiri merekomendasikannya dengan penuh.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Mr. Brown BOLD 12, SKM Full Flavor Dari Djarum Group Dengan Keunggulan Papir Coklat Eksotis Dan Batang Besar
Selamat malam,
Menulis kembali bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, mengingat dalam menulis ulasan membutuhkan kemampuan fisik dan mental yang optimal, dan juga indera perasa yang dalam kondisi optimum. Mengingat bahwa tidak mudah melakukan ulasan dalam produk rokok, maka pada akhirnya saya cukup jarang kemudian untuk membuat ulasan produk beberapa waktu terakhir. Selain karena kesibukan, memulihkan diri dari berbagai capaian menjadi alasan bagi saya untuk beristirahat beberapa waktu belakangan. Anggap saja bahwa pembuka kali ini menjadi gerbang pembuka untuk menulis kembali.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membuat review terkait salah satu produk yang sebenarnya sudah (cukup) dikenal oleh masyarakat, namun terhitung tahun lalu mendapatkan treatment dari segi flavoring yang lebih kuat dan ukuran yang lebih tebal. Produk ini kemudian dinamakan sebagai Mr. Brown BOLD, sebuah produk yang dihasilkan sejak tahun 2022 lalu, namun peluncuran pada tahun 2022 lalu masih terbatas pada beberapa wilayah saja (terlebih khusus pada beberapa wilayah Jawa). Namun pada pertengahan tahun 2023 ini, rokok ini kemudian bisa ditemukan di beberapa wilayah pinggir dari Jabodetabek dan Banten (khususnya di Kota Tangerang dan mungkin saja, Bekasi).
Tidak banyak informasi yang saya dapatkan terkait produk ini, meskipun nyatanya merek Mr. Brown ini sebenarnya merupakan merek yang sudah dikenal oleh beberapa kalangan dari masyarakat Indonesia. Produk yang bisa dikatakan memiliki embrio dari racikan lama Djarum Group ini, kemudian menyasar pada kategori rokok SKM dibawah 16.000 per bungkusnya, dan bisa dikatakan menjadi salah satu pilihan yang sebenarnya unik untuk dicoba. Mengingat bahwa pada rokok ini menawarkan fitur yang tidak dimiliki oleh kompetitornya dengan harga serupa, yakni papir coklat eksotis yang ditunjang dengan adanya filter dengan ukuran yang lebih tebal (dan rasa juga yang lebih tebal, pastinya). Adapun alasan mengapa saya belum pernah mengulas produk Mr. Brown yakni dari segi penjualan cukup sulit untuk ditemukan (meskipun saya pernah mencoba, kalau boleh jujur). Akan tetapi kala saya mencoba rokok ini, pada dasarnya memiliki keunikan yang sama saja dengan Mr. Brown regular 12.
Mr. Brown BOLD kemudian menawarkan sensasi rasa kretek yang sebenarnya tidak begitu lazim untuk sebuah rokok Kretek Filter. Sebagai bocoran, bahwa gaya rokok ini memiliki citarasa yang hampir setara dengan rokok Djarum Black regular. Tidak begitu manis, namun kaya akan citarasa khas paduan rempah, yang sebenarnya sudah sulit ditemukan di pasaran Indonesia secara umum. Model rokok ini bahkan lebih cocok bagi Anda yang pada dasarnya sehari-hari merokok tipe SPM (atau rokok putih untuk mempermudah saja). Dan Mr. Brown BOLD pada dasarnya merupakan tipe Kretek Filter yang punya ciri khas tersendiri, yakni papir coklat untuk menciptakan kesan mewah bagi Anda yang menginginkan gaya tersendiri kala merokok. Itu sekilas interpretasi saya terkait dengan produk ini.
Baiklah, itu sedikit pengantar terkait dengan bagaimana produk ini pada akhirnya bisa dimaknai dengan baik. Mari kita coba ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Produk ini saya dapatkan sebagai hasil kiriman dari salah satu kerabat, ia mengabarkan harga rokok ini didapatkan dengan rentang 14.000-15.000, dengan harga jual di poster sekitar Rp. 14.000,- (cukai 2023 golongan IIA sebesar Rp. 15.325,- per 12 batang). Rokok ini kemudian memiliki nilai jual yang pada akhirnya cukup ‘seksi’ kala melihat rokok Kretek Filter secara umum untuk golongan II dengan rentang 13.000-17.000 per bungkus isi 12 batang. Anggap saja harga rokok ini sangatlah kompetitif.
Untuk harga sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba kaji bagian kemasan secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar gabungan dari coklat tua, emas, dan merah gelap (yang menjadi warna dasar dari lini Mr. Brown secara umum). Tampak bahwa bagian depan dan belakang kemasan rokok ini terdapat elemen persegi panjang berwarna merah gelap secara vertikal sebanyak enam buah (dilengkapi dengan efek gradien ke warna coklat) dan outline sebanyak tujuh buah berwarna emas, dan bagian persegi panjang tersebut kemudian terpotong dengan satu persegi panjang horizontal dengan outline berwarna emas dan bagian dalam berwarna merah gelap (yang juga dilengkapi efek gradien ke warna gelap). Terdapat tulisan MR. BROWN dengan warna emas dan font serif, logo mahkota dengan warna emas, dan tulisan BOLD dengan warna putih. Tulisan MR. BROWN dan BOLD dilengkapi dengan drop shadow dan emboss halus. Pada bagian bawah rokok ini terdapat tulisan 12 KRETEK FILTER, menandakan bahwa rokok ini merupakan rokok SKM Full Flavor.
Bagian kanan kemasan terdapat logo buanglah sampah pada tempatnya dengan warna putih, logo MR. BROWN BOLD yang tidak dilengkapi dengan efek emboss, dan kadar Tar dan nikotin (37 MG Tar dan 1.6 MG Nikotin, urutan tulisan Tar di bagian atas dilanjutkan tulisan kadar Nikotin). Bagian kiri kemasan terdapat larangan jual, penanda pita cukai yakni SKM, dan barcode. Bagian atas terdapat logo MR. BROWN BOLD dengan tanpa adanya efek emboss, dan bagian bawah rokok ini terdapat nama pabrik dan kode produksi. Produk rokok Mr. Brown pada dasarnya merupakan produk dari PT. Stevania Ultra Tobacco, merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Djarum Group secara umum, berlokasi di Kudus, Indonesia. Kode produksi menggunakan model yang sama dengan rokok Djarum kebanyakan, dan produk ini saya dapatkan pada tanggal produksi 22 Mei 2023 lalu.
Kemasan rokok ini terbilang cukup baik, bahkan meskipun kemasan rokok ini mengacu secara penuh dengan kemasan Mr. Brown versi regular, akan tetapi apa yang disampaikan pada kemasan rokok ini cenderung lebih tebal dan modern. Untuk kemasan rokok ini saya beri nilai 9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksama
Rokok ini menggunakan model frame dengan warna coklat gelap dan bagian foil menggunakan warna emas. Pada dasarnya bagian dalam rokok ini tampak terlihat biasa saja, tidak ada yang istimewa.
Kemudian kita coba tarik foil rokok ini secara saksama
Bagian dalam rokok ini tampak menggunakan tipping paper dengan warna coklat tua, yang memberi kesan mewah dan elegan. Susunan batang rokok ini yakni 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas isi sebesar 12 Batang.
Kemudian kita coba ambil salah satu batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 88mm dengan diameter batang sekitar 8mm atau kurang, anggap saja rokok ini memiliki kesamaan dengan tipe batang rokok Bold secara umum. Ukuran batang yang termasuk tebal untuk sebuah rokok Kretek Filter, yang secara umum memiliki diameter 7.8mm atau kurang. Tampak bahwa bagian papir rokok ini menggunakan warna coklat gelap, yang bisa diartikan bahwa model papir seperti ini mampu menimbulkan kesan elegan dan eksotis, serta menambah gaya kala merokok. Tipping paper pada rokok ini menggunakan motif cork dengan warna papir yakni coklat tua, dilengkapi dengan batasan tipping paper yakni dua garis merah yang mengapit tulisan MR. BROWN BOLD dan lambang makhota khas.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa yang dikeluarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari beberapa unsur rasa, yakni paduan dominan dari maple syrup dan cocoa serta unsur rempah kayumanis yang dominan, yang juga kemudian dipadukan dengan unsur rasa manis fruity-fermented dari gabungan ceri, sedikit unsur raspberry, dan nangka. Bila dirasakan berulang kali maka sensasi rasa manis yang pada akhirnya ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya tidak begitu semanis yang dibayangkan. Tampak ketika pembakaran berlangsung, sensasi rasa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini merupakan turunan dari full flavor buatan Djarum secara umum, dengan mengusung rasa maple syrup yang cukup terasa, sensasi rasa fruity yang merupakan gabungan dari pisang, longan, ceri, nanas, raspberry dan nangka, meski pada akhirnya sensasi fruity yang ditawarkan oleh rokok ini terkesan terpendam banyak dengan unsur fermented khas dari Madura Extract dan Havana.
Adapun rokok ini sedikit mengandung unsur minyak atsiri yang menjadi ciri khas dari rokok Djarum pada umumnya, sekiranya rosemary dan sedikit peppermint cukup membantu menciptakan ciri khas rasa aromatik yang berimbang. Ada sedikit unsur moka yang membuat aroma rokok ini menjadi ciri khas dari produk tier 2 Djarum Group itu sendiri, namun hanya bisa dirasakan secara samar-samar. Sensasi dominan yang kemudian dijual oleh rokok ini yakni dalam sensasi gurih khas (meskipun tidak sampai taraf buttery) yang berimbang dengan efek dominan dari spicy berupa kayumanis. Model rokok yang pada akhirnya ditawarkan akan mengarah kepada Kretek yang dimodifikasi untuk konsumen Luar Negeri, yang menginginkan gaya kayumanis yang pekat namun terkesan netral. Bagi saya pribadi bahwa rasa yang ditawarkan oleh rokok ini hampir menyerupai dengan gaya yang disampaikan oleh Djarum Black, namun dengan penekanan note cocoa yang lebih pekat dan unsur rasa mocca yang khas.
Model rokok ini terkesan eksotis dan tidak menawarkan sensasi rasa yang tebal secara manis, akan tetapi sensasi eksotis dari kayumanis dominan menjadi nilai kunci dari rasa khas dari Mr Brown secara umum. Namun pada rokok ini terkesan lebih tebal dan lebih kuat, meski nyatanya agak terpendam mengingat rokok ini merupakan tipe low flavor. Elemen spicy yang dominan kayumanis kemudian diimbangi dengan sedikit adas manis, pekak, dan sedikit kapulaga, dengan catatan bahwa rasa spicy lain hanya dianggap sebagai penyeimbang belaka. Cengkeh yang ditawarkan mungkin hampir setara dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum Super, dengan tipe aromatik yang tebal dan sensasi oily yang tidak begitu kental, dan dirajang secara halus. Hisapan cenderung memiliki efek yang netral, tidak muncul sensasi hangat yang berlebihan di rongga mulut ataupun tenggorokan. Meskipun batang rokok ini kemudian memiliki ukuran yang besar, akan tetapi efek hisapan cenderung tidak menimbulkan sensasi yang mengganggu.
Model racikan rokok ini hampir setara dengan apa yang ditawarkan dari Djarum Black secara umum. Tipe rokok eksotis yang mengandung Virginia untuk menciptakan kesan manis alamiah namun tak pekat, elemen Madura Gunung yang menciptakan nutty halus yang baik, dan beberapa tembakau lauk semisal Temanggung, Boyolali dan Pakpie yang menyempurnakan efek halus nutty yang ingin dijual oleh rokok ini. Racikan yang terbilang cukup seimbang nan memiliki sensasi nutty halus dan smoky alamiah, bisa saya rasakan namun elemen smoky yang kemudian terkandung dalam rokok ini tanpa memiliki sensasi Burley tebal khas yang mungkin akan memperkuat elemen smoky dari rokok ini. Tampak juga bahwa racikan tembakau pada rokok ini memiliki efek slow-release yang pada akhirnya membuat efek mengenyangkan pada rokok ini tidak begitu kuat.
Bila dikeluarkan sejenak melalui hidung, hembusan aroma gurih diperkaya dengan unsur nutty yang sangat lembut dan aroma cocoa mungkin menyiratkan bahwa rokok ini memang memiliki aroma gurih khas yang kental dengan unsur Madura. Efek tarikan yang kemudian dijual oleh rokok ini mungkin memiliki efek kepulan yang tebal (mengingat kadar Tar yang tinggi), namun dengan efek khas yang sangat halus dan bila dihembuskan maka cenderung mudah untuk terurai. Harshness sedikit memiliki kontribusi akan sensasi rasa tak nyaman di tenggorokan, meski kemudian tidak begitu terasa, dan throat hit yang dikeluarkan oleh rokok ini pada dasarnya tidak begitu intens. Cenderung pada akhirnya memiliki sensasi leafy kering khas dan intens pada bagian akhir hisapan.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini mencapai 13-15 menit, dengan angka total bakaran yang saya capai pada sesi kali ini sekitar 14 menit lebih. Angka ini tentunya tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala Anda menghisapnya, dan faktor cuaca kala Anda menghisap rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan oleh rokok ini pada akhirnya mengarah pada sensasi gurih khas yang disempurnakan dengan elemen cocoa dominan, mocca yang cukup intens dan kayumanis sebagai penutup, dan elemen kering khas yang membuat tenggorokan sedikit tak nyaman pada akhirnya. Anggap saja bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya sedikit hambar, dengan rasa akhir aromatik kuat yang terasa kental di tenggorokan dan rongga mulut. Elemen fruity tidak begitu terasa pada akhirnya kala hisapan mencapai batas akhir bakaran.
Kelemahan rokok ini pada dasarnya memiliki rasa yang tak lazim untuk sebuah gaya rokok Kretek Filter yang ditemukan di pasaran. Rokok ini termasuk rokok kretek dengan gaya khas Djarum yang hambar untuk sebuah rokok full flavor, bisa dibilang bahwa gaya rokok ini merupakan gaya rokok full flavor dengan Tar tinggi namun dengan sensasi hisapan yang terkesan memiliki efek slow-release khas Djarum secara umum (yakni dengan efek sensasi hisapan yang terkesan terhantarkan cukup lama untuk mendapatkan efek hisapan yang khas). Ada banyak rasa khas yang kemudian justru terpendam kala rokok ini pada akhirnya dibakar, meskipun secara aroma rokok ini pada akhirnya meninggalkan kesan aroma yang harum nan intens. Selain itu kelemahan yang ditawarkan oleh rokok ini yakni rokok ini termasuk rokok tebal yang durasinya sangat cepat. Perhitungan saya seharusnya menyatakan bahwa rokok ini memiliki durasi bakar lebih dari 15 menit, namun ternyata hal tersebut tidak tercapai pada rokok ini.
Meskipun rokok ini pada akhirnya memiliki rasa terpendam (bahkan cukup hambar) kala sesi menghisap berlangsung, namun apa yang disampaikan pada rokok ini terbilang cukup unik untuk sebuah rokok Kretek Filter. Tidak begitu manis, bahkan cenderung netral dan juga berkat papir eksotis ini sekiranya bisa menjadi nilai lebih untuk bergaya kala sedang merokok bersama dengan teman. Anggap saja begitu.
Untuk nilai rasa rokok ini saya beri nilai 8.6 dari 10.
KESIMPULAN
Tidak banyak rokok yang menawarkan papir dengan warna khusus, meskipun belakangan ini bisa ditemukan rokok dengan warna papir bermacam-macam. Mr. Brown BOLD bisa menjadi salah satu contoh dari rokok yang menggunakan papir eksotis berwarna coklat tua. Sedikit menyiratkan bahwa rokok ini banyak mengacu pada apa yang dijual Djarum pada era terdahulu, namun dengan gaya yang tetap modern dan kesan eksotis. Apa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan racikan lama Djarum yang tidak begitu familiar untuk dinikmati. Cukup memiliki efek rasa yang pas namun tidak begitu gamblang dari segi kesan rasa yang ingin dijual. Bahkan banyak note rasa yang terpendam kala sesi merokok berlangsung. Sebuah kelebihan sekaligus kekurangan yang bisa dimaknai tergantung bagaimana cara Anda memandangnya. Anggap saja begitu.
Untuk distribusi, (mengingat bahwa saya tidak memiliki info yang kuat terkait rokok ini), rokok ini pada dasarnya hanya dijual di beberapa wilayah di Indonesia. Untuk Jabodetabek misalnya, sekiranya hanya dijual di warung-warung ataupun grosir di pinggiran Jabodetabek yang menjualnya. Untuk minimarket sendiri sepertinya bukan menjadi tempat penjualan dari Mr. Brown secara umum, ya meskipun bahwa potensi rokok ini (terlebih papir yang berwarna coklat eksotis) bisa menjadi opsi yang baik kala Anda mencari rokok SKM Entry Level dengan harga yang tentunya baik. Mungkin ke depan rokok ini akan bisa setara dengan apa yang ditawarkan oleh FORTE, meskipun papir rokok ini bukanlah reconstituted tobacco sheet, alias rokok ini menggunakan papir coklat biasa.
Nilai keseluruhan rokok ini sekitar 8.86 dari 10, artinya bahwa keunggulan rokok ini terletak pada harga yang bersahabat dan kemasan yang oke. Namun rasa pada rokok ini memang bagi saya pribadi kurang begitu familiar, dan terkesan asing. Meskipun bahwa rasa rokok ini memang lebih cocok kala Anda memang menyukai Kretek Filter dengan gaya rasa yang tidak begitu gamblang. Anggap saja begitu.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda memang suka dengan gaya SKM yang tidak memiliki rasa yang gamblang dan tidak menginginkan efek sesegera mungkin kala menghisap, dan juga bagi Anda yang mencari rokok dengan papir coklat eksotis. Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Djarum 76 Mangga 12, SKT Dari PT Djarum Dengan Paduan Sensasi Mangga Manis Legit Dan Kretek Khas Kudus
Selamat malam,
Membuat tulisan yang paripurna bukanlah sebuah hal yang mudah pada akhirnya untuk dilakukan. Kejelian, kenetralan dari pihak yang mengamati, dan bebas dari nilai apapun menjadi satu hal yang mengawali tulisan kali ini. Adapun yang mungkin menganggap saya berasal dari pihak tertentu bukanlah sebuah jawaban yang pada akhirnya bisa menjawab dari apa yang saya tuliskan sejauh ini. Pengantar kali ini seakan menegaskan bahwa posisi saya terkait rokok berada pada tingkatan netral yang tidak memihak siapa-siapa. Harap maklum.
Tulisan kali ini seakan menjadi salah satu sesi yang menurut saya cukup istimewa, mengingat bahwa saya baru saja mendapatkan produk yang sejatinya tidak dijual untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Produk ini konon hanya menjangkau wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur saja, dan nama produk yang saya akan ulas pada kesempatan kali ini, yakni Djarum 76 Mangga, atau 76 Mangga terkesan lebih baik. Produk yang dapat diasumsikan bahwa pengembangan produk ini memakan waktu tahunan tersebut, kemudian menjadi opsi yang bisa diambil kala Anda mencoba paduan dari rasa ekstrak mangga alami yang memiliki kekentalan dan legit yang mumpuni, dengan tingkatan rasa manis yang pas, dan memiliki unsur yang pada akhirnya saya sebut sebagai “mangga yang kompleks.” Mengapa saya sebut sebagai mangga yang kompleks?
Mungkin tidak akan terpikir oleh benak konsumen bahwa paduan rasa mangga legit dengan paduan rempah dan racikan khas dari Kretek khas Kudus menjadi satu hal yang istimewa, namun pada kesempatan kali ini saya mencoba menjawab mengapa paduan tersebut pada akhirnya bisa dikatakan pas dan bisa dinikmati di berbagai suasana. Ada anggapan di luar sana bahwa menikmati Kretek Tangan hanya bisa dinikmati pada saat waktu dingin dan membutuhkan kehangatan lebih. Namun keistimewaan dari rasa mangga yang legit dan menyegarkan, yang pada akhirnya ditunjang dengan rasa kretek yang berkesan netral kala dihisap, pada dasarnya menjadi opsi yang cukup baik kala Anda menginginkan sesuatu hal yang berbeda.
Terutama membicarakan sensasi buah khas Nusantara yakni mangga (dengan paduan racikan 76 yang dimodifikasi sedemikian rupa), tentu bahwa ide eksperimental ini menjadi satu hal yang seksi kala mengingat bahwa produk serupa sudah dijual di pasaran terbilang sukses (misalkan Esse Punch POP atau Edge Punch dari KT&G yang menawarkan sensasi rasa mangga dengan kretek filter khas Indonesia). Mengingat bahwa produk serupa tersebut nyatanya dijual dalam wujud SKM atau Kretek Mesin, dan secara cukai bahwa kategori cukai SKM sudah sangat tinggi di pasaran (berikut dengan alasan preferensi budaya Indonesia yang memiliki preferensi baik pada Kretek Tangan), pada akhirnya PT Djarum berusaha menciptakan inovasi terkini, dengan menggabungkan rasa mangga legit dengan racikan Kretek khas Kudus yang sudah dimodifikasi.
Tentu ide yang dikatakan cukup unik ini diharapkan bisa laku di pasaran, mengingat bahwa preferensi rokok High Tar di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Selain itu bahwa dengan adanya variasi rasa, paling tidak bahwa perokok High Tar di Indonesia bisa memiliki opsi kala sedang bosan dengan Kretek Tangan hariannya. Mungkin ini yang sekilas mendasari “Sensasi (Khas) Nusantara” dari lini Djarum 76 itu sendiri kemudian dikembangkan, dengan tujuan agar konsumen Djarum 76 (ataupun kretek Djarum secara umum) tidak lari ke kompetitor yang menawarkan sensasi rasa beragam. Tidak banyak informasi yang kemudian bisa didapatkan terkait rokok ini, selain informasi dari situs resmi (yang ada pada QR Code di bagian samping kemasan).
Baiklah, itu sedikit pengantar dari bagaimana pada akhirnya rokok ini harus dimaknai dengan baik. Mari kita coba ulas produk ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk harga rokok ini, mengingat saya membeli dengan kuantitas satu (1) slop dari salah satu member yang ada pada grup WhatsApp Review Rokok+ (permintaan grup bisa lewat chat via WhatsApp), maka rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 13.400,- per bungkusnya, meskipun bahwa pada dasarnya rokok ini dijual dengan harga retail yang disarankan sebesar Rp. 14.000,- per bungkus (cukai golongan IA sebesar Rp. 15.000,- per 12 batang).
Mengingat bahwa saya membeli rokok ini melalui kerabat, maka ongkos kirim pun kemudian dikenakan kepada saya pribadi sebesar 19.000 dari daerah Sleman, Yogyakarta ke Jakarta Timur. Jadi anggaplah bahwa saya membeli rokok ini lebih mahal bila dibandingkan dengan harga ketika saya membeli langsung di toko. Kita anggap saja bahwa rokok ini saya dapatkan dengan harga 14.000 sesuai harga jual yang disarankan. Bagi saya harga rokok ini terbilang cukup terjangkau pada akhirnya, bila dibandingkan dengan harga jual rokok SKT Golongan I lain yakni diatas 15.000 per bungkusnya.
Harga rokok ini pada akhirnya saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasannya secara saksama dan perlahan-lahan
Kemasan rokok ini pada dasarnya menggunakan palet warna gabungan kuning dan hijau, dengan warna lain pada kemasan rokok ini yakni rose gold, putih, dan orange. Bagian depan kemasan pada rokok ini menggunakan pola kemasan berupa garis yang membentuk helaian daun dengan wujud modern, dengan tujuan untuk meningkatkan kesan bahwa rasa rokok ini segar, dengan warna outline yakni abu-abu. Selain itu, pola pada kemasan rokok ini menggunakan warna gradasi dari warna kuning ke hijau muda, melambangkan bahwa rokok ini memiliki kesan rasa mangga yang kuat. Bagian kiri kemasan terdapat tulisan DJARUM dengan latar warna merah dan kuning, untuk menegaskan bahwa produk ini dibuat oleh PT Djarum.
Terdapat lambang pohon mangga pada bagian kiri kemasan, dengan dua helai daun mangga dan empat buah mangga yang dilengkapi gradasi, hal ini menegaskan bahwa rokok ini memiliki rasa mangga. Bagian utama pada kemasan rokok ini yakni terdapat logo 76 dengan warna lingkaran luar yakni rose gold dengan elemen hologram, dan tulisan 76 dengan warna putih dalam latar orange. Terdapat juga tulisan MANGGA dengan warna putih dan outline berwarna hijau. Tulisan MANGGA dilengkapi dengan efek emboss untuk menciptakan kesan tegas bahwa rasa rokok ini yakni mangga. Di bagian bawah terdapat penanda khas lini 76 yakni 12 di tengah, diapit dengan tulisan SIGARET KRETEK.
Bagian belakang memiliki kesamaan dengan apa yang ditawarkan pada bagian depan kemasan, hanya saja ukuran logo 76 dan tulisan mangga (beserta elemen pohon mangga) menjadi lebih kecil, mengingat bahwa terdapat deskripsi yang jelas terkait rokok ini. Deskripsi singkat pada rokok ini yakni “Cita rasa mangga asli Nusantara memberikan sensasi segar” yang menandakan bahwa sensasi rokok ini pada dasarnya memiliki sensasi segar dari penambahan aroma mangga. Tampak bahwa pada saat ini PT Djarum mulai berani kembali memasang deskripsi singkat pada bagian belakang produk.
Bagian samping kanan terdapat QR Code bertuliskan SCAN DI SINI berwarna putih (catatan, untuk pertama kalinya Djarum memanfaatkan teknologi QR Code sebagai media promosi) dan QR Code tersebut berada pada latar merah dengan outline hijau. QR Code tersebut kemudian bila di scan akan mengarah kepada situs Djarum 76, yakni djarum-76.com. Di bagian bawah QR Code terdapat tulisan Cita Rasa Mangga Alami dengan elemen mangga yang dilengkapi helaian daun, serta kadar tar dan nikotin (2.3mg Nikotin dan 37mg Tar, lebih enteng bila dibandingkan 76 Regular).
Bagian kiri kemasan terdapat larangan jual dan barcode. Bagian atas terdapat pembuka yang dilekatkan dengan pita cukai dengan latar kuning, dan bagian bawah terdapat logo 76 Mangga dengan outline logo berwarna hijau. Produk ini diproduksi oleh PT Djarum, Kudus dan produk yang saya dapatkan kali ini diproduksi pada tanggal 31 Juli 2023 lalu, dengan kode batch produksi pada rokok ini yakni diproduksi pada line produksi ke-14. Rokok ini pada dasarnya masih terhitung sangat segar dan sangat layak untuk dikonsumsi, mengingat produk ini sepertinya didistribusikan dengan cepat.
Kemasan rokok ini tampak sangat menjual dan sangat baik. Nilai kemasan pada rokok ini yakni 9 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya secara saksama untuk membuka kemasannya
Model penutup pada kemasan rokok ini memiliki kesamaan dengan model kemasan Djarum 76 secara umum, dengan model kemasan hard pack dan penutup yang bisa dibuka kembali. Hal ini mengingat bahwa konsumen pada dasarnya tidak akan menghabiskan sekaligus dalam menikmati rokok ini.
Untuk membuka kemasannya, maka kita bisa menarik bagian lidah penutup yang ada pada bagian dalam penutup lalu menariknya ke bagian atas
Kemudian bila berhasil terbuka maka kita bisa melihat bagian dalam dari kemasan rokok ini secara saksama
Tampak bahwa bagian dalam kemasan rokok ini menggunakan lidah dalam dengan warna berlainan, yakni kuning dan hijau muda. Bagian dalam tampak terbungkus dengan plastik, dengan tujuan untuk menjaga aroma tetap terjaga secara baik. Tampak juga bagian dalam rokok ini menggunakan susunan 6 di bagian depan dan 6 di bagian belakang, dengan kuantitas total sebesar 12 batang.
Dikarenakan rokok ini menggunakan pelindung berupa plastik, maka kita bisa mengeluarkan bagian rokok ini secara penuh
Dan untuk membuka plastik dari rokok ini bisa merobek bagian samping kanan atau kiri dari plastik tersebut. Atau kalau misalkan ingin menghabiskan seluruhnya maka bisa merobek plastik secara penuh. Ini tergantung preferensi Anda pribadi.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini memiliki panjang sebesar 84mm khas rokok SKT secara umum, dengan diameter bakaran dan hisapan dengan angka rerata sebesar 8mm atau lebih, tergantung dari hasil pelintingan yang dilakukan oleh tiap pelinting. Bagian burning area pada rokok ini menggunakan papir dengan burning area horizontal khas PT Djarum, di beberapa batang tampak factory mark pada bagian papir bertuliskan DJARUM, yang menandakan keaslian dari rokok Djarum itu sendiri. Bagian batasan bakaran terdapat tulisan DJARUM 76 berwarna putih dalam latar kuning dan outline hijau, dan tulisan mangga dengan warna kuning.
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Ketika sebelum dibakar, sensasi rasa bawaan yang ditawarkan oleh Djarum 76 Mangga merupakan paduan rasa dari ekstrak mangga (berupa manisan mangga, kemungkinan impor dari Filipina) yang sudah diperkuat dengan perisa identik alami mangga, dengan adanya efek sensasi rasa kenyal nan lengket khas, yang pada akhirnya memiliki intensitas rasa manis yang terkesan sangat manis dan pekat. Rasa tersebut kemudian dilengkapi dengan efek rasa masam dari mangga yang sepertinya sudah terangkat dan terbantukan dengan beberapa komponen saus fruity khas Djarum itu sendiri. Namun ketika dibakar, elemen rasa mangga yang sangat pekat di awal tersebut menjadi agak samar namun tetap dinikmati secara baik, mungkin karena efek dari pembakaran tembakau dan cengkeh pada saat bakaran berlangsung.
Elemen mangga yang kemudian bisa dirasakan pada rokok ini merupakan mangga legit nan segar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, dengan efek gelatin yang memiliki sensasi kenyal dan rasa juicy yang tidak begitu kental. Mungkin mangga yang digunakan pada rokok ini merupakan perisa yang sudah melalui proses enkapsulisasi dengan bantuan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk membuat efek rasa mangga menjadi lebih stabil pada suhu panas. Adapun efek rasa mangga yang mulai bercampur dengan saus kretek khas 76, kemudian tergambar dibantu dengan adanya beberapa perisa fruity khas, diantaranya salak dan longan untuk meningkatkan efek acidity dan rasa khas, dengan catatan bahwa ada unsur fermented khas dari penambahan rasa bourbon dan nanas, dengan bantuan rasa lain yakni adanya rasa havana, licorice, dan cocoa yang cukup kental pada akhirnya. Tampak bahwa terdapat elemen lain yang kemudian dimaksudkan untuk mengamplifikasi rasa mangga yang lebih baik.
Sensasi mangga yang kemudian dianggap sebagai perisa alami tersebut, kemudian bercampur baik dengan unsur rasa spicy khas dari penambahan dominan vanilla dan kayumanis, diperkuat dengan beberapa elemen rempah khas Kretek Kudus yakni andaliman, pekak, kapulaga, dan jintan. Tampak bahwa cengkeh yang digunakan pada rokok ini terbilang cukup netral, dengan aroma lembut khas dari cengkeh Manado yang mumpuni. Sensasi mangga yang kemudian ditawarkan kemudian mangga dengan paduan rempah dan gelatin, hal ini dimaksudkan untuk menciptakan rasa mangga yang lebih alami dan lebih hangat, meskipun cukup netral pada akhirnya kala dihisap. Tampak bahwa hisapan dari rokok ini terbilang tidak sepanas dari apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 secara umum. Cenderung bersahabat di tenggorokan dan tidak tampak secara eksplisit bahwa rokok ini merupakan produk turunan 76 secara umum.
Komponen tembakau yang kemudian bisa dirasakan merupakan racikan dari Djarum 76 yang sepertinya sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar bisa menghantarkan rasa mangga dengan baik. Tampak mungkin bahwa rokok ini menggunakan Tembakau Virginia untuk menciptakan rasa manis sekaligus membuat ramuan khas mangga menjadi lebih gamblang, Madura gunung dengan sensasi rasa nutty yang tampak sangat halus dan menciptakan sensasi aromatik khas Djarum, beberapa tembakau lauk semisal tipe Srintil tampak terasa, dengan paduan elemen Temanggung, Boyolali, Pakpie, dan Kesturi untuk menciptakan elemen rasa khas 76 namun tetap mampu menawarkan efek rasa tembakau yang kuat, akan tetapi juga racikan tersebut dituntut untuk menghantarkan rasa mangga yang baik. Tampak bahwa sensasi rasa tembakau yang kemudian ditawarkan cenderung mulai menguat pada pertengahan bakaran, dengan rasa khas yang sedikit earthy dan tampak bahwa karakter bawaan tembakau yang dijual oleh rokok ini lebih netral bila dibandingkan dengan apa yang ditawarkan 76 secara umum.
Dikeluarkan lewat hidung, sensasi aroma mangga tampak samar, namun dengan unsur aroma cocoa dan licorice yang tampak memiliki kesan baik. Tarikan tampak memiliki efek hisapan yang tidak begitu solid, dengan efek kepulan yang tampak mudah terurai, ringan untuk dinikmati dan mudah untuk dihisap pada akhirnya. Elemen harshness tampak muncul tidak begitu signifikan, dengan hampir tiadanya efek rasa menggelitik di tenggorokan, dengan efek throat hit yang terbilang tidak begitu intens, sangat baik, dan tampak bahwa rokok ini ramah untuk tenggorokan. Efek rasa akhir yang pada akhirnya terbilang sebagai penutup merupakan paduan dari ekstrak mangga yang sepertinya mulai memudar pada akhir bakaran, dengan intensitas dominan dari rasa bourbon yang sepertinya banyak terinspirasi dari rasa rokok LTLN, dengan unsur akhir cocoa dan licorice yang tampak mulai menguat. Mixture khas 76 kemudian menjadi tampak tidak begitu intens pada rokok ini.
Durasi bakar yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup singkat untuk sebuah rokok Kretek Tangan, yakni sekitar 13-15 menit, dengan angka yang saya dapatkan kala sesi berlangsung mencapai 14 menit lebih. Namun hal tersebut tergantung dari bagaimana cara Anda menghisapnya, situasi dan kondisi kala menghisap, dan faktor cuaca kala menghisap rokok ini. Aftertaste yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini merupakan gabungan dari rasa mangga yang manis dan memiliki intensitas yang sangat lengket, sensasi nutty-gurih dan hangat dari penambahan tembakau dan rempah khas 76 yang melegenda, adanya unsur licorice, vanilla, dan cocoa yang tampak begitu kuat, dengan rasa sedikit smoky pada rongga mulut dan tenggorokan.
Kelemahan rokok ini tampak bahwa rokok ini tidak seperti rokok 76 secara umum yang memiliki unsur kepadatan yang sangat dominan, cenderung meninggalkan kesan bahwa sensasi bakaran pada rokok ini sangat cepat. Mungkin hal tersebut untuk mengakomodasi perokok SKM yang mencari sensasi lebih dari segi mangga. Selain itu bahwa rokok ini pada akhirnya memiliki sensasi mangga yang memudar pada pertengahan bakaran, dengan efek panas pada jari dan mulut pada saat bakaran mendekati batasan bakaran. Terlepas dari kelemahan yang ditawarkan oleh rokok ini, rasa mangga yang ditawarkan pada rokok ini termasuk kompleks. Rasa mangga legit yang manis kemudian dipadukan dengan unsur gelatin untuk menciptakan efek juicy dan gummy khas. Selain itu bahwa hisapan yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini terbilang cukup netral dan baik dalam penghantaran rasa mangga yang terkesan alami.
Bagi saya yang memang menyukai lini Djarum 76 secara umum, rokok ini pada dasarnya terbilang lebih baik bila dibandingkan dengan pendahulunya (76 Kurma Royal) yang tampak tidak memiliki sensasi rasa yang terbilang baru dan terkesan kering. Mungkin PT Djarum banyak mempelajari apa yang kemudian menjadi kelemahan dari Juara Mangga secara umum, dan apa yang ditawarkan pada 76 Kurma Royal pada masa itu, yang tampak memiliki rasa khas terlalu terpendam. Anggap saja bahwa penebusan dosa dari PT Djarum terbilang membuahkan hasil, dengan rasa mangga yang pada akhirnya terbilang cukup alami dan pekat, dan dapat saya interpretasikan sangat baik.
Untuk rasa sendiri saya beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Sensasi mangga yang menggabungkan unsur chewy dan juicy (dengan adanya sensasi rasa khas gelatin yang kenyal dan legit) dan rasa manis yang lebih gamblang, serta sensasi rempah dan tembakau yang lebih tebal, membuat rasa yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan paduan khas dari rasa mangga yang legit dan Kretek khas Kudus yang melegenda. Pada dasarnya, rasa yang ditawarkan oleh rokok ini terbilang sangat baik dan unik untuk sebuah rokok kretek pendatang baru. Gelatinous Mango with Spicy Aromatic taste, mungkin kalau saya menyebutnya dengan bahasa Inggris seperti demikiran. Tampak juga bahwa rasa rokok ini setidaknya bisa menjadi satu opsi yang secara jujur, bisa diambil kala mencari rokok SKT dengan rasa yang lebih netral dan cocok di berbagai suasana. Paling tidak begitu.
Namun kelemahan rokok ini yang cepat habis, sensasi panas di mulut dan jari pada akhir bakaran, dan rasa yang kemudian memudar pada saat bakaran berlangsung mungkin menjadi satu kelemahan yang memang perlu diperbaiki pada produk yang akan datang. Saya menganggap bahwa kelemahan ini pada dasarnya bukan pada produk secara umum, namun pada beberapa aspek saja, mengingat bahwa produk ini memang dipasarkan secara luas. Meskipun selain itu pada akhirnya hampir tidak ditemukan kelemahan yang sangat berarti, beda halnya dengan apa yang ditawarkan oleh Djarum 76 Kurma Royal terdahulu. Kembali lagi, anggap saja penebusan dari PT Djarum setidaknya sudah membuahkan hasil.
Produk ini pada dasarnya bisa ditemukan luas pada wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timut, meskipun saya mendengar informasi di beberapa wilayah Jawa Barat masuk melalui Alfamart dan Indomaret (terutama wilayah Bandung, meski perlu divalidasi kembali). Penjualan rokok ini untuk tiga wilayah di pulau Jawa tersebut terbilang sangat masif, bahkan di banyak warung dan toko kelontong setidaknya mudah untuk ditemukan. Untuk wilayah Jabodetabek ataupun wilayah lain di Indonesia (seperti saya ini) mungkin perlu menunggu waktu saja yang berbicara, mengingat bahwa 76 Kurma Royal di kawasan Jabodetabek sudah ditarik secara penuh. Hal ini menjadi rumit mengingat produk ini konon akan memasuki overdemand (yang berakhir pada oversupply mengingat produk ini akan heboh di awal-awal penjualan).
Nilai rerata yang didapatkan pada rokok ini mencapai 9.16 dari 10. Artinya bahwa harga rokok ini yang terbilang terjangkau dan rasa yang sangat baik (secara objektif), serta kemasan yang baik menjadi satu hal yang menurut saya sangat baik.
Dari apa yang ditawarkan oleh 76 Mangga dan dibandingkan dengan 76 Kurma Royal terdahulu, maka pada dasarnya rasa mangga yang ditawarkan merupakan mangga yang manis dan legit khas, berpadu dengan Kretek khas Kudus.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi kretek yang berbeda dengan yang lain, dengan sensasi manis legit yang dominan, serta menyukai produk PT Djarum secara umum. Bila tidak? Ini tergantung Anda pribadi, tapi saya pribadi cukup merekomendasikannya secara penuh.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.
Sampoerna A Splash Royal (Ungu) 16, SKM LTLN Dengan Sensasi Kapsul Royal Purple Berry Yang Berani Nan Segar
Selamat sore,
Awal Oktober ini bukanlah sebuah waktu yang pada dasarnya mudah untuk dimaknai. Terlebih pada bulan kemarin, saya memutuskan untuk mengambil rehat yang sekiranya diperlukan oleh saya. Mengapa hal tersebut pada dasarnya dibutuhkan? Singkat cerita bahwa situasi dan kondisi pada kesempatan kali ini memang tak mudah untuk dilalui. Ada klausul klausul yang pada akhirnya saya jadikan prioritas pada kesempatan kali ini. Tak mudah memang, namun pada akhirnya saya baru bisa kembali pada waktu kali ini. Harap maklum.
Review yang saya buat pada kesempatan kali ini, yakni sebuah produk yang memang menjadi salah satu produk terbaru dari HM Sampoerna, dan untuk pertama kalinya, rasa yang pada dasarnya menjadi unggulan dari Philip Morris International ini hadir dalam wujud SKM LTLN. Rasa yang menjadi idola dari perokok di luar sana, anggaplah begitu (dengan kata lain, bahwa bila mengacu kepada dugaan dari penjualan rokok kapsul yang dikeluarkan oleh Philip Morris, mungkin rasa terlaris berada pada rasa Purple). Kalau kita bicara mengenai bagaimana rasa Purple yang dikeluarkan oleh PMI, tentu kemudian pasti punya ciri khas yang memang tidak bisa dicontoh oleh pabrikan lain.
Untuk menggambarkan sensasi Berry atau Royal Purple yang dibuat oleh PMI ini, sensasi utama yang ingin dijual yakni gabungan sensasi Forest Fruit yang segar nan misterius, dipadukan dengan Vanilla dan Mix Berry yang menjadi nilai jual utama dari rokok Purple kebanyakan. Terdengar kompleks bukan? Anggaplah saja begitu, sebagai pemancing rasa penasaran. Rasa khas (Purple) ini, kemudian menjadi signature flavor dari rasa fruity Philip Morris International, sebuah rasa khas yang pada akhirnya tidak bisa dianggap remeh begitu saja, sekali lagi.
Produk yang konon menurut dugaan saya sudah disiapkan bahkan sejak lini A Splash diluncurkan (pada tahun 2019), menjadi penantang baru dalam segmen SKM LTLN dengan Kapsul yang pada saat ini dikuasai oleh Esse Pop, Camel Mild Option Purple, dan LA Ice Purpleboost. Mengingat HM Sampoerna memasuki segmen rasa yang pada akhirnya kini menjadi sebuah rasa yang mainstream, tentu pembeda utama yang pada akhirnya bisa dirasakan, yakni sensasi mint yang tidak begitu kuat khas lini A Splash secara umum. Opsi ini tentu saja cukup menarik pada akhirnya, tentu bila kita kemudian rasakan rokok ini, maka akan ada pembeda yang jelas dan sekilas bocoran, saya suka dengan pembawaan berry yang meskipun terkesan generik, akan tetapi hasil akhir yang dibawa terkesan mewah.
Baiklah, itu sedikit pengantar dari penulis terkait dengan bagaimana produk ini harus dimaknai secara mendalam. Mari kita langsung saja mulai review rokok ini dimulai dari harganya terlebih dahulu. Untuk rokok ini saya dapatkan dengan harga Rp. 28.400,- (meskipun harga retail yang ditetapkan dari pihak HM Sampoerna yakni Rp. 28.000,- per bungkus, cukai golongan I sebesar 32.900 per 16 batang). Harga rokok ini pada dasarnya berada di bawah harga kompetitor utamanya yakni Esse Berry Pop dan LA Ice PurpleBoost, namun berada jauh diatas harga Camel Option Purple 16. Anggap saja bahwa produk ini berada pada tingkatan Value For Money, namun hal tersebut sebenarnya tak sepenuhnya juga benar. Produk ini pada akhirnya bisa dikatakan sebagai produk “below premium”, dibawah standar premium namun diatas dari Value For Money.
Untuk harga sendiri, saya beri nilai 7 dari 10.
Kemudian kita coba kaji kemasan rokok ini secara saksama
Kemasan rokok ini menggunakan warna dasar gabungan dari putih, abu-abu, ungu, dan sedikit warna hitam. Tampak bagian depan kemasan rokok ini menggunakan pattern dot dengan warna abu-abu pucat, yang dilengkapi dengan efek emboss, dengan kesan dot yang cukup elegan. Logo SAMPOERNA menggunakan warna hitam, dengan adanya efek emboss yang terkesan cukup tebal. Logo utama yang merupakan pattern batik dari Sampoerna A yang sudah dimodifikasi, terkesan memiliki elemen yang sama dengan lini Sampoerna A secara umum. Akan tetapi, pada bagian box dari kemasan rokok ini menggunakan warna ungu dengan adanya gradasi di bagian pojok kiri atas dan kanan bawah, dengan logo khas “A” yang terinspirasi dari nama besar Aga Sampoerna ini, menggunakan warna putih dengan adanya efek emboss ke dalam. Tulisan SPLASH tampak menggunakan warna hitam, dengan adanya elemen percikan dari cairan yang mengalir di bagian bawahnya. Bagian bawah terdapat penanda ROYAL SENSATION, nama varian yakni ROYAL, dan tulisan 16.
Bagian belakang tampak bahwa rokok ini memiliki kesamaan dengan varian A Splash secara umum, dengan logo A dalam box berwarna ungu, penanda deskripsi yang menjelaskan bagaimana rasa segar dari sensasi Splash Royal dimunculkan dengan adanya kapsul berperisa. Bagian bawah terdapat penanda FLAVORED CAPSULE, dengan bagian tengahnya terdapat visualisasi dari kapsul Royal berwarna ungu, dan di bagian luar visual kapsul terdapat tulisan ROYAL SENSATION. Bagian bawah terdapat lanjutan dari percikan khas lini A Splash yang digambarkan cukup realistis. Bagian kanan kemasan terdapat penanda cukai yakni SKM, larangan jual, dan barcode yang menutupi pola percikan khas A Splash. Bagian samping kiri bertuliskan 16 LASERMILD (R) KRETEK yang menandakan bahwa rokok ini memiliki fitur perforasi laser khas Sampoerna A yang melegenda, dengan dibawahnya terdapat kadar Tar serta Nikotin (12mg Tar dan 0.8mg Nikotin). Bagian atas terdapat logo A yang dilengkapi dengan pola dot, dan bagian bawah terdapat logo A dengan adanya nama pabrik dan kode produksi.
Tampak bahwa apa yang ingin dijual oleh kemasan rokok ini memiliki paduan warna yang bagi saya terkesan elegan dan mewah. Serta dengan warna ungu yang terkesan berani, membuat saya yakin bahwa tipikal rasa yang ingin dijual oleh rokok ini yakni Royal Purple Flavored Capsule.
Kemasan rokok ini saya beri nilai 9.5 dari 10.
Kemudian kita coba buka plastiknya dan kemasan rokok ini secara saksama dan perlahan-lahan
Tampak bahwa bagian lid kemasan yang sedikit tertutup bertuliskan layanan konsumen dari HM Sampoerna, dengan alamat [email protected]. Bagian frame dari kemasan rokok ini memiliki kesamaan dengan lini A Splash secara umum, dengan tulisan SPLASH NOW!, penanda kapsul ROYAL SENSATION, dan tulisan FOR A FRESH ROYAL SENSATION. Model liner atau foil dari kemasan rokok ini menggunakan model liner kertas khas Sampoerna.
Anggap sementara ini bahwa rasa rokok ini tidak ada rasa bawaan dingin, jadi kita bisa merobek bagian liner pack rokok ini untuk mengetahui bagian dalam kemasan rokoknya.
Susunan batang dari rokok ini yakni 8 di depan dan 8 di belakang, dengan kuantitas total yang ditawarkan oleh rokok ini sebesar 16 batang. Tampak bahwa bagian tipping paper terdapat penanda kapsul Royal yang di pinggirannya menggunakan warna biru. Kita asumsikan sementara rasa utama yang ingin dibangun yakni gabungan dari mix berry dan mint.
Kemudian kita coba tarik salah satu batang rokok ini secara saksama
Batang rokok ini menggunakan model panjang sebesar 90mm dengan diameter sekitar 7.4mm atau kurang. Tampak kemudian bahwa bagian batang rokok ini menggunakan burning area vertikal, yang dimaksudkan untuk meningkatkan ventilasi dalam proses pembakaran. Bagian tipping paper terdapat pembatas dengan adanya logo A dalam bidang berwarna ungu, dan bagian tipping paper rokok ini memiliki pola batik khas Sampoerna A yang sudah dimodernisasi (berwarna abu-abu), model tipping yang cukup shiny, dan penanda kapsul berwarna ungu dilengkapi outline berwarna biru. Perforasi laser yang kemudian digunakan oleh rokok ini berjumlah satu baris, dengan model strip, dimaksudkan untuk meningkatkan ventilasi yang pada akhirnya mampu mengurangi kadar tar, sehingga menciptakan kesan hisapan yang enteng dan ringan
Kemudian kita coba rasakan rokok ini secara perlahan dan saksama
Tampak ketika sebelum dibakar, sensasi pada bagian tipping paper terasa dingin dan tidak begitu manis secara tebal. Sensasi rasa dingin yang sedikit menonjol tersebut, kemudian dilengkapi dengan gabungan rasa vanilla, cocoa, dan licorice yang cukup bermakna. Pada saat dibakar, ketika posisi sebelum diklik, rokok ini mengeluarkan unsur rasa khas yang memiliki kesamaan dengan varian A Splash Spring, sebuah hisapan yang tebal dengan unsur maple syrup, dilengkapi dengan elemen bourbon dan havana, yang kemudian menonjol pada unsur vanilla dan rasa segar khas dari penambahan menthol pada bagian tipping paper. Ya, kemudian pada akhirnya saya menyadari bahwa rokok ini memang sebelum diklik mengeluarkan rasa dingin yang cukup intens namun tipis.
Elemen dingin pada rokok ini juga ditunjang dengan bawaan khas dari Sampoerna A yakni paduan longan dan leci, dengan tambahan unsur licorice dan cocoa yang dominan pada akhirnya. Sensasi dingin yang tipis ini mengingatkan saya pada gaya A Mild Menthol, namun dengan intensitas dingin yang tidak begitu intens dan rasa yang tidak begitu kaya pada akhirnya. Elemen spicy mungkin tampak pada rasa khas dari kayumanis yang tak begitu intens, dengan adanya rasa sedikit pada adas manis, kapulaga, dan pekak. Tidak begitu menonjol dari segi spicy, tidak hangat, dan pada akhirnya terkesan netral. Cengkeh yang digunakan juga pada akhirnya memiliki kesan netral, tidak begitu kuat pada akhirnya.
Elemen tembakau tampak memiliki sensasi yang aromatik dan kuat akan unsur woody-fermented khasnya. Dominan dengan perpaduan Tembakau Virginia yang memiliki rasa lembut, penambahan Burley untuk menambah efek smoky pada rokok ini, Madura untuk menciptakan karakter nutty yang sangat halus, dan beberapa tembakau lauk diantaranya Temanggung dan Kesturi, untuk menciptakan elemen woody yang pas dan kemudian bisa menunjang dari apa yang ditawarkan pada racikan kali ini. Elemen rasa yang terbilang sangat lembut, khas, dan juga netral pada akhirnya untuk sebuah Kretek Mesin.
Racikan tampak memiliki kesan balance yang baik dan aromatik lembut khas. Dikeluarkan dari hidung, elemen oily dari cengkeh kemudian menjadi dominan, dengan aroma nutty dan aromatik halus yang tidak begitu intens. Tarikan tampak tidak begitu solid, tidak memiliki kepulan asap yang dominan, namun dengan efek hembusan yang sekiranya memiliki efek menenangkan yang sangat baik. Efek harshness tampak rendah, dengan tipikal throat hit yang rendah, meskipun agak sedikit membuat tenggorokan terasa tak nyaman.
Durasi bakar yang ditawarkan pada saat sebelum diklik mencapai 9-11 menit, hal ini tergantung dengan bagaimana cara Anda menghisap, situasi dan kondisi kala Anda menghisap, dan faktor eksternal lain yang sekiranya mempengaruhi cara Anda menghisap rokok ini. Aftertaste yang ditawarkan merupakan gabungan dari sensasi dingin yang tidak begitu intens, sensasi rasa manis yang terbilang minimum dan bersifat lokal, dan elemen rasa mixture tembakau dengan vanilla dan cocoa yang memang menjadi ciri khas dari Sampoerna A secara umum.
Untuk mengaktifkan kapsul Royal Purple, maka Anda bisa memposisikan bagian jari jempol dan telunjuk pada bagian yang sudah ditandai
Hempitkan bagian jempol dan telunjuk pada bagian yang sudah ditandai layaknya gambar berikut
Lalu tekan secara perlahan pada bagian kapsul sampai berbunyi ‘klik’, sangat disarankan untuk mengklik bagian kapsul pada seperempat awal bakaran, untuk bisa menikmatinya secara baik
Hisapan pada saat sesudah diklik merupakan gabungan dari rasa mix berry yang sangat menonjol, dengan sedikit sentuhan vanilla yang dominan dan rasa manis tambahan yang seakan membuat sensasi rasa kapsul ini menjadi mirip dengan apa yang ditawarkan oleh LA Ice PurpleBoost. Ya, sensasi kapsul yang ditawarkan oleh rokok ini pada dasarnya merupakan gabungan dari sensasi forest fruit dengan berry, bisa dibilang juga sebagai mix antara berry dengan vanilla yang intens. Sensasi ini kemudian bisa juga disebut sebagai Royal Sensation, sensasi rasa berry yang pada akhirnya memiliki kesan mewah dan khas. Tampak juga bahwa apa yang ditawarkan oleh rokok ini berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Esse Berry Pop, yakni sensasi berry yang lebih seimbang dengan rasa balance manis yang pas, dan rasa dingin yang tidak begitu dominan. Bisa dibilang bahwa sensasi dingin yang ditawarkan cenderung medium.
Elemen rasa ini kemudian cukup menutupi sensasi bawaan yang kemudian dijual oleh rokok ini, dengan seketika bahwa rasa rokok ini berubah cukup drastis ke sensasi Royal yang ingin dijual oleh rokok ini. Meskipun kemudian elemen tembakau terkesan sama tebalnya dan intensitas aromatik yang ingin dijual tetap kuat. Elemen rasa ini kemudian ditutup dengan adanya aroma asam dari berry yang intens, dengan paduan rasa vanilla dan cocoa yang sangat baik. Elemen kapsul terkesan lokal, bila dihembuskan melalui hidung maka tampak bahwa sensasi berry yang ditawarkan hanya mencapai rongga mulut dan lidah saja. Tarikan terbilang memiliki intensitas yang sama baiknya, dengan elemen throat hit yang mulai berkurang cukup drastis.
Durasi bakar terbilang cukup serupa, yakni 9-11 menit tergantung dari bagaimana cara Anda menghisap, situasi dan kondisi kala Anda menghisap rokok ini, dan faktor eksternal lain yang sekiranya berkaitan dengan durasi bakar dari rokok ini. Aftertaste terbilang sangat baik, dengan elemen berry dan forest fruit yang terkesan menonjol dengan rasa asam klasik yang berani, ditunjang dengan elemen rasa manis berry yang terkesan baik, dan intensitas dingin yang medium untuk sebuah rokok kapsul. Terbilang bahwa rasa Royal Purple Berry yang ingin dijual, terkesan memiliki kesan rasa yang sangat baik.
Kelemahan yang saya temukan kala merasakan rokok ini, pada beberapa batang rokok ini terkesan memiliki rajangan yang tidak begitu halus untuk sebuah rokok kelas LTLN, sehingga sulit terbakar. Mungkin ini dimaksudkan untuk tetap menjual rasa tembakau yang memang menjadi ciri khas dari A Splash Royal. Selain itu, kapsul yang ditawarkan pada dasarnya cukup keras kala diklik, dan kadang membuat jari terasa sakit. Untuk rasa yang kemudian ditawarkan oleh rokok ini, pada saat sebelum diklik terbilang tidak begitu berani dan menonjol. Ini mungkin menjadi kelemahan A Splash secara umum yang pada akhirnya memerlukan proses menghancurkan kapsulnya untuk mendapatkan rasa khas, mengingat rokok ini merupakan rokok kapsul yang pada akhirnya diharuskan untuk memecahkan kapsulnya.
Anggap saja bahwa permulaan HM Sampoerna pada segmen mainstream terkesan cukup baik. Dengan rasa khas dari mix berry yang pada saat saya menuliskan di paragraf ini, masih terkesan intens dan optimum. Hanya saja bahwa kelemahan model rokok kapsul seperti ini memang cukup rumit, diperlukan proses menghancurkan kapsul untuk mendapatkan rasa yang diinginkan. Bisa dibilang baik, ya mungkin saja begitu.
Untuk rasa, saya beri nilai 9 dari 10.
KESIMPULAN
Memang tidak banyak hal yang bisa dilihat kala merasakan apa yang ditawarkan oleh A Splash Royal kali ini. Meskipun kemudian rasa rokok ini kemudian memiliki rasa yang cukup generik untuk sebuah berry, akan tetapi rasa tersebut kemudian berusaha ditonjolkan dengan aksen asam-manis yang sangat baik. Namun kelemahan pada rokok ini tampak bahwa sensasi rasa tembakau intens yang ingin dijual, tidak terlalu tersampaikan dengan baik pada beberapa batang. Sulit untuk dibakar, mengingat rajangan yang terkesan tidak bebas dari stem atau batang tembakau. Selain itu, kapsul yang terkesan keras saat dipecahkan, membuat jari terasa sakit (layaknya lini A Splash secara umum, atau A Mild Menthol Burst). Dan kemudian untuk mendapatkan rasa yang pas, maka diharuskan untuk memecahkan kapsul dari rokok ini, yang bagi saya kelemahan ini memang menjadi kelemahan rokok kapsul secara umum.
Untuk distribusi sendiri, berdasarkan info yang sementara saya dapatkan, rokok ini pada akhirnya dijual di Key Account utama dari A Splash secara umum, yakni Alfamart dan Indomaret, mungkin hal tersebut nyatanya berlaku secara nasional (meskipun untuk luar Pulau Jawa dan Bali perlu dicek kembali apakah masuk juga ataupun tidak). Mungkin untuk channel penjualan lain sepertinya menunggu waktu, mengingat bahwa produk ini memang pada dasarnya merupakan produk yang sangat baru di pasaran. Dan apakah produk ini bisa kemudian menjadi blockbuster dari A Splash? Ada kemungkinan hal tersebut bisa terjadi, mengingat sensasi rasa yang ditawarkan pada dasarnya sangat baik untuk segi kapsulnya.
Nilai rerata yang didapatkan oleh rokok ini 8.5 dari 10. Artinya bahwa apa yang ditonjolkan dari segi kemasan dan rasa memang baik pada akhirnya, meskipun kemudian pada bagian harga menjadi satu nilai yang membuat rokok ini tidak bisa mendapatkan nilai yang baik.
Apa saya merekomendasikannya? Tentu, dengan catatan Anda mencari sensasi berry yang memang menjadi pilihan dari berbagai masyarakat Dunia, dan juga sensasi berry yang manis dan terkesan kompleks. Bila tidak? Tiada salahnya untuk mencoba.
Review rokok ini bukanlah menjadi opsi utama kala Anda ingin membeli rokok. Anda yang berhak memutuskan apa Anda memang ingin mengambil sebuah rokok ataupun tidak. Pilihan ada di tangan Anda, dan bukan dari saya yang menuliskan review rokok ini.
Demikian postingan saya kali ini. Bila ada pertanyaan silahkan email saya, beri komentar di bagian bawah, atau hubungi saya via WhatsApp di tombol diatas. Jadilah perokok yang bertanggungjawab dan tercerahkan. Sekian dan terima kasih.